Tari Prawiroguno

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tari Prawiroguno sedang dipentaskan oleh para penari


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Prawiroguno merupakan tarian tradisional yang berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.

Tarian ini bertemakan peperangan, dan gerakan para penarinya pun seperti seorang prajurit yang sedang membawa pedang atau samurai dengan tameng berlenggok-lenggok seakan-akan sedang bersiap-siap untuk menyerang musuh.

Gerakan yang dilakukan oleh para penari itu pun dinamis dan energik. (1) (2)

Tari Prawiroguno sedang dipentaskan oleh para penari (Youtube/Akusara Art Surakarta)

Baca: Tari Reog Kendang

  • Sejarah


Tari Prawiroguno tercipta setelah masa penjajahan di Indonesia berakhir.

Tari ini bertema heroik dan kepahlawanan, menceritakan kisah tentang suasana perang antara rakyat Indonesia dan penjajah di mana dalam hal ini penjajah sudah mengalami kemunduran dan akan dikalahkan.

Hingga kemudian terciptalah Tari Prawiroguno tersebut. (3)

Baca: Tarian Jawa

  • Gerakan


Ada 3 kriteria penting yang harus dilakukan para penari ketika membawakan Tari Prawiroguno yakni Wiraga, Wirama, dan Wirasa.

Wiraga berarti gerak seluruh anggota badan yg selaras.

Wirama merupakan aspek tari yang berkaitan dengan irama atau iringan.

Sementara, Wirasa merupakan penghayatan terhadap sebuah tarian.

Selain itu, ada 6 gerakan inti yang terdapat di dalam Tari Prawiroguno yaitu maju beksan, beksan, sekaran, perangan, sekaran, dan mundur beksan.

Maju Beksan adalah gerakan pembuka dalam tari, sementara mundur beksan adalah gerakan penutupnya.

Gerakan inti dalam tari yang menggambarkan peristiwa peperangan terdapat di bagian perangan. (4)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)



Nama Tari Prawiroguno


Jenis Tarian Tradisional


Asal Boyolali Jawa Tengah


Makna Tarian ini menceritakan suasana perang antara rakyat Indonesia dan penjajah


Sumber :


1. neprona.com
2. seringjalan.com
3. kikomunal-indonesia.dgip.go.id


Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer