Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM- Kethek ogleng adalah salah satu tarian yang berasal dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Nama sebuah tarian ini diciptakan oleh seorang warga wonogiri yang bernama Darjino dan kemudian disempurnakan oleh Suwiryo. (1)
Tarian ini sebagai salah satu dari Warisan Budaya Takbenda di Indonesia. (2)
Baca: Tari Glipang
Asal usul
Tari kethek ogleng terkenal di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur dan di sebagian Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.
Kethek ogleng adalah sebuah tari yang gerakannya meniru tingkah laku kethek.
Tari kethek ogleng ditarikan oleh masyarakat Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan sudah bertahun-tahun dan dipentaskan di hajatan masyarakat setempat.
Awalnya, tari kethek ogleng berasal dari cerita Kerajaan Jenggala dan Kediri.
Raja Jenggala memiliki putri bernama Dewi Sekartaji dan Kerajaan Kediri mempunyai putra bernama Raden Panji Asmorobangun.
Keduanya saling mencintai dan ingin membangun sebuah keluarga.
Namun, Raja Jenggala ingin menikahkan Dewi Sekartaji dengan pria pilihannya.
Saat Dewi Sekartaji tahu akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan ayahanya, dia diam-diam meninggalkan Kerajaan Jenggala.
Dewi Sekartaji berangkat di malam hari bersama beberapa dayang menuju arah barat.
Panji Asmorobangun mendengar berita hilangnya Dewi Sekartaji memutuskan untuk mencari Dewi Sekartaji.
Di perjalanannya, Panji Asmorobangun mampir ke rumah pendeta, kemudian Panji diberi wejangan agar pergi ke arah barat dan harus menyamar menjadi kera.
Di lain pihak, Dewi Sekartaji ternyata sudah menyamar menjadi Endang Rara Tompe.
Setelah Endang Rara Tompe berkelana, akhirnya rombongan Endang Rara Tompe beristirahat dan memutuskan untuk menetap di sana.
Ternyata kethek jelmaan Panji Amorobangun juga tinggal dekat dengan pondok Endang Rara Tompe, mereka pun bersahabat namun, mereka belum mengetahui identitas asli dari masing-masing mereka.
Setelah persahabatan mereka begitu kuat, mereka akhirnya membuka rahasia masing-masing.
Endang Rara Tompe mengubah bentuknya menjadi Dewi Sekartaji, begitu juga dengan kethek mengubah dirinya menjadi Raden Panji Asmorobangun.
Perjumpaan mereka diliputi perasaan haru dan bahagia serta sepakat kembali ke Kerajaan Jenggala untuk menikah. (3)
Baca: Tari Bondan
Gerakan
Pertunjukan tari ini dilakukan oleh para pemain yang mengimitasikan gerakan-gerakan monyet.
Tarian tersebut diiringi dengan gamelan atau gending gancaran pancer yang bunyinya kurang-lebih, “ogleng, ogleng, ogleng.”
Sejak itu, pertunjukan seni tari ini disebut "kethek ogleg".
Gerakan-gerakan tarian kethek ogleng tidak baku dan kaku, malah terkesan atraktif dan akrobatik.
Penari pun bebas melakukan improvisasi, misalnya, dengan mengajak penonton menari dan bercanda bersamanya. (2)