Museum Balaputra Dewa

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Museum Balaputra Dewa atau secara resmi disebut Museum Negeri Provinsi Sumatra Selatan Balaputra Dewa, merupakan sebuah museum etnografi yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Museum Balaputra Dewaa atau secara resmi disebut Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan "Balaputra Dewa", merupakan sebuah museum etnografi yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Nama Balaputera Dewa berasal dari seorang raja Sriwijaya yang bernama Balaputradewa, yang berkuasa pada abad ke-9 Masehi dan mantan kepala dinasti Sailendra yang berpusat di sekitar Palembang.

Museum Balaputra Dewa memperlihatkan sejarah dan tradisi dari provinsi Sumatera Selatan.

Pembangunan museum ini dimulai pada tahun 1978 serta bangunannya diresmikan pada tanggal 5 November 1984. (1)

Baca: Sri Maharaja Balaputradewa

Baca: Kerajaan Sriwijaya

Sejumlah anak-anak sedang bermain dan melihat koleksi Museum Balaputra Dewa, Palembang, Selasa (27/10/2020). (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)

  • Koleksi


Museum Balaputra Dewa memiliki koleksi berupa kerajinan tradisional dan artefak yang ditemukan di Provinsi Sumatera Selatan, dari zaman prasejarah hingga zaman kolonial Belanda.

Koleksi tersebut dipamerkan dalam tiga ruang pameran, sebagai berikut.

Bagian megalit

Dalam budaya megalitik di Sumatera Selatan yang dipusatkan di dataran tinggi Pagaralam, di Barisan Pegunungan di sisi barat Sumatera Selatan.

Di dataran tinggi, terdapat 22 situs budaya megalitik yang ditemukan, seperti arca megalitik dari seorang ibu membawa anak, patung-patung orang naik kerbau, dan patung-patung laki-laki melingkar dengan ular.

Bagian Sriwijaya

Pada bagian Sriwijaya ini tersimpan barang-barang yang berkaitan dengan Sriwijaya, Kerajaan Melayu Buddha yang berpusat di kota Palembang.

Artefak yang dapat dijumpai di ruangan ini ialah kerajinan gerabah, manik-manik, logam benda cor, dan prasasti.

Sebagian besar prasasti merupakan replika, sementara yang asli sebagian besar ditempatkan di Museum Nasional di Jakarta dan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.

Contoh prasasti replika yang ditampilkan di Museum Balaputra Dewa berasal dari abad ke-7 prasasti Kedudukan Bukit, Telaga Batu, Kota Kapur, Talang Tuwo, Boom Baru, Kambang Unglen saya, Kambang Unglen II, dan prasasti Siddhayatra.

Pada bagian ini juga terdapat patung Hindu-Buddha dari berbagai periode.

Seorang pengunjung sedang melihat koleksi sejarah di Museum Balaputra Dewa, Palembang, Selasa (27/10/2020). (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)

Bagian Kesultanan Palembang

Bagian ini menampilkan peninggalan dari abad ke-18 Kesultanan Palembang, seperti tenun songket dan pakaian.

Salah satu songket yang paling menonjol ialah kain songket enam meter dengan motif Naga Besaung. (1)

Baca: Museum Nasional Indonesia (Museum Gajah)

Baca: Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

  • Pelayanan


Museum Balaptera Dewa dibuka pada hari Selasa hingga Minggu pada pukul 08.30 hingga 15.00 waktu setempat, dengan harga tiket yang relatif terjangkau.

Hanya dengan membayar tiket sebesar Rp2.000 untuk orang dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak, pengunjung dapat menikmati kekayaan sejarah yang tersimpan di dalam museum ini.

Dengan harga tiket yang terjangkau tersebut, masyarakat diharapkan semakin gemar mengunjungi museum, serta merevitalisasi kembali arti penting sejarah kebudayaan bagi perkembangan masyarakat yang berbudaya. (2)

Baca: Museum Sriwijaya Palembang

Baca: Benteng Kuto Besak Palembang

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)



Nama Museum Balaputra Dewa


Didirikan 1978


Diresmikan 5 November 1984


Alamat Sukaramai, Jl. Srijaya No.I, RW.5, Srijaya, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30139


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. indonesiakaya.com


Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer