Sultan Iskandar Muda

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sultan Iskandar Muda


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sultan Iskandar Muda merupakan sultan dari Kerajaan Aceh Darussalam.

Ia lahir di Banda Aceh pada 1590.

Sultan yang memiliki nama asli Perkasa Alam ini adalah putra dari pasangan Putri Raja Indra Bangsa dan Sultan Mansyur Syah.

Sultan Iskandar Muda naik tahta pada 1607 dan memerintah Kerajaan Aceh Darussalam hingga 1636.

Di masa kepemimpinannya, Kerajaan Aceh Darussalam mencapai puncak kejayaannya.

Di masa kejayaannya itu wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam mulai dari Aceh, sebagian pulau Sumatera, Malaka, Pahang, Johor, Perak, hingga Patani (Thailand). (1)

Sultan Iskandar Muda (pahlawancenter.com)

Baca: Sultan Agung

  • Masa Kecil Sultan Iskandar Muda


Sejak kecil, Sultan Iskandar Muda sudah hidup di lingkungan istana Kerajaan Aceh Darussalam.

Di istana, ia belajar agama terutama ilmu falak dan filsafat kepada ulama asal Baitul Maqdis, Teungku Di Bitai.

Selain itu, ia juga belajar agama kepada Syekh Abdul Khoir Ibnu Hajar dan Syekh Muhammad Jailani Bin Hasan Ar-Raniri yang berasal dari Gujarat India.

Tidak hanya itu, guru spiritual lainnya yakni Syekh Muhammad Zamani dari Makkah Arab Saudi. (2)

Makam Sultan Iskandar Muda, Aceh (indonesiakaya.com)

Baca: Imam Ath-Thahawi

  • Masa Pemerintahan


Di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh Darussalam memiliki armada tempur yang kuat.

Angkatan lautnya memiliki ratusan kapal perang yang sudah dilengkapi dengan meriam.

Kemudian untuk angkatan daratnya memiliki puluhan ribu prajurit, ratusan pasukan gajah dan pasukan berkuda.

Dengan armada tempur yang begitu kuat membuatnya dengan mudah menaklukkan wilayah-wilayah seperti Malaka, Pahang, Johor, Perak hingga sampai ke Patani, Thailand.

Tidak hanya itu, sebagian pulau Sumatera pun telah ditaklukkannya.

Makam Sultan Iskandar Muda (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Baca: Imam Ibnu Majah

Selain melakukan ekspansi perluasan wilayah, Sultan Iskandar Muda juga mengatur dan membagi wilayah kekuasaannya itu sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Kemudian, selain sistem pemerintahan yang disempuranakan, pendidikan agama di negara pun diutamakan.

Dalam bidang ekonomi, sultan membuat kebijakan-kebijakan yang berfungsi untuk menyejahterakan rakyatnya.

Saat itu negara yang boleh masuk ke wilayah kekuasaanya hanya Inggris dan Belanda.

Itupun mereka diberi jangka waktu tertentu dan harus mematuhi peraturan yang ada.

Baca: Imam Abu Hanifah

Di bawah kekuasaannya, Selat Malaka menjadi jalur perdagangan skala internasional yang mana barang-barang dagangan dari Aceh seperti beras, timah, emas, beras, perak dan rempah-rempah ini di ekspor ke luar negeri.

Pada saat itu ekspor dan impor terjadi melalui jalur laut tepatnya di Selat Malaka.

Untuk barang-barang yang di impor ialah kain dari Koromandel (India), porselin dan sutera dari Jepang dan China, serta minyak wangi dari Eropa.

Selain itu, hubungan internasional terhadap kerajaan-kerajaan di luar negeri pun dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda.

Bahkan di masa kepemimpinannya, Kerajaan Aceh Darussalam memiliki hubungan baik dengan Dinasti Turki Usmani (Ottoman). (3)

Baca: Imam Syafii

  • Melawan Portugis


Sultan Iskandar Muda mulai menyerang Portugis yang berada di Malaka pada 1615.

Serangan pertama yang dilakukan itu mengalami kegagalan.

Kemudian, sultan menyerang kembali pada 1629 dengan armada tempur dan pasukan yang lebih besar.

Pasukan Portugis kala itu tidak bisa membendung serangan itu dan hampir saja menyerah.

Hingga kemudian datanglah bala bantuan dari Johor, Pahang, Patani, Goa dan India, wilayah-wilayah yang pernah ditaklukkan oleh Kerajaan Aceh Darussalam.

Adanya bala bantuan itu berhasil membalikkan keadaan sehingga pertempuran itu dimenangkan oleh Portugis dan sekutunya itu.

Usai mengalami kegagalan yang kedua kalinya, Sultan Iskandar Muda lebih memusatkan perhatiannya kepada negaranya. (4)

Baca: Imam Arief Fadillah

  • Keluarga


Sultan Iskandar Muda menikah dengan putri dari Kesultanan Pahang, Malaysia yang bernama Putroe Phang.

Dari pernikahan itu dikarunia dua orang anak yang diberi nama Sultanah Safiatuddin dan Meurah Pupok.

Setelah menikah dengannya, sang istri mempunyai kerinduan terhadap daerah asalnya.

Sehingga untuk mengobati kerinduan itu, ia pun membangun Gunongan untuk sang istri. (5)

Baca: Imam Muslim

 

  • Wafat


Sultan Iskandar Muda wafat pada 27 Desember 1636.

Ia wafat di usia yang belum terlalu tua yakni 43 tahun.

Dirinya kemudian di makamkan di Kompleks Pemakaman Sultan Aceh Kandang XII, Banda Aceh. (6)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)



Nama Iskandar Muda


Lahir Banda Aceh pada 1590


Riwayat Karir Sultan Kerajaan Aceh Darussalam


Permaisuri Putroe Phang


Wafat 27 Desember 1636 (usia 43 tahun)


Sumber :


1. www.biografiku.com/biografi-sultan-iskandar-muda/
2. www.kompas.com/skola/read/2020/01/08/100000069/biografi-sultan-iskandar-muda-dan-perjuangannya?page=all


Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer