Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bom bunuh diri merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok untuk mengirimkan bahan peledak.
Pelaku bom bunuh diri biasanya meledakkan peledak tersebut agar terjadi kerusakan besar hingga membunuh dirinya sendiri.
Dalam prosesnya, pelaku bom bunuh diri tidak terlihat mencurigakan sama sekali.
Seringkali pelaku menyembunyikan bom itu di balik pakaian, rangka sepeda, dan juga membawanya di tas.
Karena itulah beberapa korban bom bunuh diri biasanya warga sipil yang tidak menaruh kecurigaan terhadap si pelaku.
Bom bunuh diri sangat identik dengan terorisme.
Baca: Prakerja Gelombang 19
Para teroris sengaja melakukan hal tersebut untuk memberikan efek politik yang telah mereka perhitungkan.
Dampak yang ditimbulkan bom bunuh diri dapat bersifat fisik maupun psikologis. (1)
Kasus Bom Bunuh Diri di Indonesia
Berikut beberapa kasus bom bunuh diri yang terjadi di Indonesia:
Kasum bom bunuh diri di Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 silam tercatat sebagai kasus besar di Indonesia.
Setidaknya terjadi dua ledakan di dua tempat yang berbeda di waktu bersamaan.
Baca: OnlyFans (Aplikasi)
Dalam kejadian itu sebanyak 202 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka ringan maupun berat.
Beberapa korban merupakan warga negara asing asal Australia.
Pelaku bom bunuh diri tersebut ialah imi beraksi di Sari Club sedangkan Iqbal menyerang di Paddy’s Pub Jalan Legian, Kuta, Bali.
Selang beberapa tahun dari Bom Bali I, terjadi lagi kejadian yang sama dan disebut dengan Bomb Bali II.
Bom Bali II terjadi pada 1 Oktober 2005 silam.
Lokasi peledakan berada di kawasan yang dipadati wisatawan, yakni RAJA's Bar and Restaurant Kuta dan Nyoman Cafe Jimbaran.
Dalam peristiwa itu menelan korban sebanyak 23 orang termasuk pelaku.
Bom bunuh diri yang terjadi di hotel berbintang lima, JW Marriot juga tak kalah mengejutkannya.
Pada 5 Agustus 2003, pelaku bom bunuh diri yang bernama Asmar Latin Sani membawa bom yang diletakkan di dalam mobilnya.
Mobil tersebut diparkir di area luar hotel.
Bom bunuh diri tersebut menewaskan 14 orang termasuk sang pelaku.
Pada 9 September 2004 terjadi aksi bom bunuh diri berlokasi di depan gedung Kedutaan Besar Australia.
Pelaku bom bunuh diri tersebut bernama Heru Kurniawan.
Sebanyak 9 orang meninggal dunia dan lebih dari 180 orang terluka. (2)
Berita Terkini
Sebanyak 90 warga sipil dan 13 tentara AS meninggal dunia dalam ledakan yang terjadi di luar bandara ibu kota di Afganistan pada Kamis (26/8/2021).
Baca: Bhineka Tunggal Ika
Dalam peristiwa itu, total ada dua ledakan yang terjadi.
Ledakan pertama terjadi pada pukul 18.00 waktu setempat di dekat Hotel Baron, dekat perimeter Bandara Internasional Hamid Karzai.
Sedangkan ledakan bom kedua terjadi di dekat Abbey Gate, salah satu pintu masuk utama Bandara Internasional Hamid Karzai.
Kelompok ISIS yang beroperasi di Afganistan dan Pakistan atau ISIS-K memberikan tanggung jawab atas insiden itu.
ISIS-K merupakan musuh besar Taliban.
Seperti diketahui, Taliban menguasai Afganistan pada 15 Agustus.
Pihal ISIS-K mmebeberkan jika pelaku pengeboman ialah Abdul Rehman Al-Loghri dari ISIS-K.
ISIS-KL berdiri sejak tahun 2015 silam dan bertujuan untuk membangun kekhalifahan di Khorasan, region historis antara Pakistan dan Afghanistan. (3)
Baca lengkap soal inflasi di sini