Diduga Hoaks Soal Hamil, Wanita yang Dipukul Oknum Satpol PP Gowa Dilaporkan ke Polisi

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Riana (baju kuning) korban diduga penganiayaan oleh oknum Satpol PP Gowa saat operasi PPKM mikro.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan mantan Sekretaris Satpol PP di Kabupaten Gowa, Mardhani Hamdan kepada pemilik kafe hingga kini masih berlanjut.

Seperti diketahui, oknum Satpol PP tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan dicopot dari jabatannya.

Terbaru, wanita pemilik kafe yang mengalami pemukulan oleh oknum Satpol PP tersebut kini dilaporkan ke polisi.

Hal ini lantaran wanita tersebut diduga telah berbohong soal kehamilannya.

Sekelompok pemuda yang tergabung dalam organisasi masyarakat dari Brigadir Muslim Indonesia mendatangi Mapolres Gowa untuk melaporkan terkait kehamilan korban pada Kamis (22/7/2021) kemarin.

Diduga wanita pemilik kafe itu tidak hamil alias hoaks.

Baca: Bupati Gowa Meminta Maaf soal Aksi Penganiayaan yang Dilakukan Satpol PP kepada Ibu Hamil

Tangkapan layar petugas oknum Satpol PP Gowa adu mulut hingga terjadi ketegangan dengan pemilik kafe di Panciro Gowa, Rabu (14/7/2021) malam. (Istimewa)

Baca: Soroti Oknum Anggota Satpol PP Gowa Pukul Ibu-ibu, Jokowi: Ini Memanaskan Suasana

Dikutip dari Kompas TV, Ketua Ormas Brigadir Muslim Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan Muhammad Zulkifli menegaskan viralnya pernyataan korban yang mengaku hamil saat terjadinya insiden penganiayaan yang dilakukan oknum Satpol PP dinilai menimbulkan pro dan kontra serta mendapat respon dari berbagai pihak.

Pasca kejadian itu banyak warga yang merasa berempati kepada kedua korban setelah melihat video viral oknum satpol PP menganiaya korban yang saat itu diduga tengah hamil delapan bulan.

Sehingga membuat pihak tersangka dan keluarganya mendapat kecaman dari netizen melalui media sosial namun belakangan terkuak bahwa korban nyatanya diduga tidak hamil.

Hal inilah yang menimbulkan masalah baru yang kembali ramai diperbincangkan di media sosial dan ditakutkan adanya pihak yang tak bertanggung jawab yang memanfaatkan kejadian ini dan membuat situasi menjadi tidak kondusif.

Sehingga membuat organisasi masyarakat dari Brigadir Muslim Indonesia membuat laporan polisi.

Mereka meminta kepada pihak penegak hukum bekerja secara profesional dalam mengusut tuntas terkait isu kehamilan korban.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mengatas Tambunan membenarkan laporan tersebut.

Polisi akan melakukan penyelidikan berdasarkan bukti video korban yang mengaku hamil yang dilaporkan oleh terlapor.

Wanita yang Dipukul Oknum Satpol PP Bantah Saat Disebut Tak Hamil

Riana (34), wanita yang dipukul oleh oknum anggota Satpol PP di Gowa, Sulawesi Selatan membantah petugas medis yang menyebut dirinya tidak mengandung (hamil).

Riana mengaku, yang menyebut dirinya tengah hamil adalah tukang urut.

Baca: Kronologi Oknum Satpol PP di Gowa Gelar Razia PPKM Hingga Berujung Pemukulan kepada Ibu Hamil

Sekretartis Satpol PP Gowa, Mardani Hamdan (kiri), yang memukul ibu hamil saat razia PPKM Mikro, Rabu (14/7/2021). Mardani telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan dicopot dari jabatannya. (YouTube KompasTV/via TribunGowa.com)

Baca: Pengakuan Mardani Hamdan, Oknum Satpol PP yang Pukul Ibu-ibu Pemilik Kafe, Sebut karena Spontanitas

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan aksi pemukulan oknum Satpol PP saat melakukan razia PPKM menjadi viral di media sosial.

Riana dipukul oleh seorang oknum Satpol PP bernama Mardani Hamdan.

Riana dan suaminya telah melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polres Gowa pada Kamis (15/7/2021).

Namun, saat membuat laporan, Riana jatuh pingsan.

Kemudian, Riana dilarikan ke rumah sakit.

Wanita itu diduga mengalami stress dan panik pascainsiden tersebut.

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bajeng Ipda Haryanto.

"Tadi ada insiden saat razia PPKM dan sementara kami menerima laporannya namun tiba-tiba korban jatuh pingsan mungkin karena kontraksi sebab korban ini tengah hamil sembilan bulan," kata Haryanto, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Thalia, Panciro, Kecamatan Bajeng, Kamis (15/7/2021) sore Riana histeris.

Riana mengaku didatangi petugas medis.

Baca: Viral Oknum Satpol PP di Gowa Pukul Ibu Hamil saat Razia PPKM, Korban Pingsan saat Melapor ke Polisi

Petugas medis tersebut menyebut Riana tidak hamil.

Riana juga menolak saat hendak dilakukan USG.

Sementara saat ditanya soal kehamilannya, ia mengaku sedang menjalani pengobatan.

Riana juga mengaku tidak memeriksakan kandungannya ke dokter.

"Sayakan dalam pengobatan. Bisa lihat FB saya dan bulan lalu perut saya memang berbeda dan saya memang tidak ke dokter," katanya, Kamis (15/7/2021), seperti dikutip dari Tribun-Timur.com.

Lebih lanjut, menurut Riana, kehamilannya itu tak akan nampak saat diperiksa dokter.

"Kalau ke dokter memang tidak bisa, tidak nampak. Bisa buka FB saya tiap bulan perut saya bagaimana, kadang besar dan sebentar kempes," ujarnya

Riana menyebut, kehamilannya diketahui dari tukang urut.

"Masalahnya ini pengobatan sendiri pak, memang tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika. Iya tukang urut yang bilang saya hamil dan saya sendiri," tambahnya.

Ia juga tak haid sejak tiga bulan lalu.

Sebelumnya, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP terhadap pemilik kafe di Gowa, Sulawesi Selatan, saat menggelar Razia PPKM viral media sosial.

Oknum Satpol PP sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka.

(tribunnewswiki.com/Rakli, Tribunnews.com/Hasanudin Aco)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer