Ikan Buntal

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ikan buntal dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ikan Buntal atau pufferfish adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes.

Secara morfologi, ikan-ikan yang termasuk dalam keluarga ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar.

Nama ilmiah ini merujuk kepada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.

Ikan buntal dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas.

Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan.

Namun, daging dari beberapa spesiesnya dijadikan sebagai makanan di Jepang, Korea, dan Tiongkok.

Di negara-negara tersebut, sajian ini disiapkan oleh juru masak yang paham bagian tubuh yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.

Ikan Buntal (google via TribunJateng)

Baca: Ikan Pakasam

Baca: Ikan Wader

Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera.

Beragam ikan buntal banyak ditemukan di perairan tropis, tetapi jarang ditemukan di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin.

Pufferfish memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter (39 inchi). (1)

Berikut adalah ciri-ciri umum dari ikan buntal.

1. Memiliki gigi yang tajam.

2. Memiliki racun yang terkandung dalam tubuhnya.

3. Dapat mengembang seperti balon dan mengeluarkan duri tajam.

4. Memiliki panjang 8-14 inci (20-35 cm), mencapai maksimum 20 inci (50 cm). 

  • Manfaat


Pada dasarnya, ikan buntal tidak memiliki manfaat bagi manusia karena terkenal mengandung racun yang sangat berbahaya.

Namun, tetrodotoxin rupanya dapat dimanfaatkan terutama dalam bidang farmasi.

Tetrodotoksin dapat digunakan sebagai obat anastesi lokal (dapat memblok syaraf).

Tetrodotoksin yang dicampur dengan bupivacaine dan dexamethasone dapat meningkatkan waktu anastesi.

Obat yang pertama kali dipasarkan dengan bahan dasar tetrodotoksin ini adalah Tectin, obat yang dikembangkan oleh WEX Pharmaceutical Inc.

Dalam dosis kecil, obat ini mampu mengurangi rasa sakit kronis yang dialami oleh pasien kanker. (2)

sashimi berbahan ikan buntal (Instagram/simply_oishii via Tribunnews.com)

Baca: Gohu Ikan

Baca: Ikan Asin

  • Gejala Keracunan


Ketika seseorang mengalami keracunan ikan buntal, 4 tahapan gejala yang bisa dialami ialah sebagai berikut.

Tahap 1

Pada gejala Tahap 1 ini, area di sekitar mulut akan terasa kebas atau mati rasa.

Gejala ini dapat disertai dengan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare.

Gejala ini biasanya muncul selama 10–45 menit setelah mengonsumsi ikan buntal.

Tahap 2

Gejala selanjutnya yaitu mati rasa pada bagian wajah, tidak jelas saat berbicara atau cadel, kehilangan keseimbangan, serta tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak.

Tahap 3

Pada tahap ini, tubuh akan menjadi lumpuh atau tidak bisa digerakkan sama sekali, tidak bisa bicara, gagal napas, dan pupil mata membesar.

Tahap 4

Tahap terakhir dari gejala keracunan ikan buntal ialah gagal napas parah, kadar oksigen di dalam tubuh berkurang (hipoksia), jantung berdetak lebih lambat dari biasanya (bradikardia), penurunan tekanan darah (hipotensi), gangguan irama jantung, serta penurunan kesadaran.

Gejala keracunan ikan buntal dapat muncul dalam hitungan 20 menit hingga 3 jam setelah racun ikan buntal masuk ke dalam tubuh.

Pada beberapa kasus, gejala keracunan ini bisa juga baru muncul setelah 20 jam mengonsumsi ikan buntal.

Apabila tidak mendapatkan penanganan sesegera mungkin, orang yang mengalami keracunan makanan akibat tetrodotoksin dari ikan buntal bisa mengalami kematian dalam jangka waktu sekitar 4–6 jam setelah mengonsumsi ikan buntal. (3)

Ikan Buntal (Catchingthemall.com via TribunJambi)

Baca: Hipoksia

Baca: Hipotensi

  • Penanganan saat Keracunan


Seseorang yang mengalami keracunan ikan buntal harus segera mendapatkan penanganan medis secepatnya. Jenis penanganan darurat yang dapat dilakukan, diantaranya:

• Apabila korban masih sadar, sebisa mungkin paksakan muntah jika jarak dengan waktu makan adalah 3 jam

• Ketika korban muntah, segera miringkan tubuhnya agar menghindari kemungkinan tersedak

• Jika korban mengalami kelumpuhan, segera berikan bantuan hidup dasar, antara lain bantuan nafas buatan dengan mulut (mouth-to-mouth breathing) atau kantong oksigen dan bantuan pompa jantung (resusitasi jantung paru/CPR). (4)

Baca: Ikan Cupang

Baca: Ikan Peacock Bass

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)



Nama Ikan Buntal


Kerajaan Animalia


Subfilium Vertebrata


Ordo Tetraodontiformes


Famili Tetraodontidae


Dampak Beracun


Manfaat Obat kanker


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. www.melekperikanan.com/2020/02/deskripsi-klasifikasi-morfologi-ciri.html
3. www.alodokter.com/tak-hanya-beracun-inilah-fakta-ikan-buntal-yang-perlu-diketahui
4. www.sehatq.com/artikel/lebih-horor-dari-arsenik-dan-sianida-ini-penyebab-keracunan-ikan-buntal


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer