Tari Jaranan Buto

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tarian Jaranan Buto Banyuwangi dilakukan secara kolosal oleh anak anak milenial


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Jaranan Buto merupakan salah satu seni tari khas Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam kesenian ini terdapat beberapa kisah dan gerakan tari yang berbeda-beda, sehingga menjadi suatu keunikan dalam pementasannya.

Keunikan seni ini meliputi cerita, kostum penari, dan iringan gamelan yang berbeda dengan kesenian jaranan lainnya.

Misalnya saja, kuda yang digunakan pada tarian ini tidak menyerupai kuda asli atau binatang, melainkan badan kuda dengan wajah raksasa yang disebut buto.

Penari lelakinya juga menggunakan tata rias muka layaknya seorang raksasa yang lengkap dengan muka merah bermata besar, bertaring tajam, berambut panjang dan gimbal. (1) (2)

Sebanyak 234 anak milenial di Kabupaten Banyuwangi melakukan flasmob tarian Jaranan Buto di Lapangan Kradenan, Purwoharjo, Minggu (8/3/2020). (surabaya.tribunnews.com/Haorrahman)

Baca: Tari Singo Ulung

  • Sejarah


Sejarah kesenian Tari Jaranan Buto, melalui beberapa literatur dimulai dari Dusun Cemetuk.

Sebuah dusun kecil yang menjadi bagian dari wilayah administratif Desa Cluring dalam lingkup Kabupaten Banyuwangi.

Letaknya berbatasan dengan wilayah kecamatan Gambiran.

Keadaan itu juga yang menjadikan masyarakat dusun Cemetuk mendapatkan pengaruh Kebudayaan Masyarakat Jawa Mataraman dari wilayah Gambiran.

Masyarakat Gambiran sendiri sebagian besar masih memiliki garis keturunan trah Mataram.

Dari pengaruh-pengaruh tersebut, lahirnya kesenian Jaranan Buto dikatakan sebagai bentuk akulturasi budaya yang sangatlah unik.

Pasanya kesenian ini memadukan Kebudayaan Osing (suku asli Banyuwangi) dengan Kebudayaan Jawa Mataraman.

Perihal penamaan, dikatakan bahwa istilah "Jaranan Buto" mengadopsi nama tokoh legendaris Minakjinggo.

Terdapat beberapa anggapan yang mengatakan bahwa Minakjinggo adalah seorang yang berkepala raksasa yang dalam Bahasa Jawa disebut "buto".

Adapun pemakaian replika kuda dalam kesenian ini membawa filosofi tersendiri, kuda digambarkan sebagai semangat perjuangan, sikap ksatria dan unsur kerja keras tanpa kenal lelah didalam setiap kondisi. (3)

Tari Jaranan Buto sedang dipentaskan oleh para penari (jatimnow.com)

Baca: Tari Mayang Rontek

 

  • Pementasan


Yang menjadi keunikan atau ciri khas dari Tari Jaranan Buto ini adalah terdapat pada waktu pementasannya yang berbeda dari jenis tari pada umumnya.

Tari Jaranan Buto biasanya dipentaskan mulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.

Di dalam pertunjukannya sendiri terdiri atas 16 hingga 20 orang penari yang dihimpun ke dalam 8 grup.

Tarian ini pada pementasannya selalu diiringi oleh alunan musik seperti kendang, dua bonang, kempul terompet, gong besar serta kecer yang terbuat dari bahan tembaga seperti perangkat gamelan.

Semua penari akan menari dengan memanfaatkan replika kuda kepang.

Selain itu, hal menarik lainnya adalah penari yang kesurupan pada saat pertunjukan bisa memakan kaca, hingga ayam dalam keadaan hidup-hidup. (4)

Festival Jaranan Buto di Banyuwangi (www.banyuwangikab.go.id)

Baca: Tarian Jawa

  • Kostum


Seperti pada kesenian tari pada umumnya, kesenian Jaranan Buto juga memiliki keunikan riasan wajah dan kostumnya tersendiri.

Jika diperhatikan tata rias wajah pemain Jaranan Buto terlihat menyeramkan karena menyesuaikan dengan karakter buto.

Terdapat gambaran yang menyerupai taring pada wajah pemainnya.

Kostum yang digunakan juga terlihat menyerupai kostum raksasa namun juga terlihat sangat gagah dengan balutan kain tradisional, selendang dan hiasan kepala.

Secara keseluruhan penampilan pemain Jaranan Buto memang sangat jelas menggambarkan raksasa yang kekar dan menyeramkan. (4)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)

 



Nama Tari Jaranan Buto


Jenis Tari Tradisional


Asal Banyuwangi Jawa Timur


Sumber :


1. www.selasar.com/tari/jawa-timur/#12_Tari_Gandrung_Banyuwangi
2. seringjalan.com


Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer