Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM- Tari Seblang merupakan salah satu tari tradisional yang berasal di desa Olehsari dan Bakungan, Kecamatan Glagah.
Tarian ini diadakan setahun sekali karena sebagai bagian dari upacara adat atau penduduk setempat menyebutnya Ritual Bersih Desa Suku Osing Banyuwangi.
Penari tari seblang melakukannya dalam keadaan tidak sadarkan diri dan bertahan menari enam jam tanpa lelah. (1)
Tarian ini biasanya digunakan untuk tradisi ritual yang bertujuan untuk bersyukur kepada Allah dan memohon agar seluruh warga desa diberi ketenangan, kedamaian, keamanan dan kemudahan dalam mendapatkan rezeki yang halal serta dijauhkan dari segala mara bahaya. (2)
Baca: Tarian Jawa
Tokoh
Untuk para penari yang akan membawakan tarian seblang harus keturunan dari penari sebelumnya dan di pilih langsung oleh 'dukun' setempat.
Ketentuan di desa Olihsari, penari harus dalam usia sebelum akil balik, sedangkan di Bakungan penari harus wanita berusia 50 tahun keatas, atau yang telah menopause. (3)
Baca: Tari Lawung Ageng
Gerakan
Tarian ini dilakukan sang penari selama enam jam hingga tujuh jam.
Proses awal tarian setelah kerasukan, sang penari akan menari berputar mengikuti panggung selama tiga hingga empat kali secara terus menerus. Sesekali para tetua desa akan ikut menari di belakangnya.
Setelah itu, akan diadakan pembagian kembang tujuh rupa kepada para penonton.
Konon, kembang tujuh rupa itu dapat menyembuhkan segala macam penyakit dan membuang rasa sial dalam jiwanya. (1)
Baca: Tari Jaranan Buto
Iringan Musik
Alat musik yang mengiringi tarian seblang hanya terdiri dari satu buah kendang, satu buah kempul atau gong, dan dua buah sarong serta biasanya ditambah dengan biola untuk efek musikal. (4)
Dilanjutkan dengan 28 lantunan gending yang dibawakan oleh sinden dan penabuh musik yang masih mempunyai ikatan darah dari penari seblang sebelumnya. (1)
Baca: Tari Singo Ulung
Properti
Sang penari terpilih akan dikenakan semacam mahkota khusus atau disebut ongklok.
Mahkota ini dibuat menggunakan daun pisang muda di bagian depan dan bunga-bunga di atasnya.
Proses pembuatan ongklok sendiri juga diwarnai dengan nuansa magis dengan dibakarnya dupa.
Setelah mahkota dibuat melingkar di kepala penari, wajah mereka pun akan tertutup oleh rumbai-rumbai daun pisang.
Hal ini membuat para penonton penasaran dengan wajah sang penari, terutama para penonton pria.
Sang tertua adat mulai mengasapi sang penari Seblang dengan asap dupa sambil mengucapkan mantera agar roh leluhur masuk ke dalam tubuh sang penari.
Proses masuknya roh ini diawali dengan Gending Lukinto.
Gending ini dipercaya oleh masyarakat sebagai pemanggil arwah atau kekuatan halus untuk datang ke ritual Seblang.
Kemudian, dilanjutkan dengan 28 lantunan gending yang dibawakan oleh sinden dan penabuh musik yang masih mempunyai ikatan darah dari penari seblang sebelumnya.
Untuk memastikan roh sudah masuk dalam tubuh penari, tetua adat cukup menggoyangkan tubuh penari ke kanan dan ke kiri.
Apabila nampan bambu yang dipegang penari jatuh dan badan penarinya terjungkal ke belakang, itu tandanya penari sudah kerasukan roh. (1)
Baca: Tari Ronggeng Gunung
Busana
Dari segi busana, penari seblang di Olehsari dan Bakungan mempunyai sedikit perbedaan, khususnya pada bagian omprog atau mahkota, baju, dan selendang.
Pada penari Seblang di Desa Olehsari, Omprog biasanya terbuat dari pelepah pisang yang disuwir-suwir hingga menutupi sebagian wajah penari, sedangkan bagian atasnya diberi bunga-bunga segar yang biasanya diambil dari kebun atau area sekitar pemakaman, dan ditambah dengan sebuah kaca kecil yang ditaruh di bagian tengah omprog.
Baju berwarna dominan hijau sampai kuning. Dan selendangnya diselipkan kepinggang.
Pada penari seblang wilayah Bakungan, omprog yang dipakai terbuat dari kain kaffan yang disuwir - suwir hingga menutup sebagian wajah penari,atasnya dari bunga kuburan. Baju berwarna dominan kuning kemerah - merahan.
Disamping unsur mistik, ritual Seblang ini juga memberikan hiburan bagi para pengunjung maupun warga setempat, dimana banyak adegan-adegan lucu yang ditampilkan oleh sang penari seblang ini. (5)
Baca: Tari Mayang Rontek