Gempa itu terjadi di wilayah perairan sekitar 97 kilometer timur laut dari Kota Ambon.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha mengatakan, tsunami dengan skala kecil itu terjadi di Kecamatan Tehoru beberapa saat setelah gempa.
“Setelah terjadi gempa kita bandingkan cuma berselang dua menit, muncul tsunami tapi cepat sekali,” kata Herlambang, Rabu malam.
Menurutnya, tsunami berskala kecil tersebut terjadi akibat longsoran bawah laut di wilayah itu.
“Kami dari BMKG dari awal kan sudah merilis tsunami, tsunami diperkirakan karena longsoran bukan karena mekanisme gempa yang menyebabkan tsunami tapi longsoran bawah laut, kami memperkirakannya itu,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, dari pantauan yang dilakukan BMKG, tsunami yang sempat terjadi telah mereda.
“Jadi untuk tsunaminya sudah aman, boleh dibilang sudah mereda sudah aman lah,” katanya.
Namun sebelumnya, warga diminta untuk mewaspadai adanya potensi gempa susulan.
"Warga diimbau untuk mewaspadai gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor di bawah laut bagi masyarakat di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantai Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram, Maluku," kata Herlambang Hudha.
BMKG mengimbau masyarakat di sepanjang Pantai Japutih hingga Pantai Apiahu Pulau Seram, menjauhi pantai.
Mereka diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut Herlambang, gempa susulan masih terjadi usai gempa magnitudo 6,1 yang terjadi sekitar pukul 11.43 WIB.
Baca: BMKG: Timbul Tsunami Kecil setelah Gempa Maluku Bermagnitudo 6,1
Baca: Maluku Tengah Diterjang Tsunami dan Gempa M 6,1, Warga Langsung Lari ke Lokasi Tinggi
"Hingga pukul 15.30 WIT terjadi sembilan kali gempa susulan, dengan skala lebih kecil dibandingkan sebelumnya," katanya
Potensi tsunami akibat longsor bawah laut tersebut merupakan dampak dari gempa bermagnitudo 6,1 yang terjadi pada Rabu pukul 11.43.08 WIB.
Gempa berpusat di 3.39 Lintang Selatan (LS), 129.56 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
Pasca-gempa, saat ini ribuan warga sejumlah desa pesisir di Kecamatan Tehoru telah memilih mengungsi di lokasi ketinggian dan pegunungan.
Mereka memilih mengungsi, selain karena takut juga karena ada imbauan dari pemerintah desa dan pemkab setempat untuk menjauhi pesisir pantai.
Data sementara yang dilansir dari Kompas.com, gempa M 6,1 yang mengguncang di wilayah tersebut menyebabkan 40 rumah warga di desa Tehoru mengalami kerusakan sedang dan hingga parah.
Selain dirasakan getarannya di Kabupaten Maluku tengah, gempa tersebut juga ikut dirasakan getarannya di Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kota Ambon.
Baca: Gempa Tektonik
Baca: Gempa Vulkanik