Bagian tubuh korban tergeletak berserakan di pasar yang dipenuhi pengunjung yang membeli makanan menjelang hari raya Idul Adha.
Insiden bom bunuh diri tersebut menewaskan 35 orang dan melukai puluhan orang lainnya yang berada di kawasan pasar tersebut. Lebih dari 60 orang terluka.
Jumlah korban tewas bisa meningkat karena beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas. Beberapa toko juga terbakar akibat ledakan.
Serangan itu terjadi di pasar Wahailat di Kota Sadr,
"Sebuah serangan teror menggunakan IED (alat peledak improvisasi) buatan lokal," kata Kementerian Dalam Negeri Irak dalam sebuah pernyataan, Senin (19/7/2021), dikutip TribunnewsWiki.com dari Al Jazeera.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 19 Maret: Perang Irak Melawan AS & Pasukan Koalisi Dimulai
Baca: Paus Fransiskus Kunjungi Irak, Ada Agenda Dialog Antaragama di Kota Kelahiran Nabi Ibrahim
Rekaman video yang dibagikan di media sosial setelah ledakan menunjukkan korban berlumuran darah dan orang-orang berteriak ketakutan.
Dalam sebuah pesan yang diposting di saluran Telegram, kelompok bersenjata (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu
ISIS mengatakan salah satu pejuangnya meledakkan rompi peledaknya di antara kerumunan.
Presiden Irak Barham Salih menyebut pemboman itu sebagai "kejahatan keji"
Barham Salih juga menyampaikan belasungkawa.
“Mereka menargetkan warga sipil kami di Kota Sadr pada malam Idul Adha,” kata Salih di Twitter.
"Mereka tidak mengizinkan orang untuk bersukacita, bahkan untuk sesaat," lanjutnya
“Ini adalah malam Idul Adha yang menyedihkan di Irak,” kata Komite Palang Merah Internasional.
“Simpati terdalam dan belasungkawa tulus kami kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai,” imbuhnya.
Baca: Pusat Pemerintahan Irak Dihujani 3 Roket dalam Seminggu, Target Utama Kedutaan AS
Baca: Hari Ini dalam Sejarah 16 Januari: Perang Teluk Persia Dimulai, Pasukan Koalisi Menyerang Irak
Persitiwa bom menghantam pasar di lingkungan padat penduduk tersebut merupakan yang ketiga kalinya di tahun.
Pada April, setidaknya empat orang tewas dalam serangan bom mobil di Kota Sadr.
Ledakan itu disebabkan oleh alat peledak yang dipasang pada mobil yang diparkir di pasar.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi menahan komandan resimen polisi federal yang bertanggung jawab atas area pasar.