Negara Sumatera Timur (RIS)

Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Negara Sumatera Timur (NST) merupakan salah satu negara yang merdeka dari Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda, yang berdiri pada 25 Desember 1947 hingga 1950.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Negara Sumatera Timur (NST) merupakan salah satu negara yang merdeka dari Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda, yang berdiri pada 25 Desember 1947 hingga 1950.

Negara Sumatera Timur bertahan cukup lama di lingkungan eks Hindia Belanda selain Negara Indonesia Timur.

Terciptanya NST ini dikarenakan banyak faktor kompleks yang membentuk persekutuan anti-republik yang terdiri dari kaum bangsawan Melayu, sebagian besar raja-raja Simalungun, beberapa kepala suku Karo serta kebanyakan tokoh masyarakat Tionghoa.

Bumiputera Melayu dengan daulah-daulah Islam-nya bersamaan dengan Simalungun dan Karo merasa terancam usai negara baru ini berdiri, karena akan mendudukkan mereka sebagai bawahan dari Republik Indonesia Yogya.

Menurut berbagai buku sejarah dijelaskan bahwa Republik Indonesia Serikat ialah gabungan dari berbagai negara-negara independen di Nusantara kala itu.

Mesipun begitu, negara-negara tersebut dikatakan sebagai negara boneka bentukan Belanda. (1)

Demonstrasi pendukung NST selama kunjungan Wali Negara Sumatra Timur ke Pematangsiantar (wikipedia)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional : Republik Indonesia Serikat

Baca: RMS (Republik Maluku Selatan)

 

  • Sejarah


Pada masa pendudukan Belanda, Belanda menitikberatkan kampanye mereka dalam menegakkan kembali pemerintahan kolonial di Sumatera Timur karena alasan ekonomi dan politik.

Sumatera Timur sendiri merupakan negara yang kaya akan minyak dan perkebunan, sehingga menjadi incaran banyak pihak, termasuk Republik Indonesia dan Belanda.

Maka dari itu, agar dapat melindungi harta kekayaan sumber daya alamnya, didirikanlah Negara Indonesia Timur yang dipimpin oleh Presiden Dr. Tengku Mansoer dari Kesultanan Asahan.

Pada tahun 1946, Belanda dan Inggris tiba di Sumatera, dimana kedatangnnya tersebut menjadi pemicu awal terjadinya Agresi Militer Belanda.

Melihat hal tersebut, berdirilah Negara Sumatera Timur sebagai negara baru yang terhimpun sisa-sisa Kesultanan Islam yang masih selamat.

Cakupan wilayah dari negara bagian ini meliputi Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Simalungan, Batubara, dan Asahan.

Walaupun NST telah terbentuk, namun tetap ada rakyat yang menentang berdirinya negara tersebut, sehingga mereka melancarkan perlawanan militer terhadap Belanda. (2)

Baca: Agresi Militer Belanda I

Baca: Majelis Permusyawaratan Federal (BFO)

  • Pembubaran


Sumatera Timur dinyatakan bergabung ke dalam negara baru Republik Indonesia Serikat melalui Konferensi Meja Bundar.

Hasil lainnya dari adanya perundingan ini, yakni Sumatera Timur tergabung dalam Badan Permusyawaratan Federal (BFO) yang dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Kalimantan Barat.

Akan tetapi, pada 3 - 5 Mei 1950, sesaat usai bergabung ke dalam serikat, dilaksanakan perundingan antara perdana menteri RIS, Moh. Hatta dengan Presiden NST, Tengku Mansoer.

Hasil perundingan tersebut menyatakan bahwa kedua belah pihak ini menyetujui pembentukan negara kesatuan.

Namun, pada 13 Mei 1950, Dewan Perwakilan Rakyat Sumatra Timur menentang keputusan ini.

Meski begitu, Dewan Sumatera Timur tetap bersedia menerima pembubaran RIS, dengan syarat NST dileburkan ke dalam RIS, bukan RI.

Pada 15 Agustus 1950, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk, sehingga Negara Sumatera Timur dibubarkan secara resmi. (2)

Baca: Negara Madura (RIS)

Baca: Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)



Nama Negara Sumatera Timur


Didirikan 25 Desember 1947


Dibubarkan 15 Agustus 1950


Ibu Kota Medan


Wali Negara Tengku Mansoer


Badan Legislatif Dewan Perwakilan Sementara Negara Sumatera Timur


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. www.kompas.com/stori/read/2021/06/16/190000079/negara-sumatera-timur-ris-?page=all#page2


Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer