Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Al Laits bin Saad merupakan ahli hadis dan fikih dari kalangan Tabiut Tabiin.
Ia lahir di Qarqasyand pada 94 Hijriah.
Nama lengkapnya ialah Al-Laits bin Saad bin Abdurahman al-Fahmi.
Akan tetapi ia lebih dikenal dengan Al Laits bin Saad.
Ulama yang dijuluki "al-Harits" merupakan guru besar di Mesir.
Hal ini tak lepas dari kedalaman ilmu yang dimilikinya.
Meski dirinya adalah alim ulama yang dikenal sebagai ahli hadis, namun ia tidak menuliskannya dalam bentuk kitab.
Sehingga jejak pemikirannya tidak tersimpan dengan rapi. (1)
Baca: Yahya bin Ma’in
Keilmuan
Al Laits bin Saad dikenal sebagai orang yang paham di bidang hadis.
Hal itu diakui oleh para ulama yang ada pada zamannya serta para ulama sesudahnya.
Bahkan Imam Bukhari dan Imam Muslim pun banyak meriwayatkan hadis dari dirinya.
Kemudian, Imam Ahmad bin Hanbal, Asy-Syafi’I, Sufyan ats Tsauri, Al-Ajli serta para ulama yang lain mengakui Al Laits bin Sa'ad adalah orang yang memiliki hafalan yang kuat.
Sehingga ilmu fikih dan hadis banyak yang ia hafal.
Baca: Imam An Nasai
Selain itu, pujian lain datang dari Ibnu Hajar yang menyebut jika ilmu dari para tabiin yang berasal dari Mesir sudah diserap semua oleh Al Laits bin Sa'ad.
Meski ia memiliki ilmu yang dalam di bidang fikih dan hadis, namun sayangnya ia tidak menuliskan dalam bentuk kitab.
Sehingga ilmu yang ia miliki itu tidak terdokumentasikan dengan baik.
Walau begitu, akan tetapi tak sedikit ulama fikih dari generasi sesudahnya kerap mengutip pendapat-pendapat dari Al Laits bin Sa'ad di dalam kitab yang mereka buat.
Kitab-kitab yang mengutip pendapat Al Laits di antaranya: Al-Mughni, Al-Muhalla, dan Bidayah al-Mujtahid.
Dengan demikian maka, pemikiran-pemikiran dari Al Laits bin Saad masih bisa di lacak jejaknya. (2)
Baca: Imam Ahmad bin Hanbal
Kedermawanan
Selain menjadi ulama, Al Laits bin Saad adalah seorang pengusaha.
Pendapatan setiap tahunnya lebih dari 80.000 dinar atau sekitar Rp240 miliar.
Meski begitu, ia tidak pernah mengeluarkan uangnya itu untuk zakat.
Hal ini lantaran sebelum satu tahun dan mencapai haul, harta miliknya ini sudah habis di infakkan dan di sedekahkan.
Salah seorang ulama, Qutaibah bin Said menyebutkan jika Al Laits ini setiap harinya bersedekah untuk 300 fakir miskin.
Baca: Ibnu Sirin
Tidak hanya kepada fakir miskin saja, ia juga bersedekah kepada para ulama.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Yahya bin Bakar bahwa Al Laits bin Sa'ad ini pernah mengeluarkan uang sebanyak 3.000 dinar atau Rp9 miliar kepada Malik bin Anas, Qadhi Manshur bin Ammar dan Ibnu Luhai'hah.
Masing-masing dari mereka akhirnya mendapat 1.000 dinar atau Rp3 miliar.
Kisah kedermawanan lainnya terjadi ketika ada seorang wanita miskin yang meminta madu ala kadarnya kepada Al Laits bin Sa'ad untuk digunakan pengobatan pada anaknya.
Tak tanggung-tanggung ia memberi wanita tersebut 120 liter madu. (3)
Baca: Ibnu Al-Nafis
Meninggal Dunia
Al Laits bin Saad meninggal pada pertengahan bulan Syakban tahun 175 Hijriah.
Banyak ulama lain yang merasa kehilangan atas meninggalnya Al Laits bin Saad.
Tak terkecuali Imam Syafi'i, ia bahkan berdiri di sisi kuburannya dan mengatakan atas nama Allah jika Al Laits bin Sa'ad ini telah mengumpulkan sifat utama yakni ilmu, amal, zuhud dan kedermawanan. (4)