Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Laksamana Madya Udara TNI (Purn.) Sri Mulyono Herlambang lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 9 November 1930.
Ia merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari 27 November 1965 hingga 31 Maret 1966.
Selain itu, Sri Mulyono juga sempat menjabat sebagai Menteri Negara diperbantukan Presiden/Panglima Angkatan Bersenjata di kabinet Dwikora I.
Namanya juga termasuk tokoh di belakang layar bagi keberhasilan AURI (TNI AU) dalam upaya memperkuat persenjataannya dan sukses melancarkan Operasi Trikora.
Bersama tim yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional/Kasad Jenderal A.H. Nasution, ia menjalankan misi khusus ke Rusia pada bulan Desember 1950.
Sebagai pilot tempur pesawat pengebom B-25 yang pernah bertempur melawan AUREV di kawasan Indonesia Timur, Sri Mulyono juga cukup mengenal beragam pesawat.
Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional : Dwi Komando Rakyat (Dwikora)
Maka digabungkan dengan naluri tempurnya, ia paham betul jenis pesawat apa yang semestinya dibutuhkan oleh AURI demi mendukung kampanye militer (military campaign) RI ke Irian Barat.
Bahkan berkat kemampuannya bertempur melawan AUREV, Sri Mulyono sudah berhasil mendapat penghargaan prestisius Bintang Sakti sehingga kualifikasinya sebagai pilot tempur benar-benar jempolan.
Keterlibatan Sri Mulyono dalam komando Trikora tidak bisa dilepaskan dari tragedi gugurnya Laksamana Yos Sudarso di Laut Aru yang menyebabkan posisi AURI agak tersudut.
Dalam kedudukannya sebagai Staf Komando Operasi Tinggi (KOTI), Sri Mulyono yang saat itu menjabat sebagai Deputi KASAU, kemudian diangkat menjadi Ketua Gabungan II (GII) dengan pangkat Komodor Udara (Marsma).
Namun sebelum terlibat dalam Komando Trikora, Sri Mulyono memang sudah terlibat aktif dalam program pengadaan pesawat tempur untuk AURI.
Ketika terlibat dalam program pengadaan pesawat tempur Sri Mulyono yang saat itu berpangkat Mayor sebenarnya adalah Perwira Penghubung antara PT. Garuda Indonesia Airways dan AURI.
Baca: Roeslan Abdulgani
Sayangnya, pada tanggal 21 Mei 2007, Sri Mulyono Herlambang meninggal dunia di usia 76 tahun. (1)
Pendidikan
- Sekolah Penerbang TALOA di California, AS (1952)
- Sekolah Ilmu Siasat & Dasar Kemiliteran AURI, Jakarta (1954)
- Royal Air Force, Staff CollegewAndover, Inggris (1960)
Baca: Kabinet Dwikora
Karier
Sri Mulyono Herlambang mengawali kariernya di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) sebagai Letnan Muda Udara I tahun 1951, yang selanjutnya mengikuti Sekolah Ilmu Siasat (1952), Sekolah Penerbang USAF (1955), Staff College (Inggris 1959).
Ia juga sempat duduk di kursi Anggota Mobile Tramp Dienst Jawatan Kesehatan Tentara Divisi IV, dan sebagai Provost Bn V Pengawal Overste Slamet Rijadi Bn V/III.
Kemudian, Sri Mulyono menjadi seorang Perwira Penerbang Skadron Udara 11, Komandan Skadron Udara 1 Halim Perdanakusuma, Dirops A/B Adops I/II dan Adops III/IV Mabesau.
Ia juga pernah menduduki jabatan Deputi Menteri/Pangau Urusan Operasi, Menteri Negara Dp Presiden Panglima Tertinggi ABRI dan Menteri/Panglima Angkatan Udara Republik Indonesia.
Tanda Kehormatan yang dimiliki Bintang Sakti, Bintang Sewindu APRI, Satyalencana Perang Kemerdekaan I dan II, Satyalencana Saptamarga, Satyalencana GOM III, IV, V, VII, dan Satyalencana Satya Dharma. (2)
Baca lengkap soal Dwikora di sini