Sebelumnya, mendiang Akidi Tio disebut menyumbangkan uang tabungannya sebanyak Rp 2 T untuk membantu penanganan Covid-19 Di Sumatera Selatan.
Sumbangan tersebut diberikan secara simbolis oleh anak bungsunya, Heriyanti, kepada pemerintah Sumsel.
Namun beberapa hari belakangan, sumbangan tersebut disebut sebagai prank.
Pasalnya, Heriyanti dan keluarganya sempat diminta datang ke Polda Sumsel untuk dimintai keterangan soal pencairan dana hibah itu.
Di sisi lain, Direktur Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Ratno Kuncuro mengatakan, Heriyanti bakal ditetapkan tersangka kasus berita bohong terkait hoaks sumbangan Rp 2 T.
Baca: Sumbangan Akidi Tio Bukan Prank karena Uang di Singapura, Polisi Sebut Ada Masalah Teknis Pencarian
Namun kini justru beredar foto bilyet Giro atas nama Heriyanti yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri.
Dari foto yang beredar, nomor rekening yang tertera di dalam bilyet Giro tersebut valid.
Nomor rekening yang tertera merupakan rekening milik Haryanti dan Heni Kresnowati.
Saat dimintai keterangan, Regional CEO Bank Mandiri (Persero) Tbk, Region II/ Sumatera 2, Lourentius Aris Budiyanto enggan berkomentar karena menurutnya sesuai dengan undang-undang perbankan tidak diperkenankan.
"Maaf soal itu sesuai aturan saya belum bisa berkomentar," ujar Aris, dikutip dari TribunSumsel.
Hal senada juga disampaikan Government Business Head Regional II Sumatera, Iwan Setiawan juga enggen berkomentar terkait nama Bank Mandiri yang ikut dalam rencana donasi tersebut karena pencairan melalui bank Mandiri.
"Mohon maaf belum bisa kasih keterangan terkait hal tersebut," kata Iwan.
Baca: Husni Mubarok
Baca: Dana Hibah Rp 2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio Belum Tuntas Dikirim, Butuh Pengawasan OJK
Rudi Sutadi, suami dari Heriyanti mengatakan, uang Rp 2 triliun yang akan disumbangkan untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan tidak bisa dicairkan sekaligus.
Uang sumbangan tersebut disimpan keluarga di Bank Singapura.
Saat dimintai keterangan lebih lanjut, Rudi justru menyindir orang yang tidak suka kepada keluarganya.
Rudi menjelaskan yang paling penting realitanya.