Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Vaginitis ialah gangguan pada vagina yang ditandai dengan rasa gatal dan keputihan.
Keputihan yang dialami pengidap vaginitis memiliki bau yang tidak sedap.
Vaginitis disebabkan oleh penyakit menular seksual.
Pengidap vaginitis harus ditangani dengan serius dan tepat, terutama pada ibu hamil.
Hal tersebut lantaran meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Gejala
Berikut beberapa gejala vaginitis:
Baca: Keputihan
Baca: Abses
- gatal di area vagina atau sekitarnya;
- keputihan yang berwarna putih atau kuning kehijauan yang berbau tidak sedap;
- flek atau pendarahan dari vagina;
- kemerahan dan nyeri di sekitar vagina;
- nyeri saat buang air kecil.
Penyebab
Selain disebabkan oleh penyakit menular seksual, vaginitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sebenarnya adanya bakteri di vagina itu normal, tetapi dalam kasus vaginitis jumlah bakteri tersebut tidak seimbang antara bakteri baik dan jahat.
Namun, ada penyebab lain yang menyebabkan vaginitis, yakni
Baca: Jet Lag
Baca: Overthinking
- infeksi jamur, akibat perkembangan jamur yang berlebihan di vagina;
- iritasi atau reaksi alergi pada vagina, misalnya akibat penggunaan pembersih kewanitaan;
- penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis, klamidia, dan herpes genital;
- penipisan dinding vagina akibat penurunan kadar estrogen, misalnya setelah menopause atau setelah operasi pengangkatan rahim (histerektomi).
Diagnosis
Untuk memastikan vaginitis, dokter akan menanyakan gejalanya terlebih dahulu.
Selanjutnya, akan dilakukan pemerikansaan sebagai berikut:
Baca: Diare
Baca: Gastroenteritis
- Pemeriksaan kadar asam dan basa vagina, atau disebut juga pH vagina
- Pemeriksaan bagian dalam vagina, untuk melihat tanda peradangan
- Pemeriksaan sampel cairan vagina di laboratorium, untuk mengetahui penyebab vaginitis
- Pemeriksaan sampel jaringan
Pengobatan
Pengobatan pada penderita vaginitis dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini:
Metronidazole dan clindamycin adalah antibiotik yang paling sering digunakan pada vaginitis yang disebabkan oleh bakteri.
Vaginitis akibat infeksi jamur dapat diatasi dengan obat antijamur, seperti miconazole, clotrimazole, atau fluconazole.
Terapi pengganti hormon digunakan untuk mengatasi vaginitis yang dipicu oleh penurunan hormon estrogen.
Sedangkan untuk mengatasi vaginitis yang disebabkan oleh iritasi atau alergi, dokter akan menganjurkan pasien untuk menghindari pemicunya, misalnya sabun pembersih vagina atau kondom berbahan dasar lateks.
Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan peradangan dan gatal.
Pencegahan
- Bersihkan vagina dengan air tanpa menggunakan sabun, dan hindari membasuh bagian dalam vagina.
- Selalu bersihkan vagina dari arah depan ke belakang setiap kali selesai buang air, dan pastikan menyeka vagina hingga benar-benar kering.
- Hindari penggunaan benda yang bisa menyebabkan iritasi atau alergi pada vagina, seperti pembalut yang mengandung pewangi atau sabun pembersih vagina.
- Lakukan hubungan seks yang aman dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan.
- Gunakan air hangat bila ingin berendam, jangan air yang terlalu panas.
- Pilih celana dalam yang tidak ketat dan berbahan katun.
- Kontrol kadar gula darah bila menderita diabetes. (1)
Baca lengkap soal penyakit lainnya di sini