Tidak sendirian, David NOAH akan diperiksa bersama dua terlapor lainnya, yakni YS dan EAS.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, ketiganya dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Jumat, (20/8/2021) pagi.
"Besok tanggal 20 Agustus sekitar pukul 10.00 WIB kami undang untuk 3 terlapor. Pertama DK (David NOAH), kemudian YS dan EAS," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/8/2021), dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews.
Dalam kasus ini, Yusri mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa pelapor Lina Yunita pada Kamis, (12/8/2021).
Kemudian, polisi juga telah memeriksa dua saksi pelapor pada Senin, (16/8/2021).
Selain itu, hari ini pihak kepolisian juga mengagendakan pemeriksaan saksi dari pihak bank.
"Hari ini kami juga periksa saksi-saksi kepada dari bank. Mudah-mudahan bisa datang untuk kepentingan penyelidikan," ujar Yusri.
Yusri berharap, David NOAH, YS dan EAS memenuhi panggilan pemeriksaan.
Apabila pemeriksaan itu sudah dilakukan, penyidik akan menggelar perkara untuk menentukan bisa tidaknya kasus naik ke tahap penyidikan.
"Kalau semua sudah diperiksa dan lengkap baru kita gelar perkara untuk menentukan status perkara apakah bisa dilanjutkan ke tingkat penyidikan," kata Yusri Yunus.
Sebagai informasi, Lina Yunita melaporkan David NOAH ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang senilai Rp 1,150 miliar.
Adapaun laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/3761/VII/2021/SPKT Polda Metro Jaya pada 5 Agustus 2021.
Dalam laporan tersebut Lina Yunita juga melaporkan seseorang bernama Yudhi Sulistiyono.
David NOAH dan Yudhi Sulistiyono disangkakan dengan Pasal 378 KUHP dan 372 KUHP atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan.
Baca: Kronologi David NOAH Diduga Gelapkan Uang Rp 1,1 M, Berawal Pinjam Duit untuk Bisnis
Baca: David NOAH Akhirnya Buka Suara soal Tuduhan Menggelapkan Uang Rp 1,1 Miliar, Ini Klarifikasinya
David NOAH membantah melakukan tindak penggelapan uang sebesar Rp 1,15 miliar milik Lina Yunita.
Mantan suami Gracia Indri itu membenarkan pernah meminjam uang ke Lina sebesar Rp 1,15 miliar.
Kala itu, Lina memberikan bantuan dana ke perusahan David untuk menyelesaikan sebuah project.
Akan tetapi, ketika waktu yang sudah ditentukan, project tersebut mudur.
"Jadi memang Lina ini pemberi dana. Jadi saya awalnya ngobrol sama temannya Lina, kemudian temannya Lina mau mencarikan solusi, hingga akhirnya Lina mau membantu. Seiring berjalannya waktu dan Lina sudah mengirimkan uang ke perusahaan, project ini mundur," kata David, dalam jumpa pers virtual, Jumat (13/8/2021), seperti dikutip TribunnewsWiki dari Wartakotalive.
Sebelum dilaporkan Lina Yunita ke Polda Metro Jaya, pria berusia 40 tahun itu mengaku sempat berupaya membayar cicilan uang pinjaman Rp1,15 miliar sebesar Rp 500 juta.
Namun, Lina Yunita tidak terima cicilan tersebut alias ditolak dan menginginkan langsung tunai.
"Sebelum ini naik ke media kita udah ada mediasi, kita kasih seadanya dulu 500 juta karena secara moral harus balik. Itu pada 31 Juli 2021 kemarin," kata David.
"Tapi ditolak sama pihak sana karena nggak sebesar pinjaman, kita kasih setengah M yang saya punya tapi gak cukup," ujar David.
David NOAH mengatakan, dirinya bingung lantaran Lina menginginkan langsung lunas.
Sementara, lanjut dia, jumlah tersebut sangat besar dan diluar kemampuannya.
Jika situasi tidak seperti ini alias jika tidak ada pandemi, David NOAH bisa dengan cepat mebayar utang perusahaannya itu secara lunas sekalipun memakai uangnya sendiri.
David mengaku ditinggal pergi rekan satu perusahaannya seusai berhasil meminjam uang sebesar Rp 1,150 miliar kepada Lina Yunita untuk kebutuhan proyek.
Nahasnya lagi, proyek tersebut tidak berjalan sesuai rencana sehingga membuat perusahaan itu dibubarkan.
Bahkan, kini keyboardis NOAH tersebut mengaku harus menanggung sendirian utang sebesar Rp 1,150 miliar yang harus dilunasi kepada Lina.
"Intinya mereka bubar jalan dan balik badan dari saya, jadinya saya harus mengatasi sebaik mungkin sendirian," ungkap David.
David sendiri mengaku kaget namanya telah terdaftar di kantor polisi, diduga telah menggelapkan uang sebesar Rp 1,15 miliar.
"Pasti syok ya, saya tahu pas bangun tidur. Meski begitu, saya akan lakukan yang terbaik dan sebisa mungkin balikin apa yang jadi tanggung jawab perushaan, dengan uang saya sendiri," jelasnya.
tidak menyangka jika permasalahan ini sampai menyeretnya ke kasus hukum.
"Kekecewaannya adalah sebagai manusia ya. Karena selama ini mencoba cari pembayaran ya ngepush perusahaan atau saya cari sendiri," ungkapnya.
"Tapi ya udah engga apa-apa, saya pahami orang kan punya rasa kepercayaan sama saya."
"Ketika jadinya seperti ini, ya jalani," lanjutnya.
David sendiri berharap kasus ini tidak berakhir sampai putusan pengadilan.
Dia juga berharap bisa perdamaian dengan Lina Yunita.
"Sampai saat ini masih mediasi dengan baik meunujunke titik terang lah. Saya tau Lina jg bingung mau kejar pt a itu kemana. Orang saya jg bungung. Ya mudah-mudahan bisa selasai dengan baik," kata David NOAH.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar kasus David NOAH di sini