Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Johannes atau Wilhelmus Zakaria Yohannes adalah ahli radiologi pertama di Indonesia dan guru besar radiologi yang lahir di Termanu, Onatali, Rote Tengah, Rote Ndao, NTT, pada 16 Juli 1895.
Johannes juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Wakil Ketua Senat Universitas Indonesia.
Johannes merupakan dokter medis Indonesia pertama yang belajar di radiologi di CBZ (Rumah Sakit Sipil) di Batavia, yang kemudian menjadi ahli di bidang teknologi rontgen.
Setelah itu, ia banyak menyumbangkan kontribusinya dalam perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia.
Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Johannes mengembuskan napas terakhirnya di Den Haag, Belanda, pada 4 September 1952, ketika berusia 57 tahun.
Atas jasanya yang besar dalam bidang kesehatan, Johannes dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh pemerintah, melalui Keppres No. 6/TK/1968, pada 27 Maret 1968.
Selain itu, namanya juga diabadikan menjadi nama untuk sebuah rumah sakit umum di Kupang dan nama untuk kapal milik TNI Angkatan Laut. (1) (2)
Baca: Universitas Indonesia (UI)
Masa Muda
Wilhelmus Zakaria Johannes merupakan putra sulung dari keluarga M. Z. Johannes dan Ester Johannes-Amalo.
Johannes menempuh pendidikan pertamanya di sebuah sekolah Melayu di Kupang.
Setelah lulus, ia melanjutkan sekolahnya di Europeesche Lagere School (ELS), yaitu sekolah dasar zaman kolonial Hindia Belanda di Kupang pada tahun 1905.
Pada tahun 1912, Johannes berhasil menamatkan studinya di ELS, kemudian melanjutkan pendidikannya di STOVIA atau sekolah kedokteran di Batavia.
Pada 1920, Johannes berhasil merampungkan pendidikannya di STOVIA dan mendapat gelar Indische Art (dokter). (2)
Baca: STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen)
Karier
Setelah lulus pendidikan dari STOVIA, karier Johannes diawali dengan bekerja di rumah sakit di Palembang sebagai seorang dokter.
Seusai sembilan tahun mengabdi di rumah sakit tersebut, ia kemudian pindah ke Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia.
Di sana ia diangkat sebagai asisten dokter B.K. Van der Plaats, seorang guru besar radiologi.
Pada tahun 1935, ia kembali dipindahkan ke Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting Semarang.
Di sana ia berjasa penting dalam pengembangan radiologi di rumah sakit tersebut.
Setelah kurang lebih satu tahun mengabdi di Semarang, ia dipindahkan kembali ke rumah sakit sebelumnya hingga tahun 1939.
Sejak saat itu, ia dikenal sebagai ahli radiologi pertama Indonesia, dan secara bersamaan ia juga diangkat sebagai anggota Dewan Rakyat yang mewakili Karesidenan Timur.
Semasa pendudukan Jepang di Indonesia, Johannes membentuk Badan Persiapan Persatuan Kristen (BPPK) bersama Sam Ratulangi.
Pada tahun 1952, Johannes dilantik menjadi Rektor Universitas Indonesia. (1)
Baca: 17 AGUSTUS - Serial Pahlawan Nasional : Prof Dr Ir Herman Johannes
Baca: PAHLAWAN NASIONAL - Prof. Dr. Sardjito