Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Amrullah Saleh merupakan Wakil Presiden Afghanistan kelima sejak 2020 lalu.
Ia lahir di Panjshir pada 15 Oktober 1972.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Afghanistan periode 23 Desember 2018 – 19 Januari 2019.
Ia juga sebagai kepala Direktorat Keamanan Nasional (NDS) dari 2004 hingga pengunduran dirinya di tahun 2010.
Seusai pengundurannya dari NDS, ia menciptakan gerakan pro-demokrasi dan anti-Taliban, yang disebut Basej-e Milli dan Green Trend.
Semenjak Ibu Kota Kabul direbut oleh Taliban dan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani yang melarikan diri dari negara, Saleh kemudian pindah ke Lembah Panjshir, salah satu wilayah yang bebas dari Taliban dan menyatakan bahwa ia menjadi presiden sementara Afghanistan.
Selain itu, ia juga mengumumkan pembentukan front anti-Taliban bersama dengan tokoh politik, Ahmad Massoud dan Menteri Pertahanan, Bismillah Khan Mohammadi. (1)
Baca: Ashraf Ghani Ahmadzai
Karier
Keluarga Saleh tidak memiliki tanah, dan sejak kecil ia sudah menjadi anak yatim piatu.
Kemudian, ia bergabung dengan kelompok mujahidin demi menghindari wajib militer pada tentara pemerintah bekingan Uni Soviet.
Saleh pun bergabung dengan kelompok perlawanan Aliansi Utara di bawah pimpinan Ahmad Sah Massoud.
Sejak tahun 1996, mereka bekerja sama untuk memerangi pemerintahan Taliban.
Saleh kemudian naik jabatan sebagai petugas penghubung dengan agen intelijen asing di usianya masih muda.
Ia direkrut oleh agensi intelijen CIA karena dinilai lebih tahu medan pertempuran dalam Perang Afghanistan.
Kemudian, ia terlibat dalam operasi intelijen untuk menjatuhkan pemerintahan Taliban dan pemimpin Taliban melarikan diri pada Desember 2001.
Semenjak itu, karier Saleh meroket dan ia pun ditunjuk sebagai pemimpin agensi intelijen Afghanistan, yaitu Naitonal Directorate of Security (NDS) atau Direktorat Keamanan Nasional di tahun 2004.
Sejak saat itu, Saleh terus mencari dan mengerahkan berbagai informan yang menunjukkan militer Pakistan membantu Taliban.
Namun, di tahun 2010, ia dipecat dan melakukan pengasingan politik.
Setelah itu, ia kembali dengan menjadi tokoh politik dan menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada tahun 2018 di bawah Presiden Ashraf Ghani.
Setahun kemudian, dalam Pemilu Afghanistan 2019, ia maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Ghani.
Munculnya Saleh di dunia politik Afghanistan menjadi ancaman baginya.
Ia menghadapi sederet percobaan pembunuhan dan pada September 2020, sebuah bom besar mengenai konvoi Saleh di Kabul.
Akibat peristiwa itu, sebanyak 10 orang tewas, namun Saleh selamat dengan tangan kirinya yang terluka.
Melalui hal itu, ia mendapat julukan ‘sembilan nyawa’. (2)
Baca: Joe Biden
Presiden Sementara Afghanistan
Diberitakan sebelumnya, bahwa Taliban menyatakan telah menguasai Afghanistan.
Ashraf Ghani sebagai Presiden pun dikabarkan melarikan diri dari negeara tersebut.
Melalui ini, Saleh bertindak dan menyatakan sebagai Presiden sementara yang sah pada Selasa (17/8/2021) waktu setempat.
Ia menganggap dirinya sebagai pejabat kepala negara di bawah konstitusi.
Saat ini ia berada di Lembah Panjshir, salah satu wilayah yang bebas dari Taliban.
Ia mengaku telah berkomunikasi kepada seluruh pemimpin untuk mendapat dukungan dan konsensus mereka.
Saleh menyatakan untuk bergabung dengan kelompok perlawanan untuk melawan Taliban dan tidak akan pernah tunduk pada militan.
Taliban telah memasuki Ibu Kota Kabul pada 15 Agustus untuk mengambil alih kota tersebut.
Negara-negara Barat pun turut mengevakuasi warga dan staf kedutaan mereka. (3)
Baca: Muhammad Alim