Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kempeitai (憲兵隊/Ken Hei Tai) merupakan sebuah Satuan Polisi Militer yang secara harafiah memiliki arti Korps Prajurit Hukum.
Kempeitai adalah unit militer yang menjadi polisi rahasia sekaligus polisi militer yang ditempatkan di seluruh wilayah Jepang termasuk Indonesia yang merupakan wilayah jajahan.
Parjurit ini dapat disandingkan dengan unit Gestapo milik Nazi Jerman, lantaran memiliki kesamaan dalam tugas sebagai polisi rahasia militer.
Selain itu, pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, Kempeitai paling ditakuti oleh masyarakat.
Kesatuan polisi militer ini tak segan-segan membunuh orang yang dianggap dapat membahayakan Jepang dalam memenangkan Perang Pasifik.
Kempetai didirikan dan dinobatkan sebagai korps paling elit oleh Dewan Negara Meiji pada tanggal 4 Januari 1881.
Baca: Perang Asia Pasifik
Mulanya, Korps ini hanya terdiri dari 349 orang dengan tugas utamanya yakni mendisiplinkan para perwira yang menolak kewajiban untuk masuk satuan militer.
Namun, pada kenyataannya bukan hanya polisi tentara saja yang diawasi, melainkan masyarakat sipil juga turut dipantau dan diatur setiap pergerakannya.
Baca: Keibodan
Baca: Seinendan
Karakteristik
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, perwira Kempetai hidup dengan kemewahan pada sebuah bangunan yang disebut gedung keadilan (Raad van Justitie).
Gedung ini sekaligus menjadi simbol kekejaman dan kebengisan satuan ini.
Kebiasaan pasukan Kempetai ialah berbaris dengan derap yang khas, untuk membuat warga yang berada di jalanan agar menyingkir.
Seragam khas dengan sabuk kulit jenis sam brownes melintang di pundak.
Selain itu, Kempeitai juga membentuk strategi agar menghambat penyebaran semangat kemerdekaan bagi rakyat Indonesia, di antaranya:
• melakukan sensor media massa,
• mengawasi berbagai kelompok yang melakukan gerakan membahayakan kekuasaan Jepang,
• melenyapkan jaringan mata-mata,
• melaksanakan pengawasan rahasia terhadap lembaga seperti stasiun kereta api, kantor pos, sekolah, hotel, tempat ibadah dan tempat umum lainnya yang dianggap berpotensi melakukan gerakan masa.
Baca: Heiho
Baca: Fujinkai
Organisasi
Puncak teratas pimpinan kesatuan ini adalah seorang mayor jenderal (少将 Shōshō) dengan kolonel (大佐 Taisa) sebagai pejabat eksekutif.
Terdiri dari dua atau tiga kantor cabang, yang masing-masing dipimpin oleh letnan kolonel (中佐 Chūsa) dengan jumlah personel sekitar 375 orang.
Kantor cabang pada gilirannya dibagi menjadi 65 orang yang disebut Buntai (分隊).
Setiap kelompok dipimpin oleh kapten (大尉 Tai'i) dengan letnan satu (中尉 Chu'i) sebagai pejabat eksekutif dan 65 tentara lainnya.
Buntai ini selanjutnya dibagi menjadi detasemen yang disebut Bunkentai (分遣隊), diperintahkan oleh letnan dua (少尉 Sho'i) dengan Junshikan (Warrant Officer, pembantu letnan dua) sebagai pejabat eksekutif dan 20 tentara lainnya.
Masing-masing Detasemen berisi tiga regu: unit polisi (班 警務 Han Keimu), unit administrasi (班 内勤 Han Naikin), dan unit khusus (班 特務 Han Tokumu).
Beberapa unit Kempeitai berasal dari penduduk lokal yang daerahnya diduduki dan merupakan pasukan resmi Kempeitai dan dianggap sebagai bagian dari organisasi, tetapi hanya memiliki pangkat tertinggi sersan mayor (曹長 Sōchō).
Pada tahun 1937, Kempeitai memiliki 315 perwira serta 6000 prajurit yang dikenal sebagai Disipliner Sipil.
Pihak Sekutu memperkirakan bahwa pada akhir Perang Dunia II, setidaknya terdapat 7.500 anggota Kempeitai, termasuk personel yang menyamar.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Pertempuran Stalingrad Berakhir, Menandai Titik Balik Perang Dunia II
Tugas
Dalam perkembangannya, Kompetai menjadi cabang dari Dai Nippon Teikoku Rikugun (Angkatan Darat Kekaisaran Jepang).
Untuk tugas normal kemiliteran dalam masa damai, Kempetai bertanggungjawab kepada Naimusho atau Depdagri.
Pada wilayah perang atau dalam kekuasaan militer, mereka langsung berada di bawah panglima setempat yang juga diperbantukan pada penguasa sipil yang ada di wilayah itu.
Dalam menjalankan tugasnya, Kempetai juga sekaligus berfungsi sebagai agen intelijen serta kontra-spionase.
Sehubung dalam AD Jepang sudah terdapat korps intelijen sendiri (Joho-kikan), makan Kempetai lebih sering bekerjasama dengan dinas rahasia khusus atau Tokomu Kikan.
Contoh hasil terbesar dalam aksi kontra-spionasenya ialah ketika berhasil membongkar mata-mata legendaris Soviet Dr. Richard Sorge.
Setiap orang yang ditangkap Kempetai, maka “hukumnya” adalah sudah langsung dianggap bersalah.
Interogasinya pun dilakukan secara rahasia, dengan menggunakan penyiksaan untuk memaksakan pengakuan.
Satu di antara cara penyikasaan yang biasa dilakukan yaitu menggantung tubuh tahanan dengan mengikat jari-jari tengah tangan atau pergelangan tangan ke gantungan, sementara jari kaki dibiarkan sedikit menyentuh lantai.
Cara lebih bengis lain yang juga dilakukan, seperti menempelkan besi panas ke tubuh, mencopoti kuku dan lain-lain.
Kekejaman Kempetai sering dinamakan dengan Gestapo Nazi, meskipun antara keduanya terdapat perbedaan.
Baca: Pembela Tanah Air (PETA)
Baca: KNIL (Koninklijk Nederlandsch Indische Leger)
Peralatan
• Radio gelombang pendek jarak jauh
• Radio gelombang pendek jarak dekat
• Peralatan Sonar
• Peralatan Radar khusus
• Buku Pegangan Angkatan Darat
• Buku Pegangan Layanan Diplomat
• Angkatan Laut
- Mesin cipher "JADE"
- Mesin cipher "CORAL"
- Mesin cipher "Tipe 91" atau "RED"
• Diplomat
- Mesin cipher "PURPLE" or "J"
- "GREEN" yakni versi Jepang dari mesin Enigma
• Kode Khusus:
- Kode Purple
- Kode Red
- Kode J
• Tipe 26 9 mm revolver
• Pistol Nambu Tipe 14 8 mm
• Pistol Tipe 94 8 mm
• Sebaoab TERA
• Bergmann submachine gun
• Tipe 100 submachine gun
• Senapan Tipe 38, Karabin Tipe 38, Karabin Tipe 44 dan Senapan Tipe 99.
• Sniper Tipe 97
• Sniper Tipe 99
Baca: Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Baca: Tentara Keamanan Rakyat (TKR)