Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Candi Kethek merupakan candi Hindu berbentuk piramida bertingkat.
Candi ini yang berada di ketinggian 1486 mdpl ini sudah ada sejak abad ke-15 hingga abad ke-16.
Secara administratif, letak candi ini berada di Dusun Cetho, Desa Gumen, Kecamatan Jenawi, Karangnyar, Jawa Tengah.
Candi Kethek ini memiliki empat teras bertingkat yang mengarah ke barat, di mana tiap teras dihubungkan dengan undakan batu.
Terdapat jalan setapak yang bisa digunakan untuk menuju ke teras paling atas.
Dalam bahasa Jawa, Kethek artinya kera, dan warga setempat menamainya dengan Candi Kethek karena zaman dulu banyak ditemukan kera di daerah ini. (1)
Baca: Candi Tegawangi
Sejarah
Candi ini diketahui sudah ada sejak tahun 1842 lalu, namun baru dilakukan penggalian pada tahun 2005 oleh Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah yang bekerja sama dengan Jurusan Arkeologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar.
Melalui penggalian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa candi ini adalah candi Hindu.
Terdapat penemuan arca kura-kura jelmaan salah satu dewa dalam ajaran agama Hindu, Dewa Wisnu, di mana dalam kisah Samudramanthana, ia menopang Mandaragiri dalam pengadukan laut oleh para dewa dan raksasa untuk mendapatkan Tirta Amrta.
Arca tersebut ada pada undakan paling bawah yang ada di teras pertama.
Melalui kisah tersebut, dipercaya fungsi Candi Kethek dijadikan sebagai tempat penyembuhan atau penebusan dosa yang dilakukan oleh seseorang. (1)
Baca: Candi Sukuh
Bentuk Bangunan
Candi ini memiliki bentuk bangunan yang sama dengan Candi Cetho dan Candi Sukuh, yaitu punden berundak.
Hal itu menjadikan ciri khas bangunan peninggalan budaya Megalit di Nusantara.
Candi ini kira-kira juga didirikan dalam waktu yang sama dengan kedua candi tersebut, yaitu sekitar abad ke-15 dan abad ke-16 Masehi.
Candi ini memiliki empat teras bertingkat yang mengarah ke barat.
Tiap-tiap teras dihubungkan dengan tangga dari batu yang tertata rapi.
Terdapat bentuk bangunan di sisi timur laut pada teras pertama, sedangkan pada teras kedua dan ketiga terdapat bentuk bangunan di sisi utara dan selatan.
Sementara, pada teras keempat yang berada di paling atas dan sekarang dibangun istana kecil dengan mahkota di atasnya berwarna emasm serta dibalut kain Poleng khas Bali. (1)
Baca: Candi Cetho
Daya Tarik
Selain itu, bentuk bangunan dari candi ini unik begitu pula dengan arca dan reliefnya.
Candi Kethek ini juga memiliki banyak spot foto yang menarik di tiap sudutnya, yang tentu menarik untuk dibagikan ke media sosial.
Pengunjung bisa sekaligus mendapat pengetahuan tentang sejarah dari candi ini, karena terdapat banyaknya arca dan relief peninggalan zaman dahulu.
Lokasi yang berada di dataran tinggi, menjadikan candi ini memiliki hawa yang sejuk yang akan membuat pengunjung betah untuk berlama-lama di sini.
Candi ini terpisah dari Candi Cetho, sehingga menjadikan tempat ini begitu tenang dan sunyi dam sangat cocok dijadikan tempat unutk mencari ketenangan.
Candi Kethek juga masih dijadikan sebagai kegiatan ritual.
Biasanya sekitar pukul 17.00 WIB sampai matahari terbenam, candi ini sudah dikosongkan dari wisatawan. (2) (3)
Baca: Candi Singasari
Harga Tiket Masuk & Fasilitas
Tempat ini dibuka dari hari Senin sampai Jumat dengan harga tiket masuk Rp 7.500 per orang.
Sementara untuk hari libur seharga Rp 10.000 per orang.
Dengan harga ekonomis, wisatawan yang berkunjung ke tempat ini bisa menikmati keindahan yang ditawarkan dari Candi Kethek ini.
Selain itu, pengunjung juga akan menemukan berbagai macam fasilitas.
Fasilitias tersebut diantaranya, area parkir, pusat informasi, toilet, gazebo, warung wisata, penjaja makanan dan minuman, serta spot foto yang menarik. (3)
Baca: Desa Wisata Candirejo