Anak perempuan disabilitas tersebut trauma saat melihat wajah pelaku yang merudapaksanya.
Sang anak berteriak dan menangis histeris di Polda Sulawesi Utara.
Video tersebut pun langsung viral di media sosial setelah mendapat banyak komentar dari warganet.
Banyak dari warganet yang merasa iba terhadap korban.
Mereka pun juga melayangkan hujatan dan makian kepada para pelaku yang tega merudapaksa bocah di bawah umur tersebut.
Dalam video yang beredar, seorang bocah disabilitas menangis munundukkan kepala saat diminta mencari wajah pelaku pemerkosaan.
Delapan pelaku perkosaan itu berdiri di luar gedung, sementara korban berada di dalam sebuah ruangan.
Pertemuan tersebut dilaksanakan demi memastikan apakah delapan pria yang diamankan polisi itu benar pelaku pemerkosaan.
Terlihat, sang anak terus berteriak sembari menangis menunjuk-nunjuk para tersangka.
Bocah berjaket hijau tersebut juga tak henti memeluk aparat wanita.
Ia berusaha memalingkan wajahnya ketakutan.
Kuasa hukum korban berusaha menguatkan, ia mengusap-usap bahu kliennya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, para pelaku melakukan perbuatan bejatnya kepada korban pada tanggal 19-20 Mei 2021.
"Tersangka menyetubuhi korban secara bergantian di tiga tempat kejadian perkara (TKP) berbeda,"
"TKP pertama di Desa Kalasey, Minahasa. Lalu kedua di Kelurahan Malalayang Dua, dan ketiga di Kelurahan Malalayang Satu, Manado," kata Jules saat dihubungi wartawan, Kamis (17/6/2021).
Baca: Aksi 2 Pemuda di Bandar Lampung Perkosa Wanita Terekam Kamera ETLE, Korban Diduga ODGJ
Baca: Siswi SMP Dirudapaksa 10 Pria selama Setahun, 2 Pelaku Diketahui Tokoh Masyarakat
Kedelapan tersangka berinsial CH (34), SE (35), ATB (25), EP (33), DW (39), RNP (26), ARR (36), dan ARW (33).
Jules menjelaskan, kejadian berawal pada Rabu (19/5/2021) sekitar pukul 12.00 Wita.