Viral Perawat di Garut Dianiaya Keluarga Pasien, Pelaku Kesal Korban Sebut Ayahnya Positif Covid-19

Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral di media sosial video rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan seorang perawat dipukul oleh seorang pria.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah rekaman CCTV di Puskesmas Pameungpeuk, Garut, Jawa Bawat viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut, seorang perawat yang hendak melakukan penanganan terhadap seorang pasien positif Covid-19 menjadi korban penganiayaan.

Perawat tersebut dipukul oleh seorang pria berbaju hitam yang diduga keluarga pasien positif covid-19.

Diketahui, kejadian pemukulan itu terjadi pada Rabu (23/6/2021) malam.

Dalam rekaman CCTV tersebut terlihat seorang perawat berhazmat hendak menuntun pasien menuju ranjang pemeriksaan.

Pasien diikuti seseorang yang berpakaian hitam yang diduga keluarganya.

Setelah pasien ditidurkan di atas ranjang, pria berpakaian hitam tersebut tiba-tiba memukul sang perawat.

seorang perawat di Garut, Jawa Barat jadi korban penganiayaan keluarga pasien, diduga pelaku kesal perawat memakai APD dan sebut keluarganya positif Covid-19.

Kepala Puskesmas Pameungpeuk Tuti Sutiah membenarkan peristiwa tersebut terjadi di tempatnya bertugas, Kamis (24/6/2021).

"Ya benar kejadiannya malam tadi," ujarnya dikutip dari Tribunjabar.id.

Tuti menjelaskan pelaku melakukan pemukulan karena kesal menunggu korban yang sedang mempersiapkan diri memakai APD lengkap.

"Perawat sudah sesuai prosedur karena pasiennya terkonfirmasi Covid-19," ungkapnya

Menurutnya, permasalahan tersebut saat ini sudah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut.

Baca: Viral Pemotor Paksa Minta Surat Hasil Swab Petugas Penyekatan, Ini Penjelasan Polda Jatim

Baca: Covid-19 Varian Alpha

"Kami sudah berkoordinasi dan melimpahkan permasalahan ini kepada Dinas Kesehatan dan Satgas," ujarnya.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Pamengpeuk, Camat Pameungpeuk Tatang Suryana juga membenarkan kejadian pemukulan itu.

Tatang menjelaskan, awalnya orangtua pelaku dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Karena isolasi mandiri tidak memadai di desa tersebut, maka pasien dibawa ke UGD PKM Pameungpeuk pada Rabu malam.

Ketika sampai di Puskesmas Pameungpeuk, pasien dan keluarganya diminta menunggu di luar puskesmas.

Sementara perawat yang akan menangani pasien terlebih dulu berganti pakaian menggunakan APD lengkap.

"Petugas kesehatan terlebih dulu memakai baju hazmat sesuai SOP, kemudian masuklah pasien tersebut," ucap Tatang.

Viral di media sosial video rekaman kamera CCTV yang memperlihatkan seorang perawat dipukul oleh seorang pria.

Pasien dibawa menuju ranjang oleh perawat dengan diantar seorang anaknya yang merupakan pelaku.

Setelah pasien berbaring di ranjang, pelaku menghampiri perawat dan memukul rahang korban dua kali.

Nakes lainnya yang melihat kejadian itu mencoba melerai.

Tatang mengatakan, pelaku sempat marah kepada korban lantaran korban memakai baju APD.

Pelaku menyebut ayahnya tidak terjangkit Covid-19. Setelah memukul korban, pelaku langsung digiring keluar ruangan.

"Si pelaku sempat berbicara ke tenaga medis, 'kenapa memakai baju APD, kan ayah saya bukan (terjangkit) Covid. Itu alasannya sehingga terjadi pemukulan," ucap Tatang.

Baca: Komedian Peppy Terbaring Sakit Positif Covid-19, Sempat Terekam Pakai Alat Bantu Pernapasan

Baca: Peppy

(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Terekam CCTV, Perawat di Garut Dipukul Keluarga Pasien, Diduga Kesal Tunggu Korban Pakai APD



Penulis: Restu Wahyuning Asih
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer