Ia tutup usia di usia 62 tahun di RS Universitas Indonesia, Beji, Depok.
Kabar duka ini pun dibenarkan oleh Ketua RT setempat di lingkungan almarhum tinggal, Purwanto.
Purwanto mengatakan, artis yang terkenal di era 90-an ini wafat sekira pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
"Iya pagi ini (meninggalnya). Perkiraan sekira jam 01.00 WIB di RSUI,” kata Purwanto saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (18/6/2021).
Purwanto mengatakan, berdasarkan yang ia terima, almarhum diduga tutup usia akibat Covid-19.
“Dapat kabar kemungkinan karena Covid-19," ucapnya singkat.
Terakhir, Purwanto mengatakan kemungkinan almarhum akan langsung dikebumikan siang ini.
"Kemungkinan langsung di makamin. Keluarga yang mengurus di sana," pungkasnya.
Jenazah Wan Abud kini masih berada di rumah duka, Jl Baiturahim 1 RT 05/01, Beji Timur, Depok.
Di sisi lain, kabar meninggalnya Fuad Alkhar dibenarkan oleh sahabatnya, Ayu Azhari.
"Iya (benar Fuad Alhar meninggal), baru dapat (kabar),” kata Ayu Azhari dihubungi awak media, Jumat pagi.
Namun, Ayu Azhari belum bisa menceritakan penyebab meninggalnya Fuad Alkhar atau Wan Abud itu.
Ayu Azhari pun tak bisa berkata banyak.
Sambil mengirimkan foto lawasnya bersama Wan Abud, ia mengaku sedih telah kehilangan rekannya.
“Ya sedih pastinya saya,”
Baca: Ayu Azhari
Baca: Film - Bekas Rumah Sakit (2020)
Wan Abud merupakan komedian kelahiran Jayapura, 10 Januari 1959.
Ia merupakan pria berdarah Betawi.
Nama Fuad Alkhar dikenal sebagai pesinetron yang eksis di era 90-an hingga awal 2000-an.
Fuad Alkhar juga dikenal sebagai pebisnis selain jadi publik figur.
Ia merupakan pengusaha di bidang pesta pernikahan, mulai dari rias pengantin, dekorasi, hingga katering.
Wan mulai dikenal luas setelah membintangi tokoh antagonis di sinetron Putri Duyung yang tayang dari 1999 hingga 2004.
Fuad Alkhar memerankan karakter Wan Abud yang dikenal dengan jargon "ente bahlul".
Dalam sinetron tersebut, ia menjadi musuh Almarhum Abidin Domba dan Ayu Azhari yang berperan sebagai putri duyung.
Wan Abud sendiri berperan sebagai penjahat yang mengejar Intana.
Sayangnya, ia malah sering kena imbas dari alat yang ia gunakan untuk menangkap Putri Duyung.
Setelah bermain di Putri Duyung dan mendapatkan julukan Wan Abud, Fuad Alkhar kembali membintangi sejumlah film layar lebar.
Fuad Alkhar juga dikenal punya kemampuan di bidang tarik suara selain akting.
Ia pernah berduet dengan pedangdut legendaris Cucu Cahyati.
Pria berdarah Betawi ini terkenal dengan wajah kearab-araban yang menyebabkannya kerap memerankan tokoh berlogat Arab.
Pria berkulit hitam dan berambut keriting ini, memang sempat menjadi aktor laris di layar kaca.
Akting dan ucapannya itu, acap kali membuat perut menggelitik.
Nona Manis merupakan film debutan Fuad di industri hiburan Indonesia.
Dalam film yang tayang pada tahun 1990 itu, di beradu peran dengan Ray Sahetapy, dan Meriam Bellina.
Wan Abud juga pernah beradu akting dengan Doyok dan Kadir di film berjudul ‘Salah Pencet’.
Ini judul film yang pernah ia bintangi, Nona Manis (1990), Ini Rindu (1991), Catatan si Boy V (1991), Akal-akalan (1991).
Kemudian, Nada dan Dakwah (1991), Bukan Main (1991), Salah Pencet (1992), Masuk Kena Keluar Kena (1992). Pintar-Pintaran (1992), Sarang Hantu Jakarta (2014), Harim di Tanah Haram (2015)
Tak hanya layar lebar, Wan Abud juga pernah bermain pada beberapa judul sinetron.
Setelah vakum dari dunia hiburan, Wan Abud mulai menggeluti bisnis.
Bisnis yang digeluti Wan Abud bergerak dalam bidang tata rias pengantin dan jasa paket pernikahan.
Baca: Wan Abud Meninggal Dunia, Ketua RT Duga karena Terkena Covid-19
Baca: Komedian Wan Abud Meninggal Dunia, Ayu Azhari dan Kiki Fatmala Turut Berdukacita