Menhan Prabowo Beli 8 Kapal Perang Buatan Italia, Pengamat: Maksudnya Harus Jelas

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FREMM Alpino Italia sedang berlayar di lepas pantai Virginia selama pengerahan 2018 ke Pantai Timur. Indonesia mendaftar sebagai pelanggan terbaru untuk jenis kapal pada Juni 2021.

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menandatangani kontrak dengan perusahaan pembuat kapal asal Italia, Fincantieri.

Dalam rilis resmi Fincantieri, ada delapan kapal perang jenis fregat yang disiapkan dalam kerja sama itu.

Delapan kapal tersebut terdiri dari enam fregat kelas FREMM dan dua fregat bekas kelas Maestrale.

Kapal Maestrale pernah dipakai angkatan laut Italia dan akan dilakukan modernisasi oleh Fincantieri.

Dalam rilisnya, CEO Fincantieri, Jiusepe Bono mengatakan kerja sama dengan Indonesia ini akan berdampak di kancah global dalam penyediaan di sektor kapal permukaan.

Baca: Megawati Soekarnoputri Resmi Dapatkan Gelar Profesor Kehormatan dari Unhan RI

Baca: Pro Mega Center Dorong Megawati Maju Pilpres 2024 Bersama Prabowo: Kesuksesan 2009 yang Tertunda

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rapat kerja dengan Komisi I, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

"Fincantieri akan menjadi kontraktor utama untuk keseluruhan program," demikian informasi dari laman Fincantieri, Jumat (11/6/2021).

Adapun dua fregat bekas kelas Maestrale akan mulai dikerjakan Fincantieri setelah Angkatan Laut (AL) Italia menghentikan operasional kapal tersebut.

"Modernisasi dua kapal kelas Maestrale, yang akan diperoleh Fincantieri dari Angkatan Laut Italia setelah dinonaktifkan, juga akan dilakukan di Italia," kata Fincantieri.

Sementara itu, pengamat Kemaritiman dan Intelijen, Soleman Ponto mengingatkan pengadaan alutsista harus sebagai investasi.

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI itu mengacu pada perintah Presiden Jokowi soal pentingnya investasi di bidang teknologi.

Baca: Kumpulan Foto Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Terpecah Jadi 3 Bagian Saat Ditemukan

Baca: Sosok Elisye W Ketaren, Mendiang Istri Menkumham Yasonna Laoly yang Jarang Tersorot Kamera

Kapal perang fregat Laksamana Gorshkov milik Angkatan Laut Rusia yang baru bergabung pada Juli 2018 lalu. (RUSSIAN TIMES / RIA NOVOSTI / ALEXANDER GALPERIN)

"Maunya seperti apa, pengadaan alutsista ini apa maksudnya kan harus jelas kita mau apa.

Kalau pak presiden kan memerintah untuk supaya pembeliaan investasi, jadi nggak hilang begitu saja," ujar Ponto dikutip dari KompasTV, Jumat.

“Nah ini investasi di bidang apa, investasi di bidang teknologi.

Itulah sebabnya ada Undang-Undang Industri Pertahanan yang mengatur tentang kalau kita mengadakan kapal,” pungkasnya.

Fincantieri adalah perusahaan asal Italia yang berpengalaman dalam pembuatan kapal sejak 1959 menyebut kesepakatan ini penting untuk memperkuat kerja sama kedua negara di kawasan pasifik.

Baca: Istri Menkumham Yasonna Laoly, Elisye W. Ketaren, Dimakamkan Sabtu Besok di San Diego Hills

Baca: Viral Curhatan Seorang Istri Tentang Gaji Suaminya Sebulan, Diberi Amplop Berisi Rp 144 Ribu

FREMM Alpino Italia sedang berlayar di lepas pantai Virginia selama pengerahan 2018 ke Pantai Timur. Indonesia mendaftar sebagai pelanggan terbaru untuk jenis kapal pada Juni 2021. (David B. Larter via defensenews)

Perusahaan itu akan menjadi kontraktor utama dalam program kerja sama ini.

Tidak menutup kemungkinan kerja sama ini terus berlanjut untuk bidang perkapalan dengan PT PAL di Indonesia.

Pesanan kapal ini merupakan keberhasilan bagi Fincantieri dan negara itu yang memiliki 10 kapal Fremm.

Untuk kapal kelas Fremm dari dari Fincantieri, spesifikasinya antara lain memiliki panjang 140 meter dan lebar 20 meter.

Kapal ini mampu mengangkut hingga 108 kru.

Untuk persenjataan banyak yang disematkan di kapal perang kelas Fremm ini, antara lain sistem rudal untuk kemampuan pertahanan udara dan rudal anti skimming laut.

Selain itu kapal juga dilengkapi sistem senjata anti-kapal selam segala cuaca.

(Tribunnewswiki.com/Saradita)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer