Megawati Soekarnoputri Mengaku Tak Lagi Punya Niat Untuk Jadi Presiden

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku tidak lagi memiliki niat untuk menjadi presiden Indonesia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya sudah tak berminat untuk mencalonkan diri sebagi presiden.

Ia berpesan agar pemimpin Indonesia nantinya bisa mengerti dan memahami kehidupan rakyat.

Hal tersebut dikatakan Megawati dalam Peringatan HUT ke-119 Proklamator RI Mohammad Hatta secara virtual, Kamis (12/8/2021).

"Jadi karena saya sudah tua, nggak ada niat saya mau jadi presiden lagi.

Saya cuma mau bilang pemimpin RI adalah harus memimpin rakyat yang mengerti kehidupan rakyat sebenarnya itu seperti apa." kata Megawati.

Baca: Mangkunegara IX

Baca: Kabar Duka, Kangjeng Gusti Aria Adhipati Mangkunegara IX Meninggal Dunia di Jakarta

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato penutupan Rakernas I PDI-Perjuangan di PRJ Kemayoran, Jakarta Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2016). (TRIBUNNEWS.COM/Henry Lopulalan)

"Mari kita ikuti lagi UUD kita, karena perundangan tidak melihat sumber perundang-undangan itu," lanjutnya.

Terkait sosok pemimpin negeri ini, Megawati menilai bahwa pemimpin harus blusukan.

Sebab teori kepemimpinan dan data sering kali berbeda dengan keadaan di lapangan.

Pesan ini pula yang selalu Megawati Soekarnoputri sampaikan kepada Presiden Jokowi.

Terlebih negara Indonesia adalah negara besar dan luas.

Baca: Baliho Puan Maharani Dikritik, Uangnya Lebih Baik untuk Bantu Rakyat, PDIP: Bansos Sudah Setiap Hari

Baca: Reaksi Politisi PDIP Soal Perpanjangan PPKM Darurat: Ini karena Masyarakat Tidak Patuh

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dan sekaligus membuka Sekolah Kepemimpinan Kader PDIP dewan provinsi, kabupaten/kota di Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/3/2019). (Tribun Images/Adhy Kelana)

Imbauan tersebut dikatakan Megawati berdasarkan pengalaman hidupnya.

Dengan blusukan, kata Megawati, pemimpin itu bisa mengerti dan mendengar langsung aspirasi rakyat.

"Jadi memang pemimpin seharusnya dengan negara sebesar ini dia harus harus menjadi pemimpin lapangan, makanya saya bilang kepada Pak Jokowi, 'Blusukan, Pak, blusukan, saya dulu blusukan,'" kata Megawati.

"Bukan menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup, luar biasa Indonesia ini, pemimpin itu harus memimpin rakyat.

Artinya bertemu dengan rakyat supaya rakyatmu tahu hidungmu itu lho," lanjut anak mendiang Presiden Soekarno itu.

Baca: Ibunda Mendagri Tito Karnavian Meninggal Dunia pada Usia 82 Tahun

Baca: KPK Tetapkan Bupati Bintan Apri Sujadi Jadi Tersangka Korupsi Pengaturan Barang Kena Cukai

Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, bersama putrinya Puan Maharani, memberikan keterangan kepada wartawan, seusai melakukan syukuran ulang tahun partainya, di Kantor PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (10/1/2012). PDIP melangsungkan syukuran ulang tahunnya yang ke 39 dengan perayaan yang sederhana di Kantor DPP PDIP Jakarta. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) ((TRIBUNNEWS/DANY PERMANA))

Lebih lanjut, Megawati berucap jika hal ini juga selalu ia ajarkan kepada anaknya.

Ia bercerita mengajarkan Puan Maharani untuk bersalaman dengan rakyat.

“Saya ajari anak-anak saya, sama Mbak Puan, kamu harus salaman.

Ini tangan saya mungkin salaman saya orang lepra, mungkin salaman sama orang gatelan, tapi itulah tangan rakyat,” pungkasnya.

(Tribunnewswiki.com./Saradita)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer