"Kalau kita melihat di beberapa kota di Pulau Jawa ini hampir semuanya sudah kita ketemu adanya varian Delta," ujar Nadia dalam diskusi virtual, Selasa (29/6/2021).
Fakta tersebut menjadi salah satu faktor yang mempercepat kenaikan kasus Indonesia ini cukup signifikan bila dibandingkan situasi pada bulan Desember hingga Januari.
"Kita lihat ini bulan itu seperti DKI Jakarta, daerah jumlah tertinggi bahkan dua kali lipat dari jumlah yang sebelumnya ditemukan di Desember dan Januari," ungkapnya.
Dalam beberapa penelitian, varian Delta dinyatakan memiliki sifat yang mudah menular.
Varian B.1617 yang pertama kali ditemukan di India tersebut memiliki kecepatan penularan enam kali lebih cepat ketimbang varian Alfa.
"Varian baru lebih cepat menular dan kita tahu bahwa varian baru ini memang kecepatan penularannya itu bisa enam kali dari varian Alfa. Jadi ini yang tentunya membuat peningkatan kasus kita berjalan secara eksponensial. Kita bisa lihat sekarang penemuan kasus kan menyentuh angka 20 ribu, 21 ribu, di atas 15 ribu beberapa hari ini," paparnya.
Namun, hingga kini belum ada bukti ilmiah bahwa varian Delta dapat menurunkan tingkat efikasi vaksin seperti Sinovac maupun AstraZeneca.
"Belum ditemukan bukti yang cukup ya bahwa varian Delta ini kemudian menyebabkan terjadinya pengurangan dari efikasi vaksin," kata dr Nadia.
Angka kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan
Tercatat rekor penambahan 21.342 pada Minggu (27/6/2021).
Hingga pekan ini, total kasus Covid-19 yang dilaporkan mencapai 2.115.304 orang, sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020 lalu.
Kemudian, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 8.042 orang, dengan catatan total jumlah pasien mbuh dari virus corona mencapai 1.850.481 orang dan pasien meninggal 57.138 orang.
Di tengah kondisi tersebut, muncul varian baru Covid-19 yang disebut Varian Delta.
Varian yang pertama kali teridentifikasi di India tersebut sangat mudah menular dan lebih berbahaya.
Dikutip dari NBC News, Kepala petugas Kesehatan Queensland, dr Jeannette Young menjelaskan varian Delta dapat menular lewat kontak dengan durasi sekitar 5 hingga 10 detik saja.
Sementara, Profesor Kedokteran Darurat dan Kesehatan Internasional di John Hopkins University, Dr Bhakti Hansoti, menyebutkan beberapa gejala umum dari varian Delta, antara lain:
1. Sakit perut
2. Hilangnya selera makan
3. Mual
4. Nyeri sendi
5. Gangguan pendengaran.
Kemudian, ada beberapa gejala Varian Delta yang dilaporkan yakni:
1. Sakit kepala
2. Sakit tenggorokan
3. pilek
4. Demam
Baca: Covid-19 Varian Delta
Baca: Virus Corona Varian Delta Terdeteksi di 6 Provinsi Ini, Jateng Sumbang Kasus Tertinggi
Lebih lanjut, ada sejumlah lokasi yang disarankan untuk dihindari guna mencegah penularan varian Delta yang cepat, berdasarkan ulasan situs Inline :
1. Bar atau kafe
2. Gedung konser atau tempat ibadah
3. Transportasi umum
4. Pasar
5. Sekolah
6. Tempat
Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka kematian tertinggi di dunia.
Hingga Minggu (27/6/2021), jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 409 orang sejak Sabtu (26/6/2021) .
Angka tersebut diperoleh dari data di situs Covid-19 dunia yaitu worldometers.info/coronavirus/.
Penambahan tersebut merupakan kedua terbesar di dunia, setelah angka kematian di Rusia yaitu 599 orang dalam sehari.
Dengan penambahan tersebut, kini pasien Covid-19 yang meninggal dunia berjumlah 57.138 orang.
Baca: Mengenal Virus Corona Varian Delta yang Disebut Lebih Ganas, Ini Gejala dan Cara Penanganannya
Baca: Ribuan Orang di India Tertipu Vaksin Covid-19 Palsu, Isinya Air Garam
Maka, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia tercatat mencapai 2.115.304 kasus sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Sementara, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah hingga 8.024 orang sehingga totalnya menjadi 1.850.481 orang.
Kemudian, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 207.685 orang.
SIMAK ARTIKEL SEPUTAR COVID-19 DI SINI