Depati Amir

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Depati Amir adalah salah satu Pahlawan Nasional asal Bangka yang aktif melawan penjajahan Belanda terhadap aktivitas tambang timah.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Depati Amir adalah salah satu pahlawan nasional asal Bangka yang aktif melawan penjajahan Belanda.

Dilahirkan di Mendara, Bangka, pada tahun 1805, Depati Amir memiliki semangat kepahlawanan yang menggema hampir di seluruh Pulau Bangka.

Karena upaya perlawanannya, Belanda menilai Depati Amir telah merugikan aktivitas tambang mereka sehingga ia diasingkan ke Air Mata, Kota Lama, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Depati Amir meninggal dunia pada 28 September 1869 di Air Mata.

Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya kini diabadikan menjadi nama Bandar Udara Depati Amir dan Stadion Depati Amir, Pangkal Pinang.

Kemudian pada tahun 2018, Depati Amir bersama lima tokoh lainnya, dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah RI. (1)

Depati Amir menjadi tokoh lokal yang disegani. Namanya diabadikan menjadi Bandara di Kabupaten Bangka Belitung. ((Grid.id))

Baca: Stadion Depati Amir

 

  • Masa Muda


Depati Amir merupakan seorang putra dari bangsawan Bangka yang bernama Depati Bahrin.

Sebelum mendapat gelar depati, Amir telah menjadi tokoh berpengaruh di Bangka.

Ia pernah memimpin masyarakat dalam menumpas perompak di sekitar perairan Bangka.

Pada tahun 1830, Amir diangkat menjadi depati dimana gelar tersebut semula diberikan oleh Kesultanan Palembang untuk seorang kepala sebuah atau beberapa kampung.

Akan tetapi, gelar ini ditolak Amir karena ia lebih menginginkan untuk menjadi rakyat biasa.

Meski demikian, Amir tetap memiliki pengaruh yang besar di Bangka. (1)

Depati Amir (1805-1869) ((historia.id))

  • Perjuangan


Kiprah Depati Amir dimulai ketika Belanda mulai membuat parit-parit tambang timah di Pulau Bangka sekaligus bersekutu dengan Depati Bahrin untuk mengeruk timah di tanah miliknya.

Akan tetapi, Belanda tidak memegang janji mereka untuk membayarkan hasil tambangnya.

Tindakan itu kemudian menyulut Depati Amir sehingga mengajukan tuntutan kepada perusahaan Belanda, melalui Residen Belanda, F. van Olden.

Namun, Olden menilai bahwa tindakan Depati Amir itu dapat memicu pergolakan di Bangka.

Sebagai upaya mengatasi hal itu, pihak Belanda lalu mengirim pejabat-pejabat penting untuk menangkapnya, namun usaha itu gagal.

Karena hal itu, Depati Amir semakin mendapat banyak dukungan, hingga dirinya mendapat bantuan senjata dari lokal dan dari Singapura.

Meskipun telah diberi dukungan dari beberapa pihak, Depati Amir yang saat itu dalam kondisi sakit, tetap berhasil ditangkap oleh Belanda pada 7 Januari 1851.

Pasalnya, Belanda telah lebih dulu menyuap tujuh orang panglima dan 36 pasukan dari Depati Amir. .

Pada 11 Februari 1851, Depati Amir dikirim ke tempat pengasingan di Kupang, Timor.

Walaupun berada di pengasingan, perjuangan Depati Amir melawan Belanda tidak pernah padam.

Ia bersama adiknya, Hamzah, menjadi penasihat para raja di Timor dan turut aktif dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Timor. (2)

Baca: Himayatuddin Muhammad Saidi

Baca: H. Samanhudi

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)



Nama Depati Amir


Lahir Mendara, Bangka, 1805


Wafat Kupang, 28 September 1869


Kedudukan Bangsawan Bangka


Ayah Depati Bahrin


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. www.kompas.com/stori/read/2021/07/14/160000379/depati-amir--kehidupan-perjuangan-dan-akhir-hidup?page=all#page2


Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer