Petirtaan Jolotundo

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petirtaan Jolotundo, Mojokerto, Jawa Timur


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Petirtaan Jolotundo merupakan cagar budaya yang berupa kolam pancuran air yang berada di Mojokerto, Jawa Timur.

Nama "Jolotundo" berasal dari istilah kuno, "Jala" atau "Jolo" berarti air, sedangkan "Tundo" atau, "Tunda" berarti bertingkat.

Jika digabungkan, Jolotundo memiliki arti kolam dengan air pancuran yang bertingkat.

Situs kuno yang terbilang unik dengan air yang tak pernah kering ini berada di ketinggian kurang lebih 525 meter di atas permukaan laut, posisinya menempel di tebing bukit menghadap ke barat.

Petirtaan Jolotundo terdiri dari beberapa tingkat.

Bangunan utamanya berbentuk kolam yang dibuat dari batu andesit dengan ukuran sekitar 16 x 13 meter dan kedalaman 5,2 meter.

Di bagian tengahnya terdapat teras dengan relief yang menceritakan kisah Mahabharata.

Petirtaan Jolotundo, Mojokerto, Jawa Timur (goodnewsfromindonesia.id)

Baca: Desa Wisata Candirejo

Dahulunya, struktur petirtaan ada empat tingkatan dan namun karena suatu hal akhirnya hanya tersisa dua.

Pada bagian atas ada bebatuan berbentuk silinder dengan sembilan lubang yang memancurkan air.

Selain itu, terdapat arca Raja Airlangga berwujud Wisnu mengendarai Garuda, di kedua sisinya terdapat bilik.

Bilik kiri memancar air dari mulut arca naga diperuntukkan bagi perempuan, sedangkan bilik kanan berupa arca garuda untuk kaum lelaki.

Petirtaan Jolotundo berbentuk empat persegi panjang dengan teras di tengah dengan puncak pancuran.

Hal ini memiliki arti simbolis sebagai gambaran Mahameru.

Petirtaan ini juga dianggap melambangkan pengadukan lautan dalam cerita Amertamanthana yang menceritakan tentang proses mendapatkan air suci dengan menggunakan Gunung Mahameru yang dililit ular Batara Wasuki. (1)

  • Sejarah


Data sejarah tentang Petirtaan Jolotundo adalah angka 899 saka yang dipahat di sebelah kanan dan tulisan gempeng di sebelah kiri dinding belakang.

Petirtaan ini merupakan salah satu situs penting karena dari situs ini diketahui adanya hubungan antara Jawa dan Bali.

Pada relief di salah satu tingkat, mengisahkan tentang Udayana yang bimbang usai didongkel dari kekuasaannya di Bali.

Udayana lari ke Jawa, ditampung oleh Raja Medang atau Mataram periode Jawa Timur dari Wangsa Isyana, bernama Sri Makuta Wangsa Wardhana.

Kemudian Udayana dinikahkan dengan putrinya bernama Gunapriya Dhamapatmi.

Menurut sejarahnya, petirtaan ini merupakan kolam cinta yang dibangun oleh Raja Udayana yang menikahi dengan putri Gunapriya Dharma dari Jawa, untuk menyambut kelahiran putranya, Airlangga, Sang Raja Kahuripan di Jawa.

Airlangga lahir pada 991 M, kemudian pada tahun 997 M (899 saka), Raja Udayana membangun kolam ini.  (2)

Baca: Candi Wringin Lawang

  • Daya Tarik


1. Kualitas air terbaik nomor 3 di dunia

Air di Petirtaan Jolotundo memang banyak menjadi pembicaraan banyak orang.

Bahkan, banyak pengunjung yang memang datang untuk mengambil air tersebut.

Tak heran jika semua warung di sekitarnya menyediakan jerigen untuk kebutuhan para wisatawan yang datang.

Mata air Jolotundo berasal dari belakang atas dinding candi Jolotundo yang ada di bagian timur.

Air tersebut dialirkan ke bilik kolam dan teras, kemudian dialirkan ke kolam-kolam induk melalui pancuran-pancuran kecil.

Pancuran tersebut sesuai dengan bentuk Gunung Penanggungan.

Petirtaan Jolotundo diyakini memiliki kualitas air terbaik peringkat 3 di dunia.

Hal ini bukan tanpa dasar, karena sudah ada penelitian kualitas air Jolotundo.

Berikut beberapa penelitian tentang kualitas air Jolotundo:

- Penelitian tahun 1985 menyebutkan bahwa Petirtaan Jolotundo menduduki ranking 5 di dunia (BP3 Trowulan).

- Penelitian kedua tahun 1991 dilakukan arkeolog Belanda menyebutkan kualitas air menduduki peringkat 3 di dunia.

