Terkuak, Hasil Tes Kejiwaan Pelaku Wafer Silet Ternyata Normal Tapi Mengidap Gangguan Kepribadian

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penebar teror wafer berisi pecahan paku dan silet di Jember akhirnya ditangkap polisi, Selasa (3/8/2021).

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Setelah menjalani pemeriksaan psikis, tersangka teror wafer berisi silet, Agam bambang dipastikan sehat secara kejiwaan.

Hasil pemeriksaan tim psikiater rumah sakir dr. Koesnadi Bondowoso, kondisi kejiwaan tersangka normal.

Agam Bambang sebelumnya diragukan kondisi kejiwaannya.

Sebab dia memberikan keterangan yang berbelit dan tak masuk akal saat diperiksa oleh kepolisian.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan dan observasi, tersangka hanya mengalami gangguan kepribadian atau anti sosial.

Baca: Hasil Tes Kejiwaan Pelaku Teror Wafer Berisi Silet Sudah Keluar, Polisi Akan Teruskan Perkara Hukum

Baca: Pria Pemberi Wafer Isi Silet Jalani Tes Kejiwaan, Polisi Sebut Pelaku Sering Ngomong Sendiri

AG (43) menjalani tes kejiwaan di RS dr. Koesnadi Bondowoso Jawa Timur, pada Rabu (4/8/2021), terkait aksinya memberikan wafer isi silet kepada anak-anak. (Kompastv)

Sedangkan untuk perilaku secara keseluruhan ia dipastikan sehat, sehingga perbuatannya bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.

Sementara itu, tim penyidik Satreskrim Polres Jember terus melengkapi pemberkasan kasus untuk dilimpahkan ke kejaksaan.

Kasatreskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan bahwa Agam Bambang sebelumnya diragukan kondisi kejiwaannya, karena memberikan keterangan yang tidak rasional.

“Hasil pemeriksaan dokter bahwa sebagai perbuatan, tindakan atau maksud dan tujuan dari tersangka itu tersangka bisa memahami.

Artinya tersangka sebenarnya bisa memahami bahwa dia merencanakan berbuat sesuatu dan tau akan resiko-resikonya dari yang ia perbuat,” kaya Komang Yogi Arya seperti dikutip dari KompasTV, Jumat (13/8/2021).

Baca: Sengaja Bagikan Wafer Isi Silet kepada Anak-anak di Jember, Pelaku: untuk Tolak Bala

Baca: Pria Pemberi Wafer Isi Silet kepada Anak-anak di Jember Tertangkap

Pria berinisial AG (43) ditangkap polisi pada Selasa (3/8/2021) siang karena sengaja memberikan wafer isi silet kepada anak-anak di Jember. (Instagram/lambe_turah)

Tersangka Agam Bambang saat ini menjalani pembantaran di ruang isolasi khusus rumah sakit.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Komang Yogi mengatakan, pembantaran dilakukan untuk memulihkan gangguan kepribadian dan penyembuhan sakit radang paru-paru yang diderita tersangka.

“Jadi dengan dasar keputusan tersebut dan memang dari pihak keluarga juga untuk tersangka tidak dilakukan penahanan.

Dan kemudian dilakukan pemeriksaan medis sehingga tersangka atas nama AG kami bantarkan sementara.

Karena memang perlu observasi medis lebih lanjut,” pungkasnya.

Baca: Viral, Pria Tak Dikenal Beri Wafer Berisi Silet hingga Paku kepada Anak-anak di Jember

Baca: Megawati Soekarnoputri Mengaku Tak Lagi Punya Niat Untuk Jadi Presiden

Pelaku penebar teror wafer berisi pecahan paku dan silet di Jember akhirnya ditangkap polisi, Selasa (3/8/2021). (Istimewa/TribunJatim.com)

Akibat aksi terornya, tersangka akan dijerat pasal 205 KUHP, yaitu mengedarkan atau membagikan barang berbahaya dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Selain tes kejiwaan, polisi juga terus mengembangkan kasus itu, karena diduga banyak korban lainnya.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sudah 10 kali membagikan wafer coklat berisi benda tajam.

Seperti diketahui, kasus wafer berisi silet dan paku ini dibagikan oleh Agam Bambang (43) di Jawa Timur.

Agam ditangkap oleh tim gabungan Polres Jember dan Polsek Patrang pada Selasa (3/8/2021) di rumahnya.

Agam Bambang membagikan biskui berisi silet, paku dan benda tajam lainnya secara acak kepada anak-anak.

Baca: Jadwal MotoGP Austria 2021, Maverick Vinales Tak Bisa Balapan karena Dihukum Yamaha

Baca: Kabar Duka, Kangjeng Gusti Aria Adhipati Mangkunegara IX Meninggal Dunia di Jakarta

Seorang pria tak dikenal tega memberi makanan ringan berupa wafer yang bercampur dengan benda-benda tajam kepada anak-anak. (ist via Suryamalang.com)

Ia mengaku melakukan hal tersebut sebagai tolak-bala sekaligus balas dendam.

Selain itu, Agam Bambang mengaku juga sering menerima kiriman makanan berisi racun dari orang tak dikenal.

"Yang bersangkutan memang sengaja membuat snack untuk menolak bala.

Merasa paranoid, sehingga mempersiapkan wafer disisipi benda tajam dikemas kembali," kata Kasatreskrim Polres Jember, AKP Komang Arya Wiguna.

Kasus ini terkuak dari media sosial.

Dalam video yang beredar, seorang pria nampak mencoba menghancurkan wafer yang hendak dimakan anaknya dengan pensil.

Namun setelah menghancurkan wafer tersebut, ternyata di dalamnya berisi benca-benda tajam.

(Tribunnewswiki.com/Saradita)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer