Wapres Sebut Pemerintah Pontang-panting Tangani Covid-19, Luhut Klaim Penanganan Terkendali

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengaku pemerintah kewalahan dalam upaya menyiapkan fasilitas kesehatan untuk merawat pasien Covid-19.

Wapres hanya bisa meminta masyarakat disiplin mematuhi regulasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Pemerintah sekarang pontang-panting menyiapkan perawatan, sampai banyak sekarang yang pasang tenda rumah sakit, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan," kata dia saat pertemuan dengan para ulama, tokoh agama Islam, dan kepala daerah secara hibrid di Istana Wakil Presiden di Jakarta, Senin (12/7/2021).

Menurut Wapres, tingkat penularan dan keparahan Covid-19 kini sudah luar biasa.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang meninggal dunia, termasuk tenaga kesehatan.

Kemudian banyak rumah sakit tidak mampu menampung pasien

Hal tersebut lantaran tingginya keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate), khususnya di Jawa dan Bali yang berada di atas 90 persen.

"Ini hal yang saya ingin sampaikan kepada para kiai, sekarang rumah sakit sudah tidak menampung, kekurangan oksigen, tenaga kesehatan banyak wafat," katanya.

Wakil Presiden Maruf Amin (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Hingga 6 Juli 2021, tenaga kesehatan yang meninggal dunia mencapai lebih dari 1.000 orang.

Rinciannya, terdiri atas 405 dokter, 399 perawat, 166 bidan, 43 dokter gigi, dan 32 ahli tenaga laboratorium.

"Untuk jadi dokter itu tidak mudah, bukan satu tahun atau dua tahun, tapi sekarang banyak (dokter) jadi korban," katanya.

Baca: Heboh Satgas Covid-19 di Klaten Kuburkan Peti Kosong, Jenazah Ternyata Ketinggalan di Rumah Sakit

Kemudian, jumlah ulama yang meninggal dunia mencapai 541 orang, terdiri atas 450 laki-laki dan 90 perempuan.

Wapres mengimbau para ulama dan tokoh agama Islam untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi bencana kesehatan pandemi Covid-19.

"Saya ingin mengajak sahabat-sahabat saya semua untuk bersama-sama dengan pemerintah menanggulangi bahaya Covid-19. Bersama-sama pemerintah kita berjuang, berjihad menghadapi bahaya Covid-19 yang jahat," ujar Wapres.

Luhut bilang penanganan Covid-19 terkendali

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, penanganan pandemi Covid-19 masih terkendali.

Luhut secara tegas meminta yang menyebut penanganan pandemi tidak terkendali, menemui dirinya.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali."

"Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukkan ke mukanya bahwa kita terkendali," kata penanggung jawab pelaksanaan PPKM darurat itu, dalam konferensi pers virtual yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).

Luhut tidak menampik masih ada sejumlah permasalahan dalam penanganan pandemi.

Meski demikian permasalahan tersebut, terus diperbaiki.

"Bahwa kita punya masalah, saya berkali-kali sampaikan, yes, kita punya banyak masalah, dan ini masalah kita perbaiki dengan tertib," tuturnya.

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan (Kompas.com)

Sementara, Presiden sudah memberikan arahan yang sangat jelas dan mengawal seluruh penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Dan kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah."

"Semua kami putuskan secara terintegrasi," imbuhnya.

Luhut juga memaparkan perkembangan pelaksanaan PPKM darurat yang telah berhasil menurunkan mobilitas penduduk di Jawa-Bali hingga 10-15 persen.

Pemerintah terus berupaya agar mobilitas turun hingga 20 persen seperti yang sudah ditargetkan.

Baca: Pernyataannya Soal Covid-19 Buat Heboh, dr Lois Owien Janji Tak akan Mengulangi Perbuatannya Lagi

Baca: Dianggap Sebar Hoaks Covid-19, Dokter Lois Owien Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara

Luhut juga menjelaskan upaya pemerintah dalam upaya penanggulangan kelangkaan oksigen dan obat di masa darurat Covid-19. 

Pemerintah juga sedang membahas lisensi agar obat Actemra bisa diproduksi di dalam negeri.

Rencananya, pemerintah akan mengimpor 40 ribu ton oksigen liquid, dan 50 ribu unit oksigen konsentrator.

Lebih lanjut, pemerintah juga akan membagikan secara gratis 300 ribu paket obat bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG).

Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan beras kepada warga terdampak penerapan PPKM Darurat, yang dilakukan oleh TNI dan unsur lainnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS, WARTAKOTALIVE.COM)

SIMAK ARTIKEL SEPUTAR PENANGANAN COVID-19 DI SINI



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer