Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kesawan atau Pecinan Kesawan adalah salah satu kawasan Pecinan di kota Medan yang dijuluki sebagai “The Kitchen of Asia”.(1)
Sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, daerah ini juga dikenal sebagai Pecinan terbesar di Kerajaan Melayu Deli (sekarang Kota Medan).(2)
Kesawan berada di sepanjang Jalan Ahmad Yani, jalan yang dulu dikenal dengan Jalan Kesawan tersebut adalah jalan tertua di Kota Medan yang dipenuhi dengan bangunan bersejarah.
Hal tersebut dijelaskan oleh Betsy Edith Christie dan Wiwin Djuwita Sudjana Ramelany pada tulisan yang berjudul Pemukiman Etnis China di Medan Pada Akhir Abad ke-19 Sampai Awal Abad ke-20 dan menyebut nama Jalan Kesawan berganti menjadi Jalan Ahmad Yani pada 1 Maret 1966. (3)
Baca: Rumah Digital Indonesia
Sejarah
Mayoritas warga Kesawan merupakan warga keturunan Tionghoa (Tionghoa Medan) dan Melayu Deli dan Pecinan tertua dan nomor satu terbesar di daerah ini.
Sebagian besar penduduknya adalah kuli Cina yang semula bekerja di Pekan Labuhan, lalu saat kontrak kerja sudah habis dan modal sudah terkumpul, mereka pindah ke kota dan mulai berdagang.(4)
Dijelaskan dalam catatan mereka, pada tahun 1590-1837 di kawasan Jalan Kesawan terdapat banyak sawah serta rumah, kedai yang berderet, dan ada Masjid Bengkok yang sekarang berada di Jalan Masjid.
Baca: Masjid Quba
Sebelum 1880, Kampung Kesawan dihuni oleh orang-orang Melayu Deli dan Tionghoa Medan dari Malaka, lalu etnis Tiongkok datang dan menetap di daerah ini sehingga Kesawan menjadi sebuah pemukiman Pecinan.
Pada tahun 1889 sempat terjadi kebakaran besar yang menghancurkan 67 rumah dan toko dari bahan kayu, lalu para warga Melayu Deli dan Tionghoa Medan mulai mendirikan ruko-ruko dua lantai yang sebagian masih tersisa hingga kini.(5)
Pada 1913-1937 Kesawan semakin berkembang pesat dengan adanya bangunan rumah tinggal dan took.
Tahun 1938-1962, Kesawan mulai dipenuhi dengan bangunan-bangunan lebih modern dan pada 1963-1995, Kesawan semakin berkembang dan didirikan berbagai macam kantor pemerintahan atau swasta dan pusat-pusat hiburan.
Baca: Kabupaten Temanggung
Periode 1996-2004, di Kesawan mulai dibangun ruko hingga lima lantai yang tidak mengikuti struktur lama dan merusak citra lama.
Awal tahun 2000-an, kawasan Kesawan sempat dijadikan sebagai pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya bernama Kesawan Square. (6)
Jalan Kesawan pada malam hari dijadikan pusat kuliner terbuka, lalu setelah tutup sebagai penggantinya dibangun pusat jajanan di Lapangan Merdeka depan gedung Bank Indonesia yang diberi nama Merdeka Walk.(7)
Bangunan Sejarah
- Kantor Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij
- Hotel Natour Dharma Deli (dulu hotel De Boer)
- Deli Park Mall Medan Podomoro City Deli Medan
- Capital Building
- JW Marriott Medan
Baca: Benteng Willem II Ungaran
- Gedung Graha Merah Putih
- Gedung South East Asia Bank
- Kantor Pos Besar Medan
- Gedung Stasiun Kereta Api, kini telah dibangun jalur khusus kereta api yang rutenya ke Bandara Kualanamu yang terletak di daerah Batang Kuis
- Titi Gantung
- Gedung Bank Modern (dulunya kantor perwakilan Stork)
- Rumah Tjong A Fie
- Gedung Jakarta Lloyd (dulunya kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan sempat menjadi kantor Rotterdam's Lloyd)
Baca: Masjid Jawatha
- Gedung London Sumatra (dulu kantor Harrison & Crossfield)
- Cafe Tip Top (masih beroperasi hingga kini dari zaman kolonial)
- Gedung Balai Kota Lama
- Bank Indonesia
- Harian Analisa/Hao Bao Daily
- Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan
- Gedung Warenhuis/Gedung AMPI
- Rumah Sakit Tembakau Deli
- Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia Sumatera Utara. (8)