Kasus Covid-19 di Ibu Kota Melonjak Lagi, Kapolda Metro Jaya: Jakarta Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mohammad Fadil Imran

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Mohammad Fadil Imran angkat suara perihal kasus Covid-19 di Jakarta yang kembali melonjak beberapa waktu belakangan.

Fadil imran mengingatkan kondisi peningkatan kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini sudah mengkhawatirkan.

Kenaikan kasus Covid-19 menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit membludak.

Menurut Fadil, situasi ibu kota saat ini sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.

"Sampaikan kepada masyarakat, Jakarta sedang tidak baik-baik saja, angka Covid-19 terus naik," kata Fadil kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta (17/6/2021), dikutip TribunnewsWiki.com dari Tribunnews.com.

Fadil Imran pun mengimbau warga Jakarta agar selalu menerapkan protokol kesehatan 5 M supaya terhindar dari virus corona.

"Mari jaga diri, jaga keluarga supaya taat prokes, supaya kita cepat keluar dari persoalan pandemi ini," kata Irjen Fadil Imran.

Satgas Covid-19 kembali melakukan penelusuran atau tracing dengan swab PCR kepada warga sekitar Taman Pintar Kayu Putih, Jakarta Timur, Selasa (8/6/2021). Sebelumnya satgas sudah melakukan tracing kepada 48 warga dengan hasil negatif, pihak Polsek Pulogadung juga telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warga. Tracing terus ditingkatkan oleh pemerintah untuk mengetahui penyebaran Covid diantara warga dan antisipasi Covid-19 varian baru. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Baca: Kasus Covid-19 di Jakarta Naik 50 Persen, Anies Baswedan: Ibu Kota Perlu Perhatian Ekstra

Baca: Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Luhut Pandjaitan Minta Masyarakat Merenung

Diketahui angka kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 4.144, Kamis, (17/6/2021).

Hal tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan laporan harian beberapa waktu terakhir yang berada pada kisaran 1.000 hingga 2.000 kasus per hari.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, menjelaskan tambahan kasus ini ditemukan berdasarkan tes PCR terhadap 23.913 spesimen.

Dari jumlah tes tesebut, 16.499 orang dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru, dengan hasil 4.144 positif dan 12.355 negatif.

Dwi menyebut temuan ini mendekati rekor tertinggi yang pernah terjadi di DKI pada 7 Februari 2021 lalu.

"Jika kita kilas balik, kasus hari ini mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yang mana mencapai 4.213 kasus dalam sehari," kata Dwi dalam keterangannya, Kamis (17/6/2021), seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Terhadap temuan kasus hari ini, Dwi meminta masyarakat tidak menyepelekan pandemi Covid-19.

Masyarakat diminta terus meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Corona yang disebut kian cepat.

"Kami imbau masyarakat terus waspada terhadap penularan Covid-19 yang semakin cepat dan selalu menerapkan 5M di manapun dan kapanpun," kata dia.

Adapun distribusi 4.144 kasus positif hari ini, yaitu Kepulauan Seribu 5 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, Jakarta Selatan 932 kasus, Jakarta Timur 1.370 kasus, dan Jakarta Utara 523 kasus.

Petugas medis melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warga Rusun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Senin (14/6/2021). Pemerintah menargetkan ada 7,5 juta vaksinasi warga di Jakarta pada akhir Agustus mendatang. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai?herd immunity (kekebalan komunal) sehingga penyebaran Covid-19 dapat ditekan. Tribunnews/Herudin

Baca: Kasus Corona di Bangkalan Naik, Kadinkes Jatim Minta Guyonan Tidak Ada Covid-19 di Madura Dihapus

Baca: 700 Jenazah yang Dimakamkan di TPU Cikadut Ternyata Tak Terpapar Covid-19, 196 Makam Dibongkar

Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak antara lain Cengkareng dengan 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.

Jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 428.487, dan total 7.717 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8 persen.

Kapolri Ungkap 5 Daerah Klaster Covid-19 di DKI Jakarta

Melansir Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan adanya lima klaster Covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (16/6/2021).

"Kemudian di DKI Jakarta. Terdapat lima klaster Covid-19 di DKI yaitu di Cipayung, Cilincing, Kelapa dua, Kayu Putuh dan Ciracas," ungkap Listyo di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta.

Listyo mengatakan lima wilayah tersebut termasuk dalam klaster Covid-19.

Setelah melakukan penelusuran terhadap 1.568 dari lima wilayah tersebut, kemudian ditemukan ada 103 kasus aktif dan terus mengalami peningkatan.

"Dari 1.568 orang yang kami tracing di lima klaster tersebut terdapat 103 orang kasus aktif di 5 klaster. Dan saat ini terus terjadi peningkatan," ucapnya.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi munculnya klaster-klaster baru pihaknya terus melakukan antisipasi.

Satu di antaranya melakukan penguatan dan penebalan PPKM Mikro dengan mengoptimalkan 5 M dan 3 T.

"Kami melakukan pola, yaitu dengan melakukan penguatan dan penebalan PPKM mikro untuk mencegah penyebaran Covid dengan optimalkan 5M, mulai dari edukasi, pembagian masker, operasi yustisi, penyemprotan disinfektan, dan meniadakan kegiatan masyarakat untuk menghindari kerumunan," kata Listyo.

"Dan memaksimalkan kegiatan 3T, mulai dari sistem pendataan dan pelaporan tamu dengan one gate system, peningkatan rasio lacak kita terhadap 10 rumah dan 10 yang laksanakan kontak erat, memberikan imbauan dengan melibatkan tokoh-tokoh agama, meningkatkan kegiatan testing, dan juga termasuk mempersiapkan dan menambah tenaga kesehatan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Listyo mengatakan ada beberapa daerah di zona merah yang menjadi episentrum tentunya menjadi perhatian pihaknya.

Sebab masih banyak masyarakat orang tanpa gejala (positif Covid-19) berinteraksi dengan masyaralat yang sehat .

Oleh karena itu, tentunya ini juga mengakibatkan proses penyebran Covid-19 menjadi lebih cepet dengan ditemukannya beberapa varian baru dari India yang memiliki ciri penularannya lebih cepat.

Di daerah-daerah zona merah tersebut, Polri melakukan micro lockdown dengan melakukan lima langkah menejemen kontingensi.

“Mulai dari langkah penyekatan, kemudian penebalan kegiatan penjagaan. Kemudian kita juga melakukan manajemen tracing sehingga kemudian proses tracing yang bisa dilakukan secara tepat, karena ini adalah kunci. Karena mana kala kita bisa melakukan langkah-langkah ini dengan cepat maka laju pertumbuhan terhadap masyarakat yang sudah terdampak bisa kita lakukan langkah-langkah,” pungkasnya.

(tribunnewswiki.com/Rakli, Tribunnews.com/Reza Deni/Cherul Umam/Danang Triatmojo)

Baca berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer