Sosok Naftali Bennett, PM Baru Israel yang Gantikan Netanyahu: Yahudi yang Religius dan Miliarder

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naftali Bennett berpidato di depan kabinet baru di parlemen Knesset di Yerusalem pada 13 Juni 2021. Naftali Bennett menjadi Perdana Menteri Israel dan menggantikan Benjamin Netanyahu.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Naftali Bennett disumpah pada Minggu, (13/5/2021), sebagai Perdana Menteri Israel.

Dia menggantikan perdana menteri sebelumnya yang dilengserkan, yakni Benjamin Netanyahu.

Dilansir dari Associated Press, Bennett dikenal sebagai seorang Yahudi yang religius dan miliarder dalam industri teknologi tinggi.

Bennett juga pernah menjadi sekutu Netanyahu, dan bergabung dengan kelompok sayap tengah dan kiri untuk mengakhiri pemerintahannya selama 12 tahun.

Partai Yamina sayap kanan yang dipimpinnya memenangkan tujuh kursi dalam parlemen Knesset pada pemilihan bulan Maret.

Menolak kemerdekaan Palestina

Bennett dikenal sebagai politikus yang menolak kemerdekaan Palestina.

Dia sangat mendukung permukiman Yahudi di Tepi Barat dan timur Yerusalem.

(Dari kiri ke kanan) Anggota parlemen Knesset dari Partai Yamina dan menteri kabinet baru, Ayelet Shaked (Menteri Dalam Negeri), Naftali Bennett (Perdana Menteri), dan Matan Kahana (Menteri Agama) berpose di parlemen Knesset dalam sesi khusus untuk memilih pemerintahan baru, Yerusalem, 13 Juni 2021.

Baca: Naftali Bennett

Baca: Joe Biden Hubungi Naftali Bennett, Beri Selamat Jadi Perdana Menteri Israel

Bennett mengkritik keras Netanyahu setelah perdana menteri itu setuju untuk memperlambat pembangunan permukiman karena ditekan oleh Amerika Serikat (AS).

Tekanan itu muncul pada masa awal periode pertama kepemimpinan Obama.

Dia secara singkat menjabat sebagai kepala dewan pemukim Tepi Barat, Yesha, sebelum masuk ke dalam Knesset pada tahun 2013.

Bennett kemudian menjabat sebagai menteri kabinet untuk urusan diaspora, pendidikan, dan pertahanaan di berbagai pemerintahan yang dipimpin Netanyahu.

"Dia adalah pemimpin sayap kanan, seorang garis keras dalam bidang pertahanan, tetapi pada waktu yang sama sangat pragmatis," kata Yohanan Plesner, Kepala Institut Demokrasi Israel, yang sudah sangat lama mengenalnya.

Rivalitas dengan Netanyahu

Politikus berumur 49 tahun ini memiliki hubungan yang menegang dengan Netanyahu selama bertahun-tahun.

Bennett menjadi kepala staf dalam pemerintahan Netanyahu selama dua tahun.

FOTO: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv pada 27 Juli 2020 setelah naiknya tensi dengan kelompok militan Lebanon, Hezbollah di perbatasan Israel-Lebanon. (Tal SHAHAR / POOL / AFP)

Baca: Benjamin Netanyahu

Namun, keduanya berpisah setelah muncul perselisihan yang tak diketahui dan dikaitkan dengan istri Netanyahu, Sara, yang memiliki pengaruh besar di dalam inner circle suaminya.

Menjelang pemilihan pada bulan Maret, Bennett berkampanye sebagai seorang pendukung sayap kanan.

Dalam sebuah siaran di TV, dia berjanji tidak akan pernah membiarkan Yair Lapid, politikus sayap kanan dan lawan utama Netanyahu, menjadi perdana menteri.

Ketika terlihat jelas bahwa Netanyahu tidak bisa membangun koalisi kekuasaan, Bennett mengatakan setuju untuk menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Lapid, sosok perancang koalisi baru.

Pendukung Netanyahu menyebut Bennettt sebagai pengkhianat dan mengatakan dia telah menipu para pemilih.

Bennettt membela keputusannya dan mengatakannya sebagai langkah pragmatis yang bertujuan menyatukan negara itu dan menghindari pemilihan yang berlangsung lima putaran.

Baca: PM Israel Benjamin Netanyahu: Selamat Joe Biden, Terima Kasih Donald Trump

Masuk dunia politik

Bennett akan menjadi PM Israel pertama yang mengenakan kippa, penutup kepala yang dikenakan oleh orang Yahudi yang taat.

Dia tinggal di pinggiran Kota Tel Aviv, di Raana. Orang tuanya lahir di Amerika.

Bennett menampilkan diri sebagai seorang yang modern, riligius, dan nasionalis.

Setelah bertugas di unit komando elite Sayeret Matkal, dia mengambil studi hukum di Universitas Hebrew.

Pada tahun 1999 dia menjadi mendirikan Cyota, sebuah perusahaan perangkat lunak anti-fraud yang dijual kepada RSA Security seharga $145 juta.

Baca: PBB Selidiki Dugaan Kejahatan Perang yang Dilakukan Israel terhadap Warga Palestina

Bennett mengatakan pengalaman pahit dalam perang Israel melawan Hisbullah pada tahun 2006 membawanya masuk ke dunia politik.

Perang yang berlangsung selama sebulan itu membuat para pemimpin politik mendapat kritik.

Ayah dari empat anak ini mewakili generasi ketiga dari pemimpin Israel, setelah pendiri Israel dan generasi Netanyahu.

"Dia adalah Israel 3.0," kata Anshel Pfeffer, seorang kolumnis Haaretz, surat kabar Israel berhaluan kiri.

(Tribunnewswiki/Tyo)

Baca berita lainnya tentang Israel di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer