Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Curva Nord 1955 adalah komunitas suporter sepak bola Pekanbaru yang mendukung PSPS Riau.
Curva Nord 1955 berdiri pada 15 Januari 2012.
Curva Nord 1955 merupakan komunitas suporter beraliran ultras yang lekat dengan kelompok suporter di Italia.
Curva Nord 1955 menempati tribun utara Stadion Kaharuddin Nasution.
Ini sesuai dengan namanya, Curva, yang dalam bahasa Italia artinya tempat duduk melengkung yang terletak di stadion sepak bola, dan Nord yang berarti utara.
Warna hitam merupakan warna kebesaran dari Curva Nord 1955 dan sering menampilkan kreativitas berupa koreografi.
Selain Curva Nord 1955, PSPS Riau juga memiliki kelompok suporter lain, yaitu Asykar Theking. (1) (2)
Baca: Asykar Theking
Baca: Achmad Bachtiar
Awal Berdiri
Anggota Curva Nord 1955 terdiri atas beberapa distrik yang ada di Riau dan bersatu di tribun utara pada tanggal 15 Januari 2012.
Pada awalnya, Komunitas Curva Nord 1955 Pekanbaru adalah penyemangat untuk tim PSPS.
Tahun 2012, di Kecamatan Sukajadi, dirumuskan pembentukan komunitas suporter.
Pembentukan terlaksana pada tanggal 15 Januari 2012 di Stadion Kuantan Singingi saat PSPS Pekanbaru berlaga meladeni tamunya, Persija Jakarta, di kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Kemudian ada pertemuan di lapangan Politeknik Caltex Riau (PCR) Rumbai untuk meneruskan rumusan yang belum selesai, salah satu perumusan yang dibahas tersebut adalah membuka distrik.
Hasilnya adalah kesepakatan untuk membuka distrik awal dengan nama “Distrik 2012” (karena pembentukannya pada tahun 2012 sebagai dasar distrik di Komunitas Curva Nord 1955. (1)
Baca: Danil Junaidi
Memberikan Sindiran
Pertandingan PSPS menjamu Persik Kendal, pada Jumat sore, (14/9/2018), di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai cukup menarik karena kedua tim bertanding dengan tensi tinggi.
Bukan hanya di lapangan, di tribun penonton juga menarik.
Hal yang cukup menarik itu terjadi di tribun utara stadion, tribun tempat Curva Nord 1955 - kelompok suporter PSPS.
Pada babak kedua, kelompok yang kerap menyebut diri sebagai Semut Hitam ini menampilkan kreativitas berupa koreografi.
Koreografi dilakukan sambil membawa gambar tengkorak tertulis "Management Is Death ".
Untuk koreografi yang menampilkan gambar, tidak selalu dilakukan Curva Nord saat pertandingan kandang PSPS.
Belum diketahui apa maksud koreografi Curva Nord ini.
Manajemen PSPS punya belum bisa dimintai komentar terkait koreografi tersebut. (3)
Baca: Wahyu Kristanto
Tuntut Gubernur Riau Peduli PSPS
Ratusan suporter tim askar bertuah PSPS yang tergabung dalam Curva Nord 1955 Pekanbaru, Senin (17/9/2018), melakukan aksi damai depan pagar pintu masuk kantor Gubernur Riau (Gubri) Jalan Jenderal Sudirman.
Massa yang mengenakan baju kaos warna hitam itu dalam orasinya meneriakan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman agar mau menemui Suporter Curva Nord, dan Gubernur harus bertanggungjawab atas finansial PSPS.
Baca: Dendi Sembiring
Karena tidak kunjung ditemui Gubernur, massa terus bergerak maju dan mendesak blokade Polisi depan pagar pintu masuk kantor Gubernur Riau.
Aksi saling dorong dan bentrok sempat terjadi walaupun hanya sebentar setelah massa berhasil ditenangkan koordinator umum asksi, Doli Ikhsan.
Sementara itu, dalam pernyataan sikapnya Doli menyatakan aksi kejalan itu adalah panggilan jiwa dan kepedulian Curva Nord kepada tim kebanggaan Riau PSPS.
Doli menyampaikan, tidak ingin PSPS hancur dan bahkan hak-hak pemainnya tidak dipenuhi.
Oleh karena itu, kata Doli, pihaknya minta keseriusan Gubernur dan juga seluruh perusahaan di Riau.
Pihaknya juga mendesak Gubernur untuk berani mencabut izin perusahaan yang tidak mendukung PSPS dan menghimbau masyarakat Riau untuk lebih peduli pada PSPS Riau, papar Doli.
Setelah melakukan orasi sekitar 1 jam lebih akhirnya 10 perwakilan diperbolehkan untuk masuk kantor Gubernur dan menemui perwakilan Gubernur Riau Doni Aprialdi. (4)