Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Benteng Oranje adalah benteng peninggalan pada masa kolonial Belanda dan berada di Ternate, Maluku Utara.
Benteng ini dibangun pada tahun 1607 oleh Gubernur Jenderal Belanda Matelief De Jonge.
Benteng Oranje dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Timur, yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal VOC Pieter Both, Laurenz Real, Herarld Reyist, dan J.C. Coum.
Sejarah
Benteng Oranje dibangun pada tahun 1607 oleh seorang Laksamana VOC bernama Cornelis Matelieff de Jonge. (1)
Benteng dibangun untuk menggantikan keberadaan Benteng Malayo milik Kesultanan Ternate yang dihancurkan oleh Spanyol.
Menurut sejarah, benteng ini dibangun sebagai bentuk terima kasih Sultan Ternate atas kerja sama Belanda dalam mengusir bangsa Spanyol dari Ternate.
Baca: Kerajaan Saba
Benteng ini merupakan benteng penting yang dimiliki Belanda pada awal kekuasaan mereka di Nusantara, bahkan sebelum dipindahkan ke Batavia.
Bangunan tembok Oranje sangat kokoh seperti bangunan lain buatan Belanda pada umumnya.
Tembok benteng ini berbahan batu bata, batu kali, batu karang, dan pecahan kaca.
Benteng yang awalnya bernama Benteng Melayu ini kemudian pada tahun 1609 namanya diubah menjadi Benteng Oranje oleh Franćois Wittert.
Pada tanggal 17 Februari 1613, Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama dengan Surat Keputusan pada 17 Februari 1613.
Dewan Komisaris Heren Zeventien di Belanda menetapkan kawasan Maluku sebagai pusat kedudukan resmi VOC dan kota Ternate, serta Kota Ambon menjadi pilihan tempat tinggal resmi para Gubernur Jenderal.
Baca: Keraton Kanoman
Benteng Oranje dipakai sebagai tempat Pieter Both berunding dengan Sultan Mudaffar dari Ternate.
Pada tahun 1822 Benteng Oranje pernah dijadikan lokasi pengasingan pahlawan nasional Sultan Mahmud Badarudin II (Sultan Palembang) hingga meninggal dunia pada tahun 1852.
Kondisi
Benteng Oranje terletak di pusat Kota Ternate dengan kondisi fisik bangunan yang masih berdiri kokoh. (2)
Benteng ini sangat berperan penting karena berada di lokasi strategis sehingga pada zaman dahulu terkenal untuk menghadang musuh baik dari laut maupun darat.
Baca: Benteng Merah (Red Fort)
Keberadaan Benteng Oranje saat ini mulai ditata oleh pemerintah kota setempat sebagai salah satu obyek wisata sejarah di Kota Ternate.
Bangunan ini dibangun menggunakan kombinasi batu karang, batu kali, dan pecahan kaca agar sisa-sisa kemegahan benteng tersebut masih terlihat.
Di dalam Benteng Oranje terdapat bekas kediaman Gubernur VOC pada saat itu, yaitu Pieter Both.
Namun, fungsinya kini telah berubah dan dialihfungsikan menjadi Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate.
Baca: Pulau Mursala
Struktur sejarah yang kental masih terasa di wilayah benteng, dan di pelataran depan benteng dibangun taman yang dilengkapi dengan air mancur, lampu hias, serta papan nama benteng berukuran besar.