Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tari Boran adalah tarian tradisional dari Lamongan yang menggambarkan kehidupan para penjual nasi boran yang menjajakan dagangannya dan berinteraksi dengan pembeli.
Tarian ini selain kaya akan nilai seni dan budaya, namun juga banyak terdapat nilai filosofis di dalamnya.
Tari Boran ini merupakan tarian tradisional yang terkenal di Lamongan dan menjadi salah satu tarian khas di sini. (1)
Baca: Tari Buyung
Sejarah
Kata Boranan berasal dari tempat nasi “Bakul” tempat yang terbuat dari anyaman bambu dan digunakan sebagai tempat nasi yang disajikan dengan lauk, urap, sambel kelapa lalu disajikan dengan peyek yang renyah.
Nasi boranan juga terdiri dari rempah-rempah yang sudah dihaluskan.
Biasanya, nasi ini disajikan dengan jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe, ikan gabus, ayam, maupun ikan sili yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lauk lainnya.
Tarian ini terinspirasi dari perjuangan para penjual nasi boran tersebut.
Dahulu, nasi boran dijual dengan menggunakan wakul atau wadah nasi yang terbuat dari bambu.
Mereka menjualnya dengan cara menaruh bakul tersebut diatas kepala. (2)
Baca: Tari Topeng Ireng
Gerakan Tari Boran
Tarian ini dilakukan secara berkelompok dan sangat mementingkan kekompakan.
Mulai dari menyiapkan makanan sampai menjualnya kepada pelanggan merupakan gerakan yang dijadikan acuan dalam Tari Boran.
Dalam pertunjukkannya, penari menari dengan lincah dan kompak.
Agar pesan dan makna yang ingin disampaikan dapat dimengerti, maka ritme yang digunakan kadang lambat dan kadang dipercepat sesuai dengan jalan cerita yang ditampilkan.
Gerakan dengan musik pengiringnya pun harus terlihat selaras. (3)
Baca: Tari Rong Tek
Musik Pengiring
Musik yang digunakan untuk mengiringi tarian ini adalah seni musik gamelan. (4)
Baca: Tarian Jawa
Kostum
Dalam setiap pentasnya, pakaian yang digunakan pada Tari Boran ini biasanya menggunakan busana tradisional berupa baju kemben lengan panjang, celana sepanjang bawah dengkul dengan warna yang sama seperti kebaya dan kain batik khas Lamongan pada bagian pinggang menutupi celana, pada bagian kepala menggunakan kupluk, dan menggunakan properti berupa wakul. (5)