Hal itu dikonfirmasi oleh Komandan Paspampres Mayor Jenderal Agus Subiyanto pada Jumat (9/7/2021).
Menurutnya, keributan antara anak buahnya dan aparat kepolisian yang bertindak sebagai petugas penyekatan PPKM Darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, sudah selesai.
Ia menyebut, Kapolres Jakarta Barat sudah meminta maaf terkait hal tersebut.
"Persoalan sudah selesai. Kapolres sudah meminta maaf kepada Paspampres tentang anggotanya yang arogan," kata Agus, dikutip dari Kompas.com.
Agus mengatakan, anggota kepolisian yang sempat bersikap arogan kepada anak buahnya pun kini tengah ditindak.
"Anggota tersebut sedang dalan pemeriksaan propam (profesi dan pengamanan) Polda Metro," ujarnya.
Oleh karenanya, Agus meminta masyarakat dan seluruh pihak tak lagi mempersoalkan insiden ini.
Ia mengajak warga fokus pada penanganan pandemi virus corona.
"Fokus penanganan Covid," katanya.
Sebelumnya, Agus menyampaikan bahwa keributan yang terjadi antara anak buahnya dengan anggota kepolisian disebabkan karena petugas penyekatan belum memahami aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Aturan PPKM Darurat mengategorikan pekerjaan menjadi tiga sektor, yakni sektor esensial, non-esensial, dan kritikal.
Terdapat sejumlah sektor yang tetap memperbolehkan karyawan bekerja dari kantor atau work from office (WFO) selama PPKM Darurat, salah satunya Paspampres.
Baca: Buntut Keributan di Pos Penyekatan dengan Paspampres, 4 Anggota Polisi Diperiksa Propam
Baca: Viral Petugas Dishub Disebut Langgar PPKM karena Ngopi di Warung, Warganet Langsung Protes di Medsos
Oleh karenanya, menurut Agus, anggota Paspampres seharusnya diperbolehkan melewati pos penyekatan.
"Apabila aturan tidak dipahami petugas, maka akan terjadi miskomunikasi antara warga yang bekerja di sektor yang ditentukan dengan petugas PPKM," ujar Agus, Kamis (8/7/2021).
Agus pun mengaku dirinya sudah berkoordinasi dengan para Dansat TNI dan Polri di lapangan agar seluruhnya memahami aturan PPKM Darurat.
Hal ini supaya kesalahpahaman tak terjadi lagi.
"Harus ada sosialisasi instruksi tersebut," katanya.
Terkait video viral yang menunjukkan puluhan anggota Paspampres mendatangi Mapolres Jakarta Barat, kata Agus, anggotanya ingin memastikan apakah oknum yang berkata kurang pantas telah diberi peringatan oleh atasannya.
"Anggota saya yang datang ke polres ingin meyakinkan apakah oknum yang bicara di video 'kalau kamu Paspampres memang kenapa?' sudah diberi peringatan oleh atasannya, karena ini menyinggung institusi negara," tuturnya.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang merekam puluhan anggota Paspampres mendatangi Mapolres Jakarta Barat.
Dalam keterangan video, tertulis bahwa kedatangan puluhan anggota Paspampres dipicu permasalahan di pos penyekatan PPKM Darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Rabu (7/7/2021).
Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo menyatakan bahwa permasalahan ini telah selesai.
Ia pun telah menyampaikan permohonan maaf.
"Memang ada kesalahpahaman dengan anggota yang melakukan penyekatan. Tapi sekarang sudah selesai, situasi sudah kondusif," kata Ady saat dihubungi, Kamis (8/7/2021).
Kesalapahaman antara paspampres dan petugas PPKM terjadi dari seorang anggota Paspampres yang terlibat perselisihan dengan petugas TNI-Polri yang berjaga di pos penyekatan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Anggota Paspampres itu adalah Praka Izroi.
Ia diberhentikan petugas polisi saat hendak melintasi posko penyekatan di Jalan Daan Mogot.
Kepada petugas, Izroi mengaku anggota Paspampres.
Saat itu, Praka Izroi yang memakai pakaian sipil mengaku akan mengikuti apel.
Perdebatan terjadi saat petugas, di antaranya anggota Mapolres Jakarta Barat, meminta kartu anggota milik Izroi untuk memastikan kebenarannya.
Sejumlah tentara yang bertugas juga meminta KTA (kartu tanda anggota) Izroi.
Detik-detik cekcok kedua belah pihak terekam kamera dan tersebar ke masyarakat.
Dalam rekaman, ada petugas yang tampak mendorong Izroi saat meminta kartu anggotanya.
Izroi mengatakan tidak bisa menunjukkan KTA dengan alasan masih diproses.
Sebagai gantinya, ia menunjukkan identitas lain untuk membuktikan dia anggota TNI.
Dalam video, Izroi mengaku salah kepada para petugas.
"Siap, saya salah," ucap dia.
Praka Izroi juga ditegur oleh para tentara yang bertugas. Dia diingatkan bahwa semua petugas di pos penyekatan berjaga 24 jam.
"Kau ngomong baik-baik," kata seorang pimpinan TNI yang bertugas di pos.
"Siap," jawab Izroi sambil memberi hormat.
Sebelum meninggalkan lokasi, Praka Izroi dan para petugas juga terlihat bersalaman.
Ia kemudian melanjutkan perjalanan dengan sepeda motornya.
Baca: Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden)
Baca: Pengendara Motor yang Viral karena Melintasi Kawasan Ring 1, Meminta Maaf & Datangi Mako Paspampres