Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Rumah Tjong A Fie merupakan salah satu rumah tua yang bersejarah di Kota Medan.
Rumah yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani di Kesawan, Medan, Sumatera Utara ini memiliki dua lantai.
Dibangun oleh seorang pedagang Hakka yang mempunyai banyak tanah perkebunan di Medan.
Tjong A Fie, namanya.
Keturunan Tjong A Fie, masih meninggali rumah ini, namun sekarang sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2009 untuk dijadikan sebagai destinasi wisata bersejarah di Medan.
Pengunjung dapat tahu bagaimana kehidupan Tjong A Fie pada zaman dulu melalui foto, lukisan dan perabotan rumah yang dipakai oleh keluarganya saat itu.
Bukan hanya itu, pengunjung juga dapat belajar kebudayaan Melayu-Tionghoa. (1)
Baca: Persinga Ngawi
Sejarah
Zaman dahulu, rumah ini dimiliki oleh pengusaha sukses dan terkenal di Medan yang berkebangsaan Tionghoa, Tjong A Fie.
Ia merupakan Majoor der Chineezen atau Wali Kota pertama untuk komunitas China di Kota Medan.
Lantaran mengalami pendarahan otak, ia meninggal pada 4 Februari 1921.
Ia dimakamkan di kompleks pemakaman milik keluarga di kawasan Medan Brayan, Kota Medan.
Di rumah ini, terdapat foto pemakaman yang digantung di dinding rumahnya.
Ia dikenal dekat dengan Sultan ke-9 dari Kesultanan Deli, Makmoen Al Rasjid Perkasa Alamsyah dan para petinggi kolonial Belanda.
Pada tahun 2009, tepatnya 18 Juni 2009, rumah ini dibuka untuk umum dan dijadikan museum atau tempat bersejarah.
Tanggal tersebut juga sebagai peringatan hari lahir Tjong A Fie.
Rumah yang rampung dibangun tahun 1900 ini dibangun dengan gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco.
Rumah Tjong A Fie ini telah menjadi salah satu cagar budaya Indonesia yang berada di Provinsi Sumatera Utara sejak 21 Desember 2015. (2)
Baca: Asesmen Nasional
Arsitektur
Rumah yang dibangun sejak tahun 1895 ini memiliki 35 kamar, 2 lantai dan luas 8.000 meter persegi.
Rumah yang juga dikenal sebagai Tjong A Fie Mansion ini dibangun dengan memerhatikan prinsip-prinsip fengshui.
Kamar-kamarnya berada di empat sisi bangunan dan mengelilingi halaman terbuka yang besar di tengah, menandakan ‘Sumur Surga’.
Keturunan Tjong A Fie masih memakainya hingga kini untuk berdoa kepada leluhur mereka di hari pertama dan kelima belas bulan lunar.
Rumah ini memiliki dua patung besi Foo Lions yang dibuat secara unik dan didekorasi secara artistik sebagai penjaga gerbang utama.
Terlihat sisa-sisa keramik berwarna-warni di atap mansion dan di pintu masuk depan.
Lantai keramik di rumah ini dirawat dengan baik dan terbuat dari ubin Venesia.
Selain itu, terdapat perabotan lampu yang indah yang merupakan kombinasi dua budaya Cina dan Eropa.
Langit-langit rumah didekor dengan pola lukisan tangan asli lengkap dengan pemandangan burung phoenix dan kupu-kupu.
Terdapat ruangan besar, salah satunya kamar tidur mendiang Tjong A Fie yang menunjukkan tempat tidur mahoni, pakaian sutra dan artefak di zaman dulu.
Di luar kamar tersebut, pengunjung akan menemukan ruang makan keluarga, dapur yang ukurannya besar lengkap dengan alu dan batu mortar kuno.
Di lantai dua, terdapat kuil Kwan Ti Kong dan Ballroom.
Ada dua bagian dari samping rumah ini, satu bagian dijadikan sebagai tempat tinggal keturunan Tjong A Fie.
Sementara, bagian lainnya dijadikan ruang museum untuk menunjukkan artefak antik. (3)
Baca: Museum Subkoss Garuda Sriwijaya
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka
Untuk tiket masuk ke rumah ini dibagi mejadi dua, yaitu harga untuk orang dewasa dan untuk pelajar.
Harga tiket masuk untuk orang dewasa sebesar Rp 30.000.
Sedangkan untuk pelajar sebesarr Rp 20.000
Sementara untuk jam buka, rumah ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 sampai 17.00 WIB. (4)
Baca: Pasar Kembang Surabaya