Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers perdana sejak mereka menguasai Afghanistan akhir pekan lalu.
Sebelum mengutarakan janjinya, Mujahid mereka sangat bangga lantaran berhasil mengusir kekuatan asing setelah 20 tahun.
Menurutnya, kelompok pemberontak tidak ingin konflik berlarut-larut.
Para pimpinan sudah memaafkan orang yang sudah melawan mereka.
"Semua orang yang berlawanan dengan kami telah diampuni.
Dari A sampai Z. Permusuhan sudah berakhir," kata dia.
"Kami tidak ingin ada musuh baik dari dalam maupun luar," lanjut Mujahid di Kabul, dikutip dari BBC, Selasa (17/8/2021).
Baca: Taliban
Baca: Kabul
Mujahid menyatakan pihaknya tidak akan berubah jika menyangkut tentang kepercayaan maupun ideologi yang mereka anut.
"Tetapi jika mencakup pengalaman, kematangan dan pandangan, tidak diragukan terdapat banyak perbedaan," kata dia.
Perubahan yang dimaksud adalah janji Taliban akan menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan syariah (hukum Islam).
"Mereka akan bekerja bahu membahu bersama kami. Kami ingin memastikan kepada komunitas internasional tidak akan ada diskriminasi," ujar dia.
Mengenai kebebasan pers, organisasi RSF menyatakan Taliban menjamin pekerja pers tidak akan dipersekusi dan wanita diizinkan untuk bekerja di media.
Pers bisa mengawasi kekurangan mereka, sebagai bagian dari pengabdian mereka terhadap Afghanistan.
Hal itu sepanjang tidak melawan mereka.
"Tidak boleh ada yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam dalam aktivitas media," jelas si juru bicara.
"Tetapi, Anda di media juga sebaiknya tidak melawan kami. Anda harus bekerja demi kesatuan bangsa," tukasnya.
Baca: Taliban Sita Senjata Militer AS, Gedung Putih: Cukup Banyak yang Jatuh ke Tangan Mereka
Baca: Mengenal Kelompok Militan Taliban dan Alasan Mengapa Ingin Kuasai Afghanistan
Taliban ingin dunia bisa memercayai mereka.
Sehingga, mereka berjanji tidak akan menjadi sarang teroris.
Mereka berjanji tidak akan menjadi tempat persembunyian Al-Qaeda, dalang tragedi 11 September 2001.
"Afghanistan tidak akan menjadi tanah yang dipergunakan oleh kelompok yang mengincar negara lain.
Kami bisa menjaminnya kepada dunia," tegasnya.
Taliban menginginkan adanya pemulihan keamanan dan perdamaian.
Oleh karenanya, setiap orang yang pernah bekerja bagi AS dan sekutunya tidak akan dilukai atau pun diinterogasi.
"Mereka adalah aset. Kami tidak ingin mereka pergi.
Mereka akan aman di sini. Takkan ada yang dikejar atau dilukaiu," janjinya.
SIMAK ARTIKEL SEPUTAR TALIBAN DI SINI