- Penelitian tahun 1994 dilakukan oleh dokter-dokter pusat di Jakarta, menyebutkan bahwa mata air Jolotundo merupakan mata air terbaik nomer 2 di dunia setelah air zam-zam.

Berada di kaki pegunungan vulkanik, para ahli hidrogeologi menemukan fakta bahwa air tersebut memenuhi tiga syarat sumber air tanah yang baik, yaitu kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

Kondisi di mata air sendiri juga bebas dari aktivitas manusia, sehingga kadar kemurniannya sangat terjaga baik.

Apalagi Petirtaan Jolotundo dikelilingi batuan candi yang berfungsi juga sebagai akuifer buatan.

Itulah sebabnya air Petirtaan Jolotundo memiliki peranan yang penting bagi masyarakat sekitar, terutama saat musim kemarau, karena airnya tidak pernah kering.

Petirtaan Jolotundo, Mojokerto, Jawa Timur (manusialembah.com)

Baca: Danau Situ Patenggang

2. Mata air pembawa berkah

Banyak kalangan masyarakat yang percaya bahwa air dari Petirtaan Jolotundo, selain bermanfaat untuk kesehatan, juga membawa berkah.

Tidak heran jika banyak pengunjung yang datang karena ingin memperoleh berkah, karena pada zaman dahulu air tersebut pernah digunakan para raja dan permaisuri untuk menyucikan diri.

Sebelum memanfaatkan mata air, banyak dari mereka yang melakukan kegiatan spiritual lebih dahulu.

Biasanya kegiatan dilakukan dengan melakukan penghormatan terhadap leluhur, berdoa supaya diberi berkah dan yakin bahwa yang diminta akan terkabul.

Setelah itu, baru mandi atau berendam sebelum mengambil mata air.

Banyak orang, khususnya masyarakat sekitar yang menganggap mata air Jolotundo berkhasiat.

Air ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit, membuat awet muda, membuang sial, melancarkan rezeki dan lain-lain tergantung keyakinan mereka.

Bahkan beberapa di sekitar lokasi mengatakan bahwa setelah mandi dan berendam, keinginan mereka memang terkabul.

Pada hari tertentu, seperti malam bulan purnama, malam Jumat Legi, malam 1 Muharam dan malam satu Suro, area Petirtaan Jolotundo ramai dipenuhi peziarah yang datang untuk menggelar ritual untuk tujuan tertentu.

Tidak hanya untuk mandi dan berendam, area Petirtaan Jolotundo juga biasanya digunakan untuk meditasi dan sembahyang.

Bahkan masyarakat sekitar juga masih melakukan ruwat sumber setahun sekali pada bulan Suro, bentuk tradisi budaya sebagai tanda syukur.

Petirtaan Jolotundo Mendapat predikat sebagai air suci, yang diperkuat bukti-bukti, di mana airnya bisa dimanfaatkan untuk obat.

Hal itulah sampai saat ini masyarakat masih mempertahankan kesuciannya, khususnya bagi yang mempercayainya. (3)

  • Jam Operasional dan Harga Tiket


Jam operasional

Petirtaan Jolotundo buka setiap hari selama 24 jam.

Harga tiket

Tiket masuk ke kawasan ini yakni Rp10.000 setiap orangnya. (4)

Baca: Danau Beko Margasari

  • Lokasi dan Rute


Letaknya tersembunyi di lereng Gunung Penanggungan, tepatnya di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Jalur ke Petirtaan Jolotundo cukup mudah kalau dimulai dari Pabrik Gula Krembung.

Lokasinya dekat dari pabrik gula itu.

Dari pabrik tersebut lurus ke arah selatan.

Sampai di pertigaan Jasem belok kanan kemudian sekitar satu kilometer belok kiri.

Setelah itu pengunjung bisa mengikuti jalan besar yang ke arah Trawas.

Ada petunjuk untuk sampai ke pertirtaan Jolotundo.

Jika kesulitan bisa bertanya ke penduduk atau bisa juga memakai aplikasi Google Maps. (5)

Baca: Candi Tegawangi

  • Tips Wisata


1. Patuhi aturan yang ada di tempat wisata cagar budaya tersebut.

2. Jangan mengambil, merusak dan melakukan vandalisme pada benda purbakala di area situs.

3. Jika ingin mandi dan berendam, bilik kiri diperuntukkan bagi perempuan dan bilik kanan untuk laki-laki.

4. Jagalah kebersihan di area Petirtaan Jolotundo. (6)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)



Nama Tempat Petirtaan Jolotundo


Lokasi Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur


Jam Operasional Buka setiap hari selama 24 jam


Sumber :


1. surabaya.tribunnews.com
2. www.manusialembah.com/2020/03/petirtaan-jolotundo.html


Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer