Dia mendasarkan ucapannya itu pada hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengenai wacana tiga periode itu.
Disebutkan bahwa ada sebanyak 52,9 persen masyarakat Indonesia masih menolak gagasan itu.
Sementara itu, terdapat 40,2 persen yang menyetujui wacana tersebut.
"Ada 80 juta orang hari ini. Karena 40 persen dari responden survei itu, kalau diproyeksikan ke 200 juta masyarakat Indonesia, berarti 80 juta. Itu sudah setuju dengan gagasan Jokowi-Prabowo/Jokowi tiga periode," ujar Qodari, Kamis (24/6/2021), dikutip dari Tribunnews.
Dia menyebut persentase rakyat Indonesia yang menyetujui wacana itu terus meningkat dalam empat bulan belakangan.
Baca: PDIP Tolak Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Ahmad Basarah ‘Jauh dari Sikap Politik Partai’
Baca: Hasil Survei: PDI-P Punya Elektabilitas Paling Tinggi, Diikuti Golkar dan Gerindra
Menurut hasil survei Charta Politica pada bulan Maret, sebanyak 37 persen masyarakat mengetahui wacana ini.
Terdapat sebanyak 13 persen yang setuju, sedangkan yang tidak setuju mencapai 61 persen.
Selain itu, ada survei pada bulan Mei dari Parameter mengenai wacana yang sama.
Dari survei itu diketahui bahwa jumlah masyarakat yang tahu gagasan Jokowi-Prabowo mencapai 53 persen, kemudian yang setuju 27 persen, yang tidak setuju turun menjadi 52 persen.
"Bayangkan yang tahu naik 16 persen, yang setuju naik 14 persen, yang tidak setuju turun 9 persen," kata Qodari.
Qodari mengungkapkan dia kini diserang oleh orang-orang yang tidak setuju dengan wacana Jokowi-Prabowo 2024 atau Jokowi tiga periode.
Baca: Presiden Jokowi Ulang Tahun ke-60, Jubir Sebut Tak Ada Agenda Khusus untuk Merayakannya
Dia mengaku diserang Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga pengamat politik Rocky Gerung.
Selain itu, beberapa waktu lalu tagar #TangkapQodari sempat membanjiri lini masa Twitter.
Dia mengatakan tagar itu digaungkan oleh para politikus Partai Demokrat yang tidak setuju dengan wacana tersebut
"Saya perhatikan, yang tidak setuju itu pertama Demokrat, yang banyak dikutip dari #TangkapQodari, itu pernyataan dari para politisi Demokrat," ucap Qodari kepada Tribun Network, Kamis (24/6/2021).
Namun, Qodari tidak heran bahwa Partai Demokrat tidak sepakat dengan wacana presiden tiga periode.
Baca: Hasil Survei IPI: Anies Punya Elektabilitas Tertinggi di Tengah Kalangan Anak Muda, Ganjar Kedua
"Tapi kalau itu kan' kita tidak heran. Bahkan ada pendukung Jokowi yang bilang, kalau Demokrat engga setuju berarti sudah benar gagasan ini (Jokowi tiga periode). Kira-kira begitu," kata dia.
PKS juga tidak menyetujui wacana presiden tiga periode yang digaungkan Komunitas JokPro.
"Adalagi PKS, itu yang jelas-jelas tidak setuju juga. Tapi teman-teman JokPro itu ngomong juga sama, kalau PKS tidak setuju itu juga wajar," kata dia.
Qodari juga menyebut bahwa politikus Rocky Gerung turut melontarkan pernyataan tidak setuju dengan wacana itu.
Rocky, kata Qodari, menyebutnya dungu karena mengusung wacana Jokowi-Prabowo/Jokowi tiga periode.
"Saya kan kemarin diserang Rocky Gerung, dibilang gagasan dungu, segala macam. Boleh saja dibilang dungu. Tetapi setidaknya saya tidak dungu sendirian," kata Qodari.
Baca berita lainnya tentang wacana Jokowi 3 periode di sini.