Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Paskal Food Market adalah wisata kuliner atau food court yang masih merupakan bagian dari Paskal Hyper Square.
Tidak sedikit wisatawan yang sengaja datang ke mal ini hanya untuk mencicipi kulinernya sebab tempat ini memiliki menu kurang lebih sebanyak 1.100 jenis.
Beragam jenis makanan dan minuman tersaji di sini, baik yang halal maupun nonhalal yang disediakan oleh 50 stand atau kedai.
Tidak hanya urusan menu, food court ini juga istimewa karena suasana berbeda yang ditawarkannya.
Asal mula dari nama Paskal Food Market sendiri diambil dari suatu singkatan nama Pasir Kaliki.
Pasir Kaliki merupakan suatu tempat wisata kuliner yang juga terkenal di Kota Bandung.
Baca: Jendela Alam Bandung
Baca: Godong Ijo Depok
Daya Tarik
Di sini lidah dan perut pembeli akan dimanjakan dengan berbagai makanan serta minuman (halal dan nonhalal) yang siap untuk disantap.
Pengunjung yang beragama Islam harus berhati-hati ketika memesan makanan.
Tanyakan terlebih dahulu kepada pramusaji apakah makanan yang akan dipesan halal atau tidak.
Tak hanya cukup dengan sajian menu kuliner yang sangat menggugah, disini juga terkenal menjadi salah satu tempat makan di Kota Bandung dengan suasana yang sangat romantis.
Pada sore hingga lama hari, sebagian penerangan yang ada di tempat ini memakai hiasan obor yang dikombinasikan dengan lampu pijar berwarna kuning keemasan.
Konsep yang diusung oleh Paskal Food Market sendiri merupakan semi ruang terbuka atau outdoor.
Para pengunjung akan merasakan serunya menikmati aneka sajian dari menu kuliner yang menggugah selera sembari menikmati suasana dari Kota Bandung yang berudara sejuk.
Biasanya tempat ini akan mulai dipadati dengan pengunjung apabila jam kantor telah usai, yakni sekitar waktu sore hari dari mulai pukul 17.00 WIB.
Daya tarik lain yang ada di Paskal Food Market adalah adanya live music yang tak kalah apik jika dibandingkan dengan berbagai Cafe di kota Bandung lainnya.
Perform live music ini berada di panggung tengah kolam tempat terdapat air mancur.
Salah satu highlight utama yang ada di Paskal Food Market adalah “Fountain of Hope”.
Fountain of Hope merupakan kolam yang memiliki air mancur serta dilengkapi dengan sebuah patung seorang pria yang tengah berdiri sembari memegang cincin.
Kolam ini juga terkenal sangat populer bagi para pemuda Bandung.
Sebab, cukup banyak dari para pengunjungnya yang melemparkan koin disana dengan harapan untuk segera mendapatkan keberuntungan.
Bebagai vendor di dalamnya telah dibuat berjajar ke dalam suatu lingkup area yang cukup luas.
Sedangkan untuk tempat duduknya terletak di antara lorong vendor serta juga diletakkan di area tengah.
Interior serta eksteriornya juga didesain dengan tema etnik, dan juga memakai meja – bangku kayu dan juga dinding batu bata yang ekspos.
Adanya pencahayaan emas di Paskal Food Market diciptakan sedemikian rupa supaya lebih terasa hangat dan nyaman apabila dikunjungi ketika malam hari.
Menu Favorit
Kuliner yang sudah ada sejak 1980-an ini bentuknya bulat nyaris sempurna dan beraroma manis yang mengingatkan kepada cemilan tahu bulat yang biasa digoreng dadakan.
Bola ubi ini terbuat dari ubi merah dengan campuran adonan tepung kanji.
Dengan harga Rp15.000, pengunjung bisa mendapatkan 10 buah bola manis ini.
Untuk mengusir dahaga pada siang hari, minum es tentu menyegarkan, apalagi jika membeli es campur Pak Oyen 18.
Nama ‘Oyen’ seolah sudah menempel pada kuliner es di Bandung. Saking populernya, sudah banyak yang menggunakan nama Oyen untuk menu es campur.
Racikan orisinil berisi kelapa muda, potongan nangka dan alpukat, pacar cina, dan serutan es.
Kuah santannya yang legit menambah nikmatnya es legendaris ini.
Baca: Sate Plecing
Baca: Es Oyen
Seperti bola ubi Gardujati, sate ini juga sudah malang melintang di dunia kuliner sejak 1980-an.
Sate Maulana Yusuf memiliki potongan daging yang besar, dengan pilihan beragam, yaitu daging sapi, ayam, kambing, hingga ati dan kulit.
Satu porsi sate harganya mulai dari Rp40.000 rupiah dan juga bisa dengan tambahan lontong.
Lomie adalah mie buatan tangan dengan siraman kuah seafood yang sangat kental, serta menjadi ciri khas pembeda lomie dengan jenis mie lainnya.
Lomie 61 terkenal dengan tekstur mie yang lembut dan kuah yang gurih.
Seporsi lomie lengkap dengan bakso dan kangkung dibandrol dengan harga mulai dari 30 ribu rupiah.
Bolu Bakar Tunggal yang hangat dan manis serta memiliki tekstur menyerupai roti ini bisa jadi buah tangan yang tepat.
Kuliner yang diproduksi oleh salah satu produsen biskuit populer ini harganya mulai dari Rp36.000.
Menu satu ini memang bukan makanan tradisional Bandung, melainkan Jawa Tengah.
Penyajian ronde ini hanya dengan kuah tanpa topping lain seperti halnya di daerah tersebut.
Pengunjung bisa memilih jenisnya, yaitu ronde besar, kecil, atau campur.
Kuah jahenya bisa menggunakan varian gula merah atau gula putih.
Baca: Kue Cubit
Baca: Wedang Ronde