Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Al Zahrawi merupakan ilmuwan muslim yang ahli dalam ilmu kedokteran terutama ilmu bedah.
Ilmuwan yang memiliki nama lengkap Abu Al-Qasim Khalaf bin Al-Abbas Al-Zahrawi ini hidup di zaman Dinasti Umayyah.
Ia lahir pada 936 Masehi di Kota Al-Zahra, Andalusia (Spanyol).
Semasa hidupnya, Al Zahrawi berhasil menciptakan alat-alat beda.
Selain itu ia juga penemu teori mengikat organ tubuh ketika melakukan pembedahan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pendarahan.
Dirinya juga menulis buku yang membahas seputar ilmu kedokteran.
Atas dedikasinya dalam bidang ilmu bedah, sehingga dirinya dijuluki "Bapak Ilmu Bedah". (1)
Baca: Ibnu Sina
Karier
Al Zahrawi mulai dikenal oleh masyarakat setelah ada seorang ilmuwan yang mengenalkan namanya dan menempatkan dirinya sebagai ahli bedah di Andalusia.
Ilmuwan yang mengangkat namanya tersebut ialah Abu Muhammad bin Hazm.
Sepak terjangnya di dunia kedokteran membuat namanya semakin masyhur.
Hingga kemudian ia diangkat menjadi dokter istana Dinasti Umayyah di masa kekhalifahan Al-Hakam II di Andalusia.
Al Zahrawi mendedikasikan hampir separuh hidupnya untuk mengajar, merawat dan menyembuhkan orang-orang yang terluka.
Terutama orang-orang yang terluka akibat perang.
Baca: Ibnu Khaldun
Selain itu, ia juga terus mengembangkan ilmu-ilmu kedokteran terutama ilmu bedah.
Tak ayal lebih dari 200 alat bedah berhasil ia ciptakan.
Alat-alat tersebut sebelumnya tidak pernah digunakan para dokter bedah yang lain.
Misalnya saja alat bedah yang ia beri nama "Catgut".
Catgut ini berfungsi untuk menjahit organ dalam.
Kemudian ada alat lain yang bernama "Forceps" yang berfungsi untuk mengangkat janin yang meninggal.
Alat-alat lain yang sering dijumpai bahkan digunakan para dokter bedah di era modern di antaranya: ligature (benang pengikat luka), scalpel (pisau bedah), curette, surgical spoon (sendok bedah), sound, surgical hook (pengait bedah). retractor, dan specula.
Atas kepopuleran Al Zahrawi, membuat Cordoba Andalusia menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang akan menjalani operasi bedah.
Selain itu para pemuda Eropa yang ingin belajar ilmu kedokteran pun berdatangan ke Andalusia.
Karier Al Zahrawi harus terhenti setelah dirinya meninggal dunia pada 1013 Masehi. (2)
Baca: Ibnu Multazam
Karya Tulis Al Zahrawi
Sebelum meninggal, Al Zahrawi menulis kitab ilmu kedokteran yang diberi judul "At-Tashrif Liman Ajiza 'an Ta'lif" yang terdiri dari 30 jilid.
Dalam kitab tersebut Al Zahrawi membahas secara detail tentang ilmu bedah, orthopedic, opthalmology, farmakologi, dan ilmu kedokteran umum.
Selain itu dirinya juga mengupas tentang kosmetik, yang mana hal ini lah yang menjadi salah satu cikal bakal adanya produk-produk kosmetik seperti hand lotion, deodorant, dan juga pewarna rambut.
Kitab tersebut bahkan menjadi ensiklopedia kedokteran dan dijadikan materi dalam pendidikan kedokteran di Eropa. (3)