Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – David Jacobs merupakan seorang atlet para tenis meja Indonesia yang lahir di Ujung Pandang pada 21 Juni 1977.
Ia saat ini berada pada kelas 10 Para-Tenis Meja.
Sejak usia 10 tahun, ia sudah berlatih olahraga jenis satu ini.
Pada tahun 2000, David berlatih untuk pertandingan Internasional dan pada tahun 2001, ia berhasil meraih medali emas pertamanya pada SEATTA Games yang diadakan di Singapura.
David juga pernah bertanding pada Paralimpiade Musim Panas 2012 dan meraih medali perunggu.
David terpilih sebagai ambasador produk tenis meja dari perusahaan Indonesia, SHIAMIQ.
Perusahaan tersebut memakai nama David Jacobs sebagai nama suatu tipe meja tenis meja, yaitu SHIAMIQ David Jacobs. (1)
Baca: Paralimpiade Tokyo 2020
Karier
Ketika ia mengambil kelas manajemen di kelas Ekonomi Perbanas, David terus melatih kemampuannya.
Ia terlibat dalam SEA Games pertamanya pada tahun 2001.
Di tahun yang sama, bersama dengan rekannya, Yon Mardiono, meraih medali emas pada pertandingan tenis meja SEATTA di Singapura.
Keduanya berhasil mengalahkan atlet tenis meja asal Thailand, Phucong Sanguansin dan Phakphoom Sanguansin.
Ia terus berpartisipasi dalam SEA Games dan tanding dengan Vietnam di tahun 2003, Filipina di tahun 2005 dan Thailand di tahun 2007.
Ia berhasi memenangkan kompetisi tenis meja di Pekan Olahraga Nasional tahun 2004.
Kemudian, David menerima posisi penghargaan di Departemen Olah Raga Nasional dan menjadi karyawan tetap di 2008.
Bukan hanya seorang atlet, David juga merupakan pelatih untuk tim Tenis Meja Indonesia pada tahun 2008.
Setahun berikutnya, ia berlaga dalam SEA Games yang berlangsung di Kuala Lumpur.
Pada akhir tahun 2009, ia mulai bermain dalam turnamen para tenis meja dan menjadi anggota Komite Paralimpiade Nasional di tahun 2010.
Ia berlaga di Class 10, level fungsional tertinggi di sistem itu.
Biasanya ia melakukan latihan dengan atlet yang memiliki fungsi badan penuh.
David memiliki permasalahan fungsional yang terletak pada satu tangannya.
Meski begitu, ia pernah meraih medali perunggu pada Asian Para Games tahun 2010 di Guangzhou, China.
David berlaga pada beberapa turnamen Internasional dan meraih beberapa prestasi, speerti meraih medali emas di Thailand, perak di Beijing, perunggu di Ceko, perak di Inggris dan emas di Taiwan.
Pada tahun 2011 dalam ajang ASEAN Para Games yang yang berlangsung di Surakarta, ia mendapatkan tujuh medali emas.
Di antaranya dalam kategori singles pria (terbuka), doubles pria (terbuka), double campuran (terbuka), double pria, double campuran, team dan single.
Bahkan, ia sempat bertanding dengan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dalam tiga seri pertandingan di Januari 2012.
Pada bulan Maret, David meraih dua medali emas pada Protour Paratable Tennis Liknano Open di Italia.
Dalam pertandingan single pria, ia berhasil mengalahkan atlet asal Ceko, Ivan Karavec.
Kemudian, ia dipasangkan dengan Komet Akbar dalam pertandingan tim pria dan memenangkan tim dari Belanda dan Ceko.
Lalu, David berhasil meraih posisi 3 terbaik di dunia dalam Turnamen Teenis Meja Slowakia pada bulan Juni.
David merupakan salah satu atlet tenis meja yang mewakili Indonesia pada ajang Paralimpiade Musim Panas 2012 di London bersama atlet lainnya, yaitu Ni Nengah Widiansih (angkat besi), Agus Ngaimin (perenang) dan Setyo Budi Hartanto (atletik).
Pada laga tenis meja individual klasifikasl Class 10, ia berhasil mendapatkan medali perunguu dan merupakan kemenangan pertama Indonesia setelah hampir 20 tahun. (1)
Baca: Irbid
Paralimpiade Tokyo 2020
David bersama dua rekannya bertanding dalam ajang Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo Metropolitan Gymnasium.
Pertandingan itu berlangsung pada Rabu (25/8/2021) hingga Jumat (3/9/2021).
Bersama dengan dua atlet tenis meja lainnya, ia dan Komet Akbar berada di kelas TT10 atau C10 individu, David/Komet di C9-C10 tim dan Adyos Aston di kelas TT4 atau C4 Individu.
Undian cabang tenis meja Paralimpiade ini sudah dilakukan di Tokyo pada Senin (23/8/2021).
Hasilnya, David ditempatkan sebagai unggulan kedua di bawah petenis meja asal Polandia, Patryk Chojnowski di kelas TT10.
Namun, David dan Chojnowski tidak langsung bertemu dalam putaran grup.
David masuk grup B bersama unggulan ketujuh asal Spanyol Manuel Ruiz Reyes dan unggulan kesembilan asal Montenegro, Luka Bakic. (2)
Baca: Indra Permana