Pengangkatan tersebut berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perseroan, Kamis (10/6/2021) kemarin.
Sebelumnya, kursi Komisaris Utama Inalum diduduki oleh Agus Tjahjana Wirakusumah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa peran Doni Monardo ke depan sangat penting.
Menurut dia, Doni juga merupakan sosok yang berpengalaman, memiliki kemampuan dan jaringan yang diperlukan oleh perseroan.
Lalu bagaimanakah sepak terjang Doni Monardo?
Baca: Doni Monardo Resmi Diangkat Erick Thohir Jadi Komisaris Utama PT Inalum
Baca: Menhan Prabowo Beli 8 Kapal Perang Buatan Italia, Pengamat: Maksudnya Harus Jelas
Letnan Jenderal TNI Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat, pada 10 Mei 1963.
Doni Monardo menempuh pendidikan menengahnya di SMA Negeri 1 Padang.
Setelahnya, ia menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil) hingga lulus pada 1985.
Dari sisi kehidupan pribadi, Doni Monardo menikah dengan Santi Ariviani pada 1992 dan dikaruniai tiga orang anak.
Ketiganya antara lain, Azzianti Riani Monardo (1993), Reizalka Dwika Monardo (1997) dan Adelwin Azel Monardo (2003).
Seusai lulus, ia langsung ditempatkan di Komando Pasukan Khusus atau Kopasus pada 1986 hingga 1998.
Baca: PT Inalum (Persero)
Baca: Megawati Soekarnoputri Resmi Dapatkan Gelar Profesor Kehormatan dari Unhan RI
Selama berada di Kopasus, Doni pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya.
Tahun berikutnya hingga 2001 ia ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali.
Namun kemudian ia ditarik kembali di Paspampres hingga 2004, alu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
Dikutip dari Wikipedia, pria kelahiran Cimahi ini sempat ditugaskan di Aceh selama setahun sebelum ditarik ke Jakarta untuk bergabung dengan Paspampres.
Tahun berikutnya ia dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan di Komando Cadangan Strategus Angkatan Darat atau Kostrad.
Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan beberapa kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.
Baca: Museum Sri Baduga
Baca: Kemenkeu Tegaskan Pemerintah Tak Akan Tarik Pajak Sembako dan Sekolah Tahun Ini
Pada 2010 ia diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor. Selang beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diangkat menjadi Wadanjen Kopassus.
Salah satu tugas yang melambungkan namanya adalah ketika ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia.
Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.
Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas.
Baca: Sosok Elisye W Ketaren, Mendiang Istri Menkumham Yasonna Laoly yang Jarang Tersorot Kamera
Baca: Istri Menkumham Yasonna Laoly, Elisye W. Ketaren, Dimakamkan Sabtu Besok di San Diego Hills
Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres.
Sejak 9 Januari 2019, ia mengemban tugas sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Doni Monardo juga menjadi Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Pada bulan Maret lalu, ia juga dianugerahi gelar doktor honoris causa oleh IPB atas dedikasi dan jasanya dalam penyelamatan lingkungan.