Beredar Resep Obat Apotek untuk Pasien Covid-19 Disebut Ampuh, Ini Penjelasan IDI

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral narasi berisi daftar obat apotek yang dinilai ampuh sembuhkan Covid-19

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Narasi yang menyematkan resep obat apotek disebut ampuh untuk pasien Covid-19, viral di media sosial.

Dalam narasi tersebut, dijelaskan beberapa obat yang bisa diminum oleh para pasien positif.

Pesan berantai itu juga mengatakan bahwa daftar obat tersebut dinilai ampuh dan aman dikonsumsi oleh para pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Karena rumah sakit penuh, para pasien yang isoman bisa langsung membeli obat tersebut di apotek.

Daftar resep yang bisa diminum pasien Covid-19 tersebut terdiri dari lima jenis obat, lengkap dengan ketentuan penggunaannya.

Berikut daftar resep obat yang bisa diminum pasien Covid-19 saat isolasi mandiri:

Azytromycin 500 mg

Favipiravir (Avugan-Indofarma) 600 mg

Fluimucil Eff 600 mg

Dexamethasone 0,5

Paracetamol 500 mg

Obat Covid-19 yang dikembangkan oleh Badan Intelejen Negara (BIN) dan tim Universitas Airlangga Surabaya. (unair.ac.id)

"Kalau ada yang terinfeksi Covid-19 tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus Covid semua penuh," klaim pesan tersebut.

Kemudian, pasien diminta tetap mengonsumsi vitamin dan berjemur di pagi hari.

Di akhir paragraf, terdapat klaim bahwa resep obat tersebut sudah teruji untuk pasien Covid-19 dan dipakai di RS Rujukan Wisma Atlet, Jakarta.

Benarkah resep obat tersebut bisa menyembuhkan pasien Covid-19?

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoeban memberikan penjelasan mengenai resep obat yang beredar untuk pasien Covid-19.

Menurutnya, obat antibiotik Azytromycin digunakan jika ada infeksi tambahan, seperti infeksi bakteri dan SARS-CoV-2.

Baca: Dapat Izin dari BPOM, Obat Covid-19 Ivermectin akan Segera Beredar dengan Harga Rp 5.000 per Butir

Baca: Ivermectin

"Jadi jawabannya boleh diberikan, tapi tidak harus diberikan. Harus diberikan kalau ada infeksi bakteri tambahan," kata Zubairi dikutip dari Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Untuk obat antivirus Avigan, Zubairi menyebut bisa digunakan pasien Covid-19 selama menjalani isolasi mandiri, tetapi tidak wajib.

Sama halnya dengan obat antioksidan Fluimucil Eff yang boleh digunakan pasien Covid-19 tetapi bukan sebuah keharusan.

Menurutnya, obat Fluimucil Eff sama sekali tidak bekerja untuk membunuh virus pada pasien Covid-19.

"Kalau obat Dexamethasone, ini memang bisa menolong kalau pasien Covid-19 memerlukan oksigen. Jadi kalau perlu tambahan oksigen, maka obat ini terbukti menolong," jelas dia.

Zubairi menuturkan, obat paracetamol juga boleh digunakan pasien Covid-19, karena mampu menekan pegal linu.

Terlepas dari itu, ia menjelaskan bahwa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri harus menjalankan pola hidup sehat.

"Artinya cukup tidur, usahakan 8 jam setiap hari, olahraga 150 menit seminggu atau setengah jam setiap hari," ujar Zubairi.

"Setiap kali makan harus ada sayur dan buah, hindari rokok, alkohol. Alkohol mengurangi daya tahan kita secara signifikan, sehingga menyebabkan Covid-19 semakin berat," tambah dia.

Selain itu, pasien yang menjalani isolasi mandiri juga sebaiknya melakukan rontgen thorax untuk mengetahui adanya kemungkinan radang paru atau pneumonia.

Meski tanpa gejala, Zubairi menyebut sebagian pasien Covid-19 tetap bisa memiliki pneumonia.

Hal tersebut berpotensi membuat kondisi pasien menjadi berat dan memerlukan bantuan oksigen.

"Itu sebagian akan menjadi berat, memerlukan oksigen, satu dua memerlukan ICU. Jangan sampai terlambat," pungkasnya.

Karena membludaknya pasien di rumah sakit, pasien covid di Manuas, Brasil, ini dirawat sendiri oleh keluarganya di rumah mereka. (REUTERS VIA MIRROR)

Persiapan isoman

Seseorang yang terindikasi (suspek) atau terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala bisa melakukan isoman di rumah.

Tapi, hal itu harus atas sepengetahuan dokter atau petugas kesehatannya lainnya.

Apa saja yang harus dilakukan jika terpapar Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri atau isoman di rumah?

Berikut adalah tata cara melakukan isolasi mandiri di rumah saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dimuat dalam laman resminya who.int:

1. Pasien harus tinggal di kamar terpisah

Jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka jaga jarak setidaknya 1 meter dari pasien.

Pasien dan orang lain di ruangan yang sama harus memakai masker medis.

2. Sediakan ventilasi yang baik di kamar pasien dan ruang bersama

Selain menyediakan ventilasi yang baik di berbagai ruangan di rumah, coba buka jendela jika memungkinkan dan aman untuk melakukannya.

3. Pasien harus memakai masker medis sesering mungkin

Pasien penting untuk terus memakai masker medis khususnya ketika tidak sendirian di dalam ruangan dan ketika jarak minimal 1 meter dari orang lain tidak dapat dipertahankan.

4. Pengunjung tidak boleh masuk ke dalam rumah

Jika ada tamu berkunjung, sebaiknya di luar rumah saja untuk mencegah penularan virus corona.

5. Batasi jumlah orang yang menemani di rumah

Jika memungkinkan, batasi jumlah pengasuh pasien Covid-19 hanya satu orang di rumah.

Pengasuh ini sebaiknya harus dalam kondisi sehat tanpa punya riwayat penyakit.

Berapa lama pasien Covid-19 harus tinggal di rumah untuk isolasi mandiri?

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada dasarnya orang dengan Covid-19 perlu melakukan isolasi mandiri sampai mereka benar-benar tidak lagi dapat menularkan virus corona ke orang lain.

Pasien yang memiliki gejala harus tetap diisolasi selama minimal 10 hari setelah hari pertama mereka mengembangkan gejala.

Kemudian ditambah 3 hari lagi setelah akhir gejala, yakni ketika mereka tanpa demam dan tanpa gejala pernapasan.

Orang tanpa gejala harus tetap diisolasi selama minimal 10-14 hari setelah dites positif Covid-19.

Baca: Masih Tinggi, Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Selasa 29 Juni 2021 Bertambah 20.467

Baca: 80 Persen Pasien Covid-19 di Indonesia Alami Gejala Sedang, Bisa Lakukan Isolasi Mandiri di Rumah

(TribunnewsWiki.com/Restu)



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer