Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masjid Gedhe Mataram Kotagede merupakan masjid peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam yang terletak di Yogyakarta.
Masjid ini dibangun pada 1587 oleh raja pertama Kerajaan Mataram Islam, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati.
Kerajaan Islam di zaman dahulu menganut konsep catur gatra tunggal atau empat kesatuan yang mana ketika mendirikan sebuah kerajaan maka harus ada empat elemen itu.
Elemen-elemen itu antara lain: keraton, masjid, pasar dan alun-alun.
Bangunan yang usianya sudah ratusan tahun itu masih berdiri kokoh dan masih digunakan sebagai tempat ibadah.
Selain itu, masjid tertua di Yogyakarta ini juga dijadikan sebagai salah satu tempat wisata sejarah. (1)
Baca: Masjid Mantingan
Sejarah
Dalam proses pembangunannya, masjid ini tidak hanya dikerjakan oleh orang Islam saja melainkan ada orang Hindu juga yang ikut serta.
Orang-orang Hindu tersebut merupakan orang yang bertemu dengan Ki Ageng Pamanahan, ayah dari Panembahan Senopati.
Kala itu, Ki Ageng Pamanahan sedang melakukan perjalanan untuk pindah dari Kerajaan Pajang ke Mataram.
Orang-orang Hindu tersebut setelah terlibat interaksi dengan Ki Ageng Pamanahan akhirnya memutuskan untuk ikut ke Mataram.
Orang-orang yang dibawa oleh Ki Ageng Pamanahan itu kemudian membantu dalam membangun pagar masjid.
Sedangkan orang-orang Islam membangun masjidnya.
Baca: Masjid Gedhe Kauman
Secara keseluruhan, bangunan Masjid ini adalah akulturasi dari Jawa, Islam dan Hindu.
Salah satu corak Hindu yang ada di masjid ini ilah gapura yang berbentuk pura.
Setelah bangunan ini jadi, Panembahan Senopati berpesan agar bangunan fisik dari Masjid Gedhe Mataram ini tidak boleh diubah kecuali roboh.
Dan benar saja, bangunan itu dari dahulu hingga masuk ke zaman modern pun tetap terjaga keasliannya.
Hanya saja pada tahun 1611 bangunan masjid ini ditambah dengan serambi dan halaman.
Jika ketika awal dibangun hanya berbentuk masjid biasa tanpa serambi dan halaman.
Kemudian di masa Sultan Agung masjid itu ditambah dengan serambi dan halaman. (2)
Baca: Masjid Tua Palopo
Koleksi
Masjid Gedhe Mataram ini memiliki koleksi sebuah bedug yang telah berusia ratusan tahun.
Usia bedug ini tidak jauh berbeda dengan usia dari Masjid Gedhe Mataram.
Untuk ukurannya yakni kurang lebih diameternya 1 meter.
Bedug tersebut tersimpan rapi di serambi masjid.
Alat yang biasanya ditabuh sebelum dikumandangan azan itu dibuat oleh Sunan Kalijaga.
Kala itu Sunan Kalijaga sedang melakukan perjalanan melewati Kulon Progo.
Kanjeng sunan yang melihat pohon besar itu kemudian menemui sang pemilik pohon yang bernama Kyai Pringgit atau yang dikenal dengan Nyai Brintik.
Sunan Kalijaga pun meminta pohon besar itu kepada Nyai Brintik untuk digunakan sebagai kerangka bedug.
Setelah mendapatkannya, Sunan Kalijaga membawa pohon itu ke Mataram. (3)