Naeem menyampaikan pernyataan tersebut beberapa saat setelah Taliban memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul.
Setelah Taliban berhasil memasuki Kabul pada Minggu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan meninggalkan Afghanistan.
Meski mengaku ingin menghindari pertumpahan darah, namun netizen di media sosial mengecamnya sebagai pengecut.
Dikutip dari Al Jazeera, jatuhnya Kabul ke tangan Taliban tak lepas dari kepergian pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
AS yang mulai menarik pasukannya sejak Mei, bakal menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan dengan tempo 11 September 2021.
Setelah mayoritas pasukan asing mulai ditarik, Taliban secara cepat menduduki sejumlah wilayah di Afghanistan.
Awalnya, Taliban menduduki daerah-daerah pedesaan dan pinggiran Afghanistan, kemudian merebut wilayah perbatasan penting.
Beberapa negara bahkan mulai menarik diplomat dan warganya dari Afghanistan.
Selama dua bulan terakhir, pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah Afghanistan terus meningkat.
Pada 7 Agustus lalu, Taliban merebut ibu kota provinsi pertama mereka, Zaranj di Provinsi Nimroz.
Meski di beberapa tempat mereka mendapat perlawanan sengit, Taliban terus mendapatkan kemajuan.
Dalam lima hari, kelompok pemberontak tersebut berhasil mengontrol delapan ibu kota provinsi.
Baca: Afghanistan
Baca: Berhasil Kuasai Ibu Kota Afghanistan, Taliban: Perang Telah Usai
Meski AS membantu tentara Afghanistan dengan bantuan serangan udara, namun bantuan tersebut tidaklah cukup.
Sejak Taliban mengontrol penuh Afghanistan, ibu kota-ibu kota lain bertumbangan.
Kemudian, dalam tempo kurang dari sepekan, Taliban berhasil menduduki sembilan ibu kota provinsi di Afghanistan.
Puncaknya, sebanyak 23 ibu kota provinsi telah berhasil direbut, pada 15 Agustus.
Kabul diperkirakan akan mudah dijatuhkan.
Para milisi Taliban telah berhasil mengambil alih kendali Jalalabad, kota utama di timur Afghanistan, tanpa adanya perlawanan.
Tanpa butuh waktu lama setelah merebut Jalalabad, Taliban memasuki Kabul setelah merebut 23 ibu kota provinsi pada 15 Agustus.
Masuknya Taliban ke Kabul disampaikan oleh seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.
Pada saat yang sama, AS sedang mengevakuasi para diplomatnya dari kedutaan besar dengan helikopter.
Sementara, Ghani meninggalkan negaranya saat Kabul dikepung Taliban.
Setelah itu, Taliban lantas mendeklarasikan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir, sebagaimana disampaikan oleh Naeem beberapa saat setelah memasuki Kabul.
Masuknya Taliban ke Kabul menandai kembali berkuasanya kelompok tersebut setelah digulingkan invasi pasukan koalisi pimpinan AS pada 2001.
Naeem berujar bahwa tidak akan ada badan diplomatik atau kantor pusat yang menjadi sasaran.
Taliban meyakinkan semua orang bahwa mereka akan memberikan keamanan bagi warga negara dan misi diplomatik.
"Kami siap untuk berdialog dengan semua tokoh Afghanistan dan akan menjamin perlindungan yang mereka perlukan," kata Naeem.
SIMAK ARTIKEL SEPUTAR AFGHANISTAN DI SINI