Presiden Jokowi menyebut insiden itu menjadi memanaskan suasana di tengah pemberlakuan penyekatan dan pemeberlakuan pembatasan keigatan masyarakat (PPKM).
“Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan, misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana,” kata Jokowi saat menyampaikan pengantar pada ratas evaluasi PPKM Darurat, Jumat (16/7/2021), dikutip TribunnewsWiki.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi pun meminta segenap aparat yang bertugas dalam penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat agar tidak bersikap keras dan kasar.
Jokowi berujar, para aparat seharusnya bersikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang.
Adapun Jokowi meminta agar para petugas saat mengingatkan masyarakat terkait taat dengan protokol kesehatan bisa sambil membagikan beras.
Hal ini agar pesan-pesan tersebut bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
Baca: Wanita yang Dipukul Oknum Sapol PP Bantah Saat Disebut Tak Hamil: Tukang Urut Bilang Saya Hamil
Baca: Kronologi Oknum Satpol PP di Gowa Gelar Razia PPKM Hingga Berujung Pemukulan kepada Ibu Hamil
"Hati-hati dalam menurunkan mobility index, mengenai penyekatan dan penanganan terhadap masyarakat, terhadap pedagang, PKL, toko," ujarnya.
"Saya minta kepada Polri, dan juga Mendagri, kepada daerah agar jangan keras dan kasar. Tegas dan santun, sambil sosialisasi memberikan ajakan-ajakan sambil bagi beras. Itu mungkin bisa sampai pesannya," lanjutnya.
Sebelumnya, salah seorang oknum anggota Satpol PP di Gowa Sulsel yang diduga melakukan penganiayaan saat menggelar razia PPKM terhadap ibu-ibu yang diduga sedang hamil tengah ramai diperbincangkan.
Insiden itu terjadi di sebuah kafe di kawasan Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
Kini, oknum Satpol PP yang berinisial MH tersebut telah dinonaktifakn dari jabatannya.
Diketahui, MH menjabat sebagai Sekretaris Satpol PP Gowa.
Hal ini disampaikan Kepala Satpol PP Gowa, Alimuddin Tiro.
"Kami sementara baru (menonaktifkan), nanti kami kabari," ungkapnya, Kamis (15/7/2021), dikutip dari KompasTV.
Alimuddin mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti apakah MH akan dicopot dari jabatannya.
Baca: Viral Oknum Satpol PP di Gowa Pukul Ibu Hamil saat Razia PPKM, Korban Pingsan saat Melapor ke Polisi
Baca: Remaja 16 Tahun Diperkosa Oknum Polisi di Kantor Polsek, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Pasalnya, kewenangan untuk mencopot MH dari jabatan bukan dari pihak Kasatpol PP sendiri.
"Nanti kita lihat seperti apa, karena yang menentukan bukan saya," ujar Alimuddin.
Lebih lanjut, ia menyebut pihaknya bersama tim penyidik tengah mendalami dugaan kekerasan yang dilakukan MH pada istri pemilik warung kopi.
Di samping proses hukum, kata Alimuddin, ia juga turut memeriksa MH.
"Kami periksa dulu, dalami seperti apa. Kami bersama tim penyidik, memeriksa yang bersangkutan (MH) ini, di samping secara hukum," terangnya.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menegaskan MH akan mendapat sanksi berat terkait perbuatannya.
Meski begitu, sanksi akan diberikan setelah proses hukum yang ditangani Polres Gowa selesai.
"Sikap saya ambil jelas. Saya tidak mentolerir setiap tindakan kekerasan dan kita semua mengecam tindakan kekerasan," ujar Adnan, Kamis, dilansir Tribun-Gowa.com.
"Maka saya akan berikan sanksi tegas kepada oknum yang melakukan kekerasan dalam melakukan tugas," tegasnya.
Baca: Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro
Baca: PPKM Darurat
Karena itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Gowa, Adnan meminta maaf pada korban dan keluarganya.
"Saya juga memohon maaf kepada korban beserta keluarganya. Karena ada oknum petugas aparat pemerintah Kabupaten Gowa yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat saat PPKM Mikro," tandasnya.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini