Panduan Belajar dari Rumah TV Edukasi Kamis (17/6/2021), Mengenal Kabut

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemendikbud melanjutkan program Belajar dari Rumah (BDR) yang ditayangkan di TV Edukasi per 1 April 2021.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mempersiapkan sejumlah alternatif pembelajaran memasuki semester genap tahun ajaran 2020/2021 apabila sekolah belum bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Dikutip dari Kompas.com, untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) serta sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi, Kemendikbud melanjutkan program Belajar dari Rumah (BDR) yang ditayangkan di TV Edukasi per 1 April 2021.

Untuk memperluas cakupan tayangan Program Belajar Dari Rumah (BDR), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan program BDR ditayangkan di Kanal YouTube Televisi Edukasi dan Kanal YouTube Rumah Belajar Kemdikbud untuk jenjang pendidikan PAUD dan Sekolah Dasar (SD).

"Kemendikbud mengajak para pendidik, dan peserta didik serta orang tua untuk memanfaatkan kanal atau alternatif pembelajaran yang telah disediakan tersebut. Tetap terapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19," demikian isi pengantar di buku Panduan Pembelajaran Program BDR Minggu Ke-17 Tahun 2021.

Ilustrasi belajar dari rumah (Tangkapan Layar TVRI)

 

Program BDR tayang setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00-11.30 WIB.

Tayangan ulangnya juga bisa disaksikan pukul 15.00-18.30 WIB.

Materi BDR yang hadir akan berbeda setiap harinya, khusus diberikan untuk anak dari jenjang PAUD hingga kelas 6 SD.

LINK

Berikut tautan Youtube TV Edukasi, ada di sini

Belajar dari Rumah juga bisa disaksikan di sini

Kemendikbud mengajak para pendidik, dan peserta didik serta orang tua untuk memanfaatkan kanal atau alternatif pembelajaran yang telah disediakan tersebut.

Tetap terapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, rajin mencuci tangan, dan memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Untuk menyampaikan masukan dan saran mengenai program BDR, dapat mengisi survei di s.id/surveibdr, mengunjungi website http://ult.kemdikbud.go.id/, atau mengirim surat elektronik ke: pengaduan@kemdikbud.go.id.

Dikutip dari jadwal yang diterbitkan Kemendikbud, berikut jadwal Belajar dari Rumah untuk Kamis 17 Juni 2021:

PAUD, 08.00 - 08.30 WIB: Rumahku dan Tanamanku

SD Kelas 1, 08.30 - 09.00 WIB: Mengenal Kabut
 
SD Kelas 2, 09.00 - 09.30 WIB: Kabut
 
SD Kelas 3, 09.30 - 10.00 WIB: Kabut dan Embun
 
SD Kelas 4, 10.00 - 10.30 WIB: Selamatkan Lingkungan dengan Energi Alternatif
 
SD Kelas 5, 10.30 - 11.00 WIB: Panas Bumi dan Panas Matahari
 
SD Kelas 6, 11.00 - 11.30 WIB: Sumber Energi Alternatif Angin

*Jadwal bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran dan Kemendikbud. Perubahan jadwal akan diinformasikan lebih lanjut.

Panduan belajar bagi siswa

SD Kelas 1

Intan sedang melihat keluar jendela. Langit tampak masih gelap meskipun hari sudah pagi. Ibu menjelaskan bahwa pandangan Intan terhalang kabut. Kemudian Intan melihat daun-daun yang basah, yang Ibu sebut sebagai embun. Ibu kemudian menjelaskan perbedaan kabut, embun, dan awan. Kita juga akan belajar tentang satuan tidak baku. Ternyata walaupun bendanya sama, satuan yang berbeda dapat memberikan hasil pengukuran yang berbeda, lho! Misalnya ketika menghitung panjang buku menggunakan klip kertas dan jengkal tangan. Jika kalian masih bingung, simak penjelasannya pada episode kali ini.

SD Kelas 2

Kak Putri dan Nawa sedang berkendara dan melihat kabut di luar mobil. Apa itu kabut, dan bagaimana proses terjadinya? Nawa mengajak penonton menemukan jawabannya dari buku yang dibacanya: “Kabut dan Embun, Berbeda?”. Nawa senang karena menemukan kosakata baru seperti “Melayang-layang, Penglihatan, Kabut, dan Hilang”. Pada Konsep matematika, Nawa belajar tentang konsep pembagian dua menggunakan kertas dan kapas, dan dengan membagi empat biskuit ke dalam dua tempat makan. Sedangkan pada Eksplorasi Matematika, Nawa membuat percobaan dengan membagi kertas menjadi dua bagian sama besar dan mengisinya dengan kacang merah.

SD Kelas 3

Hari ini, Dodi dan Shinta pulang dengan pakaian yang kotor. Dodi terjatuh karena pandangan matanya kabur terhalang oleh kabut. Karena itu, Kak Jo mengajak Dodi dan Shinta belajar tentang kabut dan embun dari buku berjudul “Apakah Kabut dan Embun Sama?”. Mereka lalu membuat percobaan sederhana mengenai terbentuknya kabut dari gelas yang diisi es. Kak Jo juga membantu Dodi dan Shinta mengerjakan tugas rumah tentang hubungan pembagian 2 dan 4 dengan pecahan setengah dan seperempat sambil mengajak penonton di rumah berhitung. Untuk proyek kreatif, Dodi dan Shina membuat awan Stratus dengan peralatan yang sudah disiapkan.

SD Kelas 4

Rio yang sedang kelaparan kegirangan ketika Kak Zara memberikan sepiring nasi dengan sayur bayam dan ayam goreng. Menurut Kak Zara, kita bisa menanam bayam sendiri di rumah karena bayam ditanam di dataran rendah. Mereka lalu membaca bacaan berjudul “Bahan Bakar Baru di Negeri Mutiara”. Kak Zara mengajak Rio membuat kalimat dengan kosakata baru yang diperoleh dari bacaan tersebut. Pada segmen numerasi, Kak Zara membahas tentang keunikan segitiga yang diaplikasikan pada kincir angin dan panel surya. Rio lalu belajar konsep pengaplikasian segitiga dengan menghitung keliling sebuah bilah kincir angin yang berbentuk segitiga.

SD Kelas 5

Kak Yohana mengajak kita membahas geotermal atau panas bumi, yaitu energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Energi ini terbentuk karena ada panas yang tersimpan. Nah, kita akan menyaksikan bagaimana proses mendapatkan energi panas ini melalui cerita “Berburu Panas Bumi”. Kita juga akan belajar kosakata baru lewat permainan seru memasangkan kata dan belajar tentang cara PLTA menghasilkan listrik! Di segmen numerasi, kita akan membuat perkiraan bagian luas dalam persegi panjang, mencoba menyimpulkan model jaring-jaring kubus, dan berlatih menyelesaikan soal cerita dengan menerapkan volume bangun ruang. Yuk, kita simak bersama!

SD Kelas 6

Rena bertanya pada Bunda tentang tugas membuat reklame tentang energi alternatif dengan membuat gambar bangun ruang menyerupai kubus, balok, prisma atau limas. Bunda jadi teringat artikel tentang seorang anak bernama William Kwankamba di Negara Malawi, Benua Afrika, yang menemukan sumber energi alternatif dari angin. Rena jadi terdorong ingin menulis surat untuk temannya yang tinggal di Belanda. Sebab, di Belanda banyak kincir angin yang digunakan sebagai sumber energi. Lewat penulisan surat ini, Rena belajar banyak kosakata baru, lho! Rena juga belajar menghitung kelipatan baling-baling yang ada dalam turbin. Pokoknya, banyak sekali ilmu yang didapatkan Rena!

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)

 

SIMAK ARTIKEL BELAJAR DARI RUMAH DI SINI



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